Damai sekali dekat dengan anak kecil seperti sekarang ini. Ia mulai menggapai-gapai wajah ini dengan tangan mungilnya, lantas perlahan menepuk-nepuk pipi sambil berceloteh menggunakan bahasanya."Iya, Sayang, ini Tante Husna," ujarku sok tau dengan bahasa bayi. "Dulu, lima tahun saya menunggu kehadirannya, hingga melakukan banyak hal setelah dituduh macam-macam. Sampai saya hampir pisah sama suami saya, karena keinginannya yang sangat besar untuk memiliki anak," ujar Bu Yuli tiba-tiba.Aku menghentikan gerakan dari mengelus pipi gembul Salwa. "Begitu melihat Mbak Husna menatap lekat anak saya beberapa saat tadi, saya mengerti, karena saya pernah merasakannya. Maaf kalau saya sok tau, ya, Mbak Husna," lanjutnya lagi."Eh, i-iya, Bu, tidak apa-apa," jawabku dengan senyum kaku. Lihat Husna, ada yang lebih lama dari kamu. Ibu Yuli menunggu lima tahun, sedangkan kamu belum genap dua tahun. Tambah lagi sabarmu, Husna. Aku meracau sendiri dalam hati, begitu
Terakhir Diperbarui : 2022-09-04 Baca selengkapnya