Kepalaku masih diliputi banyak tanya mengenai Ammar yang langsung pergi setelah mendapatkan alamat rumah Naima. Dia bilang akan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Apa dia akan meminta maaf seperti yang aku lakukan? Iya, mungkin saja. Setelah jus jeruk pesananku habis, aku pun pergi dari Kafe Asmara. Tugas hari ini selesai, dan waktunya aku pulang ke kontrakan. Hari ini cukup melelahkan, tapi juga melegakan. Setidaknya, aku sudah melakukan satu kebaikan sebagai awal perubahan. Meminta maaf, mengakui kesalahan adalah salah satu perbuatan yang baik. Terlebih mereka akan memaafkan atau tidak, yang penting niatku untuk berubah menjadi orang baik, sudah dimulai. "Sudah pulang, Run?" tanya Santika ketika tangan ini sibuk membuka kunci pintu. "Iya, San. Capek juga, ya jadi orang baik," jawabku yang langsung disambut kekehan oleh wanita itu. "Gak usah ngeluh, bukannya niat lu sudah bulat?" "Iya, sangat bulat!" Aku mengepalkan tangan dengan seulas senyum manis pada tetangga itu. Tida
Read more