Angela kembali melihat ke arah Joana. Ia mengerutkan dahi. Pertanyaan Joana terlalu berani."Jo …." Angela mendelik. "Iya, iya, sorry ….""Tidak apa, aku memang sudah pernah tidur dengannya. Sesuatu yang sangat kusesali sekarang. Aku memang bodoh." Aileen menunduk lesu. "Apa kubilang, tidak mungkin kau mati tanpa ada apa-apa dengan Steve.""Kau juga tidak lebih baik dari Aileen. Kita semua pernah melakukan kesalahan, kadang semesta memberikan waktu untuk kita menyadarinya sebelum mati tapi tidak jarang waktunya datang justru setelah kita mati. Dan semuanya menjadi terlambat.""Iya, An. Maaf Aileen kalau ucapanku kurang pantas."Aileen hanya mengangguk."Jadi, sekarang sudah clear, ya. Steve Menda adalah pacar kalian berdua, dan kalian mati karena istrinya. Terima kasih banyak Aileen. Apa masih ada yang ingin kau sampaikan?" tanya Angela menyudahi sapuan kuasnya. Aileen menggeleng. Namun, wajahnya berubah sendu. Mungkin masih ada sesuatu yang mengganggu pikirannya tetapi enggan ia m
Read more