Share

Bab 83

"Aku mencintai kamu, dengan atau tanpa adanya anak, Husna."

Ia berkata sungguh-sungguh, di tengah riuh suara anak dan lalu lalang kendaraan.

"Bagiku, memiliki kamu adalah anugerah terbesar dalam hidupku. Maafkan aku, maaf jika aku salah bicara. Aku tak akan mengulangi, jika kamu tak suka."

Aku tak menanggapi. Hanya berharap ia memegang apa yang telah ia ucapkan.

Terkadang, aku bosan mendengar kata-katanya yang manis seperti ini. Kami meninggalkan tempat ini, begitu adzan Maghrib berkumandang.

Menghabiskan malam di sebuah pasar malam, menaiki komidi putar, dan beberapa permainan lain, kami lakukan kali ini.

Di sebuah warung lesehan, kami berdua menikmati makan malam yang romantis, dalam kesederhanaan.

Ia membuat aku tersenyum dan tertawa, mengalihkan semua kelelahan hati yang sungguh menguras pikiran hari ini.

.

Hari berlalu dengan cepat. Ia tak lagi membahas soal anak, sejak hari itu. Kami biarkan pernikah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status