"Ibu, maafkan Dirga, yang tak bisa memenuhi keinginan ibu untuk menikahi Husna," ujarku mengawali rencana.Aku berharap ibu mau mendukungku klainini. Meski kutau tak akan mudah."Apa maksudmu, Dirga? Besok pagi kalian menikah, kenapa kamu berkata tak bisa menikahi Husna?" cecar ibu."Bu, dengarkan aku dulu, sebentar saja, ya. Dirga sakit, Bu, waktuku hanya sebentar. Jika aku memaksa menikahi Husna, ia hanya akan ikut bersedih sepanjang menemani sisa hidupku, Bu. Ibu pasti tidak ingin melihat Husna, calon menantu kesayangan ibu itu bersedih, kan, Bu?Lagi pula, meski Husna tak jadi menantu, ibu masih tetap bisa menyayangi dia, sebagai anak ibu. Iya kan, Bu?"Aku berusaha meyakinkan ibu, sebab beliau yang paling menginginkan pernikahanku segera terlaksana."Maksud kamu apa, Dirga? Kamu sakit apa?" tanya ibu, dengan mata mulai dipenuhi kaca-kaca bening."Tolong rahasiakan ini, ya, Bu. Dirga sakit kanker paru, Bu. Harapan hi
Last Updated : 2022-08-20 Read more