"Meri! Anakmu, Mer!" Bu Atun berteriak lagi. Ada apa sih? Kenapa Bu Atun heboh begitu? Anak Mbak Meri Tio 'kan sudah besar kelas satu SMP kenapa diributin? "Ih, Bu Atun, kenapa sih, heboh? Kenapa sama anakku? Ganteng 'kan! Jelas, ibunya aja cantik." Mbak Meri kelihatan sewot dengan kedatangan Bu Atun. "Iya, ya! Anak Mbak Meri nggak kaya anak si Arum, masih kecil udah penyakitan," cerocos Mbak Lika. Huh, kalau saja dia yang mengalami semuanya, apa kabar? Orang kok pinternya nyacat doang. Hatiku kesal. "Meri, anakmu jatuh dari motor. Nabrak cor-coran jembatan, itu lo, disana!" Bu Atun mengungkap kejadian yang menimpa Tio. "Apa?!" Mbak Meri terkejut ia berteriak. Astaghfirullah halazim, Tio jatuh dari motor? "Tio jatuh, Mbak Arum!" Mbak Dini menolehku. "Ya Allah, Mbak! Ayo kesana, Mbak! Kita tolong Tio!" Aku segera bangkit lalu melesat kearah Bu Atun. "Ya ampun, Tioku gimana ini, ya ampun Tio jatuh, duh Gusti!" Mbak Meri malah berdrama duduk di bangku kecil. Nggak jelas banget,
Terakhir Diperbarui : 2024-10-29 Baca selengkapnya