All Chapters of Diceraikan Karena Bukan Wanita Karier : Chapter 81 - Chapter 90

231 Chapters

BAB 81

"Begini kelakuan Bapak dan Ibu? Licik sekali kalian berdua! Tega-teganya berkhianat padaku. Apakah kalian berdua tak ingat, bagaimana aku meyakinkan kedua orang tuaku saat itu? Aku meyakinkan mereka mengenai status Mas Galih yang masih punya anak istri agar mereka mau mengizinkanku berhubungan dengan anak kalian. Aku sampai berbohong, Vinda tak becus menjadi istri hingga layak diceraikan. Bahkan foto editannya dengan seorang pria yang kalian buat berhasil menipu kedua orang tuaku. Sekarang…setelah semuanya kalian dapatkan, aku dikhianati seperti ini? Jangan egois kalian!" Teriakan Soraya membuatku menutup mulut. Akhirnya kebusukan satu keluarga itu kuketahui. Aku memang sangat heran, bagaimana mungkin orang tua mengizinkan anak perempuan mereka masuk dalam kehidupan rumah tangga orang seperti itu? Jadi mereka memfitnahku sekeji itu? Mas Rafli meraih tanganku dan memberi kekuatan lewat genggaman tangannya. Jarak duduk kami dan keluarga Mas Galih memang tak terlalu jauh, jadi wajar s
last updateLast Updated : 2022-09-13
Read more

BAB 82

Pembelaan Ibu Mertua"Dasar sampaaahhh!" Teriakan Bu Mirna membuatku yang sedang merekap pembukuan terkesiap kaget. Aku yang tak siap dengan kedatangannya juga harus merasakan tamparannya yang begitu menyakitkan di pipiku. Beberapa orang yang ada di restoran mendekat ke arah kami. Beruntung bukan jam makan siang, jadi kerumunan itu masih bisa dikendalikan. "Apa-apaan kau ini, Bu?" tanyaku sambil memegangi pipi yang juga terasa panas. Wanita di depanku nampak melotot menampakkan suasana hatinya yang panas. "Kau! Gara-gara kau! Anakku mendapat kesialan seperti ini! Harusnya kau tak egois, Vinda! Anakku satu-satunya harus menanggung derita akibat sifat keserakahanmu! Dasar pembawa siaal!" teriaknya lagi. Bahkan aku tak tahu apa yang sedang dia bicarakan. Mengapa dia seolah menyalahkanku?"Tolong. Jelaskan apa yang sedang Anda biacarakan! Saya benar-benar tak tahu apa yang sedang terjadi. Mengapa Anda datang dengan tiba-tiba dan langsung menamparku?" "Gara-gara kamu yang tidak mau meny
last updateLast Updated : 2022-09-13
Read more

BAB 83

"Dasar wanita tak berpendidikan! Aku menyesal Galih dulu menikah denganmu hingga membuat segala urusanku menjadi rumit seperti ini! Wanita sial*n!" Bu Mirna merangsek dan hampir menyerangku lagi. "Sekali lagi kau melangkah, maka kupatahkan tanganmu!" Sebuah teriakan dari arah pintu masuk terdengar cukup lantang. Ibu mertua sudah berdiri di sana dengan tatapan angkuh ke arah Bu Mirna. Mas Rafli berlari kecil di belakangnya. Suamiku langsung mendekat ke arahku. "Kau tak apa-apa?" tanyanya dengan penuh kekhawatiran. Perhatiannya itu membuat Bu Mirna menatapku dengan tatapan merendahkan. "Kau pun akan menyesal menikahi wanita seperti dia! Aku pastikan itu!" teriaknya lagi. "Rupanya mantan mertua gagal move on ini masih mengganggumu, Vin? Ngomong-ngomong saya sudah melihat video tentang keluarga Anda yang dilabrak menantu sahmu di restoran seafood. Ramai sekali di facebook. Rupanya Anda masih punya muka untuk menampakkan wajah di depan banyak orang? Berani pula Anda meneriaki menantuk
last updateLast Updated : 2022-09-13
Read more

BAB 84

Diceraikan Karena Bukan Wanita Karir (84) Bertemu Wita (1)Aku sampai di halaman rumah ibu mertuaku yang luas. Kulihat wajah sumringah ibu yang semangat mendekati mobilku. Setelah mencium tangannya penuh takzim, anak-anak pun mengikuti langkahku. "Eyang duduk di depan sama Zoya. Kakak di belakang ya?" ucapku pada Zayn yang tadi menemani adiknya di depan. "Vinda. Temani Ibu ke butik Dina dulu ya. Pengin ambil baju buat acara ariana keluarga." Aku mengangguk pelan. Rasanya ada yang menyentil di dalam hatiku. Untuk pergi ke ariana keluarga saja ibu harus memesan baju di butik Kak Dina. Ya… begitulah kadang kebiasaan orang kaya memang serasa tak masuk akal bagi orang sederhana sepertiku. "Jarang-jarang ketemu sama mereka. Kali ini Ibu berani datang setelah sekian lama mangkir. Kamu tahu kenapa?" tanyanya dengan senyuman mengembang. Bahkan di usianya yang sudah matang ibu mertuaku masih terlihat begitu segar dan cantik. Aku menggeleng mendengar pertanyaannya. "Tentu saja sekarang ak
last updateLast Updated : 2022-09-14
Read more

BAB 85

Bertemu Wita (2)Setelah mengambil baju di butik Kak Dina, aku melajukan mobil lagi ke arah pusat perbelanjaan terbesar di kotaku. Ibu langsung memilih wahana bermain anak yang pasti langsung disambut baik anak-anakku. Hampir dua jam kami di sana, Anak-anak sudah keliatan puas dan mengeluh sudah lapar. Aku mengajak mereka ke food court yang terletak di lantai paling atas. Sengaja kupilih menggunakn lift agar ibu tak terlalu lelah. "Pulangnya mampir ke lantai tiga ya. Lipstik punya Ibu habis." Aku mengangguk mendengar permintaan ibu mertua. Pilihan kami di food court adalah gerai makanan Jepang. Setelah waitress menyodorkan menu, aku menawarkan beberapa makanan untuk anak-anak. Pilihan jatuh pada tempura untuk ketiga anakku. Aku dan ibu mertua sendiri memilih mie ramen yang sudah kubayangkan kelezatan kuahnya."Ibu?" seru seorang wanita dari meja yang terletak tepat di sebelah kami. Ibu terlihat kaget mendapati wanita cantik dengan setelan kerja dan blazer warna hitam tersenyum di
last updateLast Updated : 2022-09-14
Read more

BAB 86

Diceraikan Karena Bukan Wanita Karir (86) Cinta Ibu Mertua 1Aku sudah mematut diri di depan cermin kamarku. Baju brukat warna toska yang ibu mertuaku pesankan dari butik Kak Dina nampak cocok di tubuhku. Mas Rafli berkali-kali memujiku. Dia berkata warna baju yang kukenakan sangat cocok dengan kulitku. "Cantik sekali istriku… ," ucapnya sambil memelukku dari belakang. Bahkan dia menenggelamkan kepalanya di pundakku. Kuusap pipinya yang sedikit kasar karena tumbuhnya jambang di sana. "Mas. Jangan mendekatiku kalau jambangmu masih begini, ya. Aku tak suka." Mas Rafli terkekeh melihat ekspresiku. "Kenapa? Bukannya wanita akan sangat tergoda saat lelakinya dalam fase tumbuh jambang seperti ini?" Dia menggelitiki pinggangku hingga aku berbalik menatap ke arahnya. Kulihat senyumnya yang sangat menawan tersungging di depanku. Luar biasa sekali ciptaan Tuhan yang satu ini! " Pokoknya jangan, Mas. Aku geli," ucapku jujur. Mas Rafli mencubit cuping hidungku hingga aku mengaduh. Meski tak
last updateLast Updated : 2022-09-14
Read more

BAB 87

Cinta Ibu Mertua 2"Ibu tahu, Rafli tak akan membiarkan istri secantik dirimu bebas dari hadapannya dengan mudah. Sudah mandi 'kan?" Apa? Kenapa dia menyangka hingga sejauh itu? Kulihat wajah cantik Wita tersenyum dengan terpaksa. Bahkan rautnya kini berubah pias. "Ah sudahlah. Yang penting kamu sudah datang. Jadi Wita… mohon maaf, Ibu harus pergi dengan Vinda. Karena menantu Ibu ini sudah datang menjemput." Ibu menatap Wita dengan tatapan penyesalan. Wita mengangguk paham. Seketika dia terlihat kecewa. Apakah dia tadinya berniat mengantar ibu mertuaku? Wah. Dia berusaha mengambil peran yang seharusnya menjadi bagianku. "Nggak papa, Bu. Kita ketemu di sana saja," ucap Wita. Aku menatap ibu dengan bingung. Apakah artinya Wita termasuk bagian dalam arisan yang akan ibu datangi kali ini? " Jadi Wita ini dapat undangan dari Farah, dia anak yang ketempatan arisan kali ini. Kamu nggak masalah 'kan Vin? Kalau kamu keberatan Ibu bisa batal ke arisan itu. Tak masalah," ucap ibu tanpa ragu
last updateLast Updated : 2022-09-14
Read more

BAB 88

Diceraikan Karena Bukan Wanita Karier (88) Tak Kubiarkan Suasana arisan kalangan atas memang beda. Hidangan yang tersaji bahkan lebih layak dikatakan hidangan pesta. Ibu mertuaku menuntunku di tengah-tengah kenalannya. Beberapa orang menyipit menyaksikan tingkah ibu mertuaku. Bahkan ada yang bisik-bisik di belakang menyaksikan hal yang menurut mereka terlihat ganjil. "Mbak Pur, itu siapa yang digandeng?" tanya wanita yang berbadan gempal dengan balutan kain satin warna mint. Bibirnya yang merona merah membuatnya terkesan sedikit galak. Tatapannya memindaiku dari atas ke bawah tanpa berkedip. "Oh… perkenalkan. Ini menantu saya. Namanya Vinda. Rafli menikahinya beberapa bulan yang lalu." Ibu mertua berucap dengan nada riang di depan teman-temannya. Aku sedikit kikuk, namun kupaksakan tersenyum. "Cantik. Masih gadis?" tanya seseorang lagi. Aku menghentikan senyumanku, kemudian beralih menatap ibu. "Bukan. Dia sudah punya tiga orang anak. Hebat sekali bukan? Aku langsung punya cucu
last updateLast Updated : 2022-09-15
Read more

BAB 89

"Tentu saja. Aku mengenal Mas Rafli sejak lama. Mas Rafli sudah menungguku sejak aku duduk di bangku SMA. Saat itu dia sudah kuliah di semester akhir. Bahkan dia rela menungguku lama hingga aku lulus kuliah dan mengejar karirku. Banyak yang bilang kami pasangan serasi. Semua orang iri dengan kebahagiaan kami." "Hebat sekali. Nyatanya semua harus berakhir," ucapku dengan senyum yang kupaksa. "Ya… kalau diingat-ingat aku menyesal menempuh jalan perceraian dengan Mas Rafli. Padahal hanya persoalan kecil saja yang menerpa kehidupan kami.""Maksudmu … keenggananmu memiliki anak itu adalah hal kecil ?" tanyaku yang membuatnya sedikit terhenyak. Dia terlihat salah tingkah dengan pertanyaanku. " Kau tahu persoalan itu?" tanyanya dengan raut wajah memerah. Kini tak terlihat lagi senyumnya yang mengembang seperti tadi. "Tahu sekali. Bahkan Mas Rafli dan ibu, mereka berdua menjelaskan segala hal berhubungan denganmu. Termasuk diam-diam meminum pil KB agar tak memiliki anak. Tadinya Mas Rafli
last updateLast Updated : 2022-09-15
Read more

BAB 90

Diceraikan Karena Bukan Wanita Karier (90) Benarkah Ini Karma? (1)Sesuai hasil rundingan aku dan Mas Rafli, kami memutuskan untuk pindah rumah menempati rumah Mas Rafli yang terletak di pusat perkotaan. Tentu saja sebelumnya aku meminta izin pada ayah dan ibu mengenai rencana ini. Dengan hati-hati kami menyampaikan kepindahan kami pada ayah dan ibu. Beruntungnya, mereka berdua memahami kondisi ini. Hanya saja tetap ada ketidakrelaan terpancar di wajah mereka saat harus berpisah dari cucu-cucunya. "Usahan setiap Minggu main, Vin. Ayah dan Ibu juga tak keberatan kalau harus menjemput anak-anak ke rumah kalian nantinya. Kami paham dengan kesibukan kalian." Ayah berucap sambil membantuku membereskan barang-barang kami. "Mainan tak perlu di bawa semua, bawa saja boneka lusuh milik Zoya yang ke mana-mana selalu dibawanya. Yang lain ditinggal, biar dia punya mainan saat ke rumah ini," ucap ayah yang kubalas dengan anggukan. "Vin. Zayn dan Ziyan siapa yang akan mengantar jemput mereka?"
last updateLast Updated : 2022-09-15
Read more
PREV
1
...
7891011
...
24
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status