"Memaafkan bukan berarti harus pulang, Bu," bantah Silvia, lembut tapi cukup tegas.Bu Anis menarik napas kasar. Tetap tersenyum meskipun terpaksa."Baiklah kalau memang itu keputusanmu. Ibu tidak bisa memaksa kamu. Apa pun yang terjadi kedepannya kamu tetap anakku. Ibu tidak peduli kedepannya kamu akan hidup sama siapa, Silvia. Namun, satu yang perlu kamu ketahui, ibu tidak mau kehilangan kamu. Ibu Sayang kamu, Nak. Hanya saja kemarin ibu terlalu bodoh sehingga terpedaya oleh setan." Raut penyesalan jelas terpancar dari sana.***"Nduk. Paman tidak tahu apa sebenarnya penyebab kamu pulang ke sini? Mertuamu orang yang sangat baik, Nduk. Apa kamu ada masalah dengan Abian?" tanya Paman Gozali di malam harinya.Silvia terdiam. Dia tidak tahu harus menjawab apa atas pertanyaan yang diajukan oleh adik bapaknya tersebut."Alasan Silvia pulang adalah untuk membantu merawat Nafis, Paman." Silvia menjawab dengan tegas, setelah sekian menit terdiam.Selalu begitu jawaban Silvia.Dia tidak in
Read more