Share

Bab 85

"Mas Dika!"

Panggilanku, membuat ia menghentikan menata buah, lantas menoleh ke arahku. Kedua matanya terlihat sedikit membesar, lantas ia tersenyum begitu menyadari kehadiranku, bersama suami.

"Adeknya kangen ini, Mas," jawab Pak Hanan, begitu kami berdua telah berhadapan.

Keduanya lantas berpelukan singkat setelah berjabat tangan. Ada rasa senang melihat keakraban mereka berdua. Tak ada sekat ipar dengan ipar, mereka layaknya dua saudara yang telah lama tak bersua. Terlebih lagi, suamiku yang menjadi anak tunggal, seperti mendapatkan seorang Kakak saat bersama Mas Dika.

Ya, sejak semalam memang aku meminta supaya diijinkan ikut Mas Dika jualan. Aku hanya ingin melepas kangenku pada saudaraku. Dan ia pun tak keberatan mengantarkan aku ke sini, sebelum ia berangkat kerja.

"Apa pun, Sayang, yang membuat hatimu bahagia, akan Mas lakukan," ujarnya semalam, mengakhiri perijinan. Lantas kuberi ia hadiah spesial atas ijinnya. Hadiah yang m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status