"Jadi, itu lelaki yang ke berapa?""Mana aku tahu."Emily mengangkat bahunya tak acuh sambil menarik koper miliknya ke dalam rumah. Tak menghiraukan pertanyaan Keenan yang terus saja penasaran dengan lelaki yang tadi tiba-tiba menciumnya. Makan siangnya pun berakhir berantakan dan Keenan malah menariknya pergi ke restoran lain. "Mana kutahu? Kenapa kau ini santai sekali? Dia mencium bibirmu tadi!""Ya, terus? Apa aku harus berbalik dan mencari tahunya? Dia juga bukan menciumku, hanya mengecup." Emily menjatuhkan dirinya di atas ranjang dan membiarkan kopernya begitu saja untuk sesaat. Tubuhnya sedikit lelah. "Lagian, kenapa kau sensi sekali, Ken? Kau cemburu, huh?"Sejak tadi, Keenan seperti kebakaran jenggot melihat lelaki asing mendekatinya dan sampai menciumnya. Lelaki itu menunjukkan ketidaksukaannya dengan sangat amat jelas tanpa ditutup-tutupi. "Hei, kau tidak jatuh cinta padaku 'kan? Ken, kau tidak cemburu juga 'kan?""Cemburu? Kau bercanda! Aku tidak cemburu atau jatuh cinta
Baca selengkapnya