Lahat ng Kabanata ng Acara tujuh bulanan di rumah mertua di wa story ipar: Kabanata 81 - Kabanata 90

140 Kabanata

Bab 81

Eca menangis dalam diam kala kelvin merintih kesakitan. Eca tidak tau harus berbuat apa, anak balita itu hanya bisa menangis tampa bicara. Usia kelvin yang sudah menginjak usia tiga tahun, masih belum ada kosa kata yang bisa Kelvin ucapkan. Kelvin hanya bisa mengais tapi, belum bisa bicara. Eca selalu bingung di saat Kelvin terus menerus nggak bisa tidur. Entah apa yang dirasakan anak itu, tentu Eca tidak tau. Penyakit kulit yang menimpa Kelvin tidak banyak, karena jika tumbuh satu, akan sembuh. Nanti tumbuh lagi luka yang lainya di tempat yang berbeda. Selalu begitu selama kurang lebih satu tahun setengah ini. Sekarang luka itu tumbuh tepat di wajah kelvin. Luka yang awalnya kecil, namun sekarang membesar, Dan hampir menutupi permukaan pipi anak balita itu. Tangisan kelvin yang tak tau apa yang dirasakan anak itu. Dan itu yang Eca lewati setiap hari. Rista hanya membantu sesekali jika Kevin teramat rewel. Sementara Vina, dia sama sekali tidak ingin membantu Eca. Padahal dulu Vin
last updateHuling Na-update : 2022-07-25
Magbasa pa

Bab 82

Setelah selesai berbincang-bincang ringan dengan Ridwan. Mawar kembali fokus kerja. Hari yang sebentar lagi memasuki jam pulang kerja. Membuat Mawar gempur agar bisa selesai tepat waktu dan segera pulang. Begitu juga dengan Ridwan. Sirine tanda waktu jam pulang karyawan Sudah berbunyi. Tepat waktu juga Mawar menyelesaikan pekerjaannya. Mobil bus khusus untuk karyawan sudah menunggu di depan gerbang kantor. Mobil yang di khususkan mengantar jemput karyawan yang tidak memiliki kendaraan. Jarak perumahan dan pabrik menempuh waktu kurang lebih 10 menit perjalanan menggunakan kendaraan. Ridwan masuk ke dalam mobil dan melabuhkan dirinya di jok barisan paling belakang. Karena semua tempat duduk sudah terisi oleh karyawan lainnya. Ridwan membuang pandangannya keluar, menatap kosong ke arah pabrik. Ridwan terus saja masih memikirkan Kelvin dan Eca. Bagaimana Ridwan rasanya ingin pulang, namun keadaan tidak memungkinkan. Jika Ridwan pulang, tentu akan membutuhkan biaya, setidaknya ada uan
last updateHuling Na-update : 2022-07-25
Magbasa pa

Bab 83

Sesampainya di rumah, Ridwan segera menghubungi Eca. Panggilan pertama tidak diangkat, panggilan untuk ke tiga kalinya baru barulah Eca menjawabnya. [Halo, Mas,][Kamu lagi ngapain, kok lama bangat jawab telponnya?] Tanya Ridwan sedikit kesal. Eca bukannya menjawab, justru mengalihkan kamera hpnya menghadap Kelvin. Di situ Ridwan langsung di suguhkan pemandangan di mana ada luka yang hampir menutupi permukaan pipi Kelvin di sebelah kiri. [Tadi aku lagi nidurin, Kelvin, Mas. Makanya lama jawab telponnya.] Tutur Eca. Niat Ridwan ingin kangen-kangenan dengan Eca hilang sudah melihat keadaan Kelvin. [Mm ... Maaf, Mas lupa. Gimana keadaannya? Apa masih rewel?] tanya Ridwan. [Masih, Mas. Kadang aku kewalahan menenangkannya sampai dia tertidur.] Ujar Eca menjelaskan. Ridwan menarik nafasnya berat. Lalu membuang nafas itu dengan sangat kasar. Bayangan bagaimana kelvin mengalami itu kian terasa bagi Ridwan. Pasti anak itu menderita sekali. Tapi, sayang kelvin tidak bisa menjelaskan apa
last updateHuling Na-update : 2022-07-25
Magbasa pa

Bab 84

Eca akan berencana menjebak Rista dan juga Vina, agar dapat bukti. Setelah itu Eca akan keluar dari rumah ini. Eca benar-benar tidak terima Rista selalu memangkas uang gaji Ridwan. Karena sekarang Vina juga sudah bekerja, pun Anton, anak ke dua Rista. Jadi sudah tidak seharusnya Rista merecoki Ridwan. Apa lagi sekarang kelvin butuh banyak biaya. "Selamat pagi, Pak Ridwan." Sapa Mawar saat pagi itu sampai di kantor. "Ya, pagi juga." Sahut Ridwan seadanya. Ridwan mencoba menjaga sikap di hadapan semua para stafnya. Sebagai seorang kepala staf, Ridwan tidak ingin nanti akan di cap dan di kira yang tidak-tidak. "Pak, ini sarapan untuk, Bapak." Mawar mengulurkan kotak bekal yang dia masak spesial sebelum berangkat ke kantor. Ridwan menatap kota bekal itu, lalu memindahkan pandangannya pada Mawar. "Ini, apa ya maksudnya?" Tanya Ridwan bingung. "Nggak apa-apa, Pak. Tadi saya mau antarkan ke rumah bapak sebenarnya, tapi pas lihat, Bapak sudah siap-siap naik mobil. Makanya tadi saya
last updateHuling Na-update : 2022-07-26
Magbasa pa

Bab 85

Hari yang di nanti-nanti telah tiba. Di mana hari ini adalah hari peresmian butik Hanum collection. Stelah melakukan persiapan yang sangat matang Selama kurang lebih tiga tahun lamanya. Butik kembali di buka dan di khususkan untuk Hanum.Di depan butik sudah berjejer papan bunga dari berbagai macam vendor, perusahaan, pengusaha, dan perorangan yang turut mengucapkan selamat atas grand openingnya butik baru Hanum Collection. Undangan itu terbuka umum. Siapapun bisa datang. Dan hari ini juga rara memberi diskon 30% untuk belanja tanpa minimum. Khusus hari ini semuanya bebas. Banyak juga para agen-agen dari daerah terdekat datang hanya untuk ikut serta menyaksikan peresmian butik tersebut.Rara dan Hanum masih belum sampai di butik. Mereka masih di perjalan. sementara para tamu atau pun pengunjung sudah sangat ramai di depan butik memenuhi pekarangan depan butik dengan padat menunggu kedatangan Hanum dan Rara.Ada banyak orang datang dari berbagai macam daerah luar kota terdekat. Sela
last updateHuling Na-update : 2022-07-27
Magbasa pa

Bab 86

Jalan raya di hari weekend cukup ramai dan padat. Sehingga mereka terjebak macet di beberapa tempat. saat melintasi dari kejauhan sudah tampak keramaian di pinggiran jalan. Papa mama toko atau butik itu sudah terlihat oleh Vina... "Wah, ini dia, hmm ternyata dia bikin tempat yang sangat strategis ya. Mana rame bangat lagi itu pengunjungnya." Batin Vina berkata."Sayang, mampir di situ dulu ya. Itu butik lagi grand opening. Ada diskon 30%. Aku pengen beli. Soalnya produk itu bagus-bagus." Pinta Vina."Mana?" tanya Deon memastikan."Itu, di depan yang rame banyak mobil sana orang-orang." Tunjuk Vina pada Deon.Deon mencoba mengikuti telunjuk Vina dan langsung melihat butik yang di maksud oleh Vina."Hmm, nggak jadi ke Mall?" tanya Deon."Iya jadi, tapi aku mau mampir dulu bentar ya. Nanti kamu di mobil aja. Sebentar aja, kok. Nggak lama. Mau ya?" tanya Vina.Deon mengangguk dan memarkirkan mobil itu di pinggir jalan depan butik. Vina turun dari mobil dan memakai masker setelah sampai di
last updateHuling Na-update : 2022-07-27
Magbasa pa

Bab 87

"Lho, ini kok bajunya sobek?""Lah iya, ini juga sobek?""Eh iya ini juga," Sahut pembeli lainya. Karyawan lalu mendekati ke ribuan itu. "Maaf, Mbak, ada, apa ya?" "Ini bajunya, kenapa pada sobek! Ih yang bener donk! Masa jual baju-baju sobek!" ujar pembeli itu sewot dan ngegas. "Mana, Mbak. Coba saya lihat." ujar pengunjung yang lain melihat keributan itu. "Ini nih! Coba lihat, saya, dan mbak-mbak ini juga ketemu pakaian sobek. Coba deh lihat-lihat lagi yang kalian beli takutnya sobek-sobek juga. Pantes aja di kasih diskon 30% . Ternyata pakaian rusak!" Sungut pembeli itu. "Maaf, Mbak. Tolong jaga sikapnya. Kami, tidak mungkin menjual barang rijek atau rusak. Sebelum di pajang di sini semua kita cek dengan sangat teliti. Sepertinya ini ada yang sengaja untuk membuat buruk nama Bunda Rara dan juga Hanum collection." Tutur karyawan butik menjelaskan dengan ramah dan sopan. "Eh, iya ini juga lho, sobek-sobek." Lagi, seseorang pembeli memberi tahu, karena dia mengecek satu. Vina
last updateHuling Na-update : 2022-07-28
Magbasa pa

Bab 88

Mereka mengecek satu persatu. Suara mereka bersahutan, mengatakan ada yang tidak menemukan kerusakan. Ada juga mereka yang masih memilih tapi masih menemukan. Sementara karyawan butik yang lain dengan cekatan memeriksa pakaian itu satu persatu dan memilih pakaian yang rusak untuk diasingkan dari pajangan."Alah, Mbak! Mbak nggak usah bawa-bawa orang deh Mbak. Sengaja kan mbak mau menipu pembeli. Kalo nggak, Mbak nggak mungkin yang sobek itu banyak banget." Sungut pembeli yang tadi menemukan pakaian rusak pertama kalinya. "Mbak, tolong ya, Mbak. Tolong jangan bicara seperti itu. Saya sama sekali tidak pernah menjual pakaian rusak. Namanya saya sudah dikenal orang-orang. Dan saya sangat menjaga nama baik usaha saya." Tutur Rara masih dengan sopan. Meskipun Rara sebenarnya ingin sekali marah. Tetapi mengingat sama penjual kita harus ramah kepada pembeli. "Iya, Mbak. Ini bisa jadi ada yang sengaja. Saya langganan Hanum collection udah kurang lebih tiga tahun belakangan ini kok. Gak per
last updateHuling Na-update : 2022-07-28
Magbasa pa

Bab 89

Eca hanya menahan sakit hatinya hingga berlalu ke kamar. Tak berselang lama, Rista menghubungi Ridwan dan lansung di angkat.[Halo, Le, kamu lagi di mana?] tanya Rista lembut.[Lagi di rumah, Ma. Kenapa, Ma?] Ridwan menanyakan Rista. Langkah Eca terhenti di pintu ruang tamu mendengar Rista menelpon Ridwan.Segera Eca manaruh Kepvin di kamar dan lalu keluar kembali. "Tunggu sini sebentar ya, Nak. Mama telpon, Papa dulu." Ucap Eca 9ada kelvin. Anak itu hanya diam saat Eca menaruhnya di atas tempat tidur.[Oh, kamu lagi di rumah, Nak. Gini, Mama mau minta tolong sama kamu, Ha....]Ucapan Rista terpotong karena hp itu di rebut oleh Eca.[Eca! Apa-apaan kamu!] Sungut Rista. [Halo mas! Kenapa telpon aku nggak diangkat! Pesan ku juga nggak di balas? Kamu tau, anakmu demam panas tinggi tapi kamu mengabaikan panggilanku, Mas! Tolong kirim duit, Mas. Aku mau bawa kelvin ke rumah sakit.] Ucap Eca menggebu-gebu tampa basa-basi.Ridwan mengusap wajahnya kasar lalu menarik napasnya dalam.[Kena
last updateHuling Na-update : 2022-07-29
Magbasa pa

Bab 90

"Udah, biar Mama aja yang telpon Hanum." Kata Rista lalu mencari nomor Hanum untuk di telpon."Tapi, Ma. Gimana kalo Hanum nggak mau memaafkan aku, Ma." Vina khawatir. Vina benar-benar tidak menyangka jika aksinya bakal Ketahun oleh keponakannya. Vina benar-benar kepikiran jika Hanum nekat. "Makanya kamu itu kalo mau membalas perbuatan Rara lihat-lihat duluan. Bukanya sadar ada CCTV kok malah kebablasan." Sungut Rista. Vina hanya tertunduk risau mendengar Rista memarahinya. Vina juga menyesal kenapa tadi tidak menyadari CCTV. "Ah, sial!" Vina mengumpat kebodohan dirinya sendiri dalam hatinya. Nasi sudah menjadi bubur. Aksinya sudah diketahui dan sekarang Hanum tengah mengancamnya untuk menuntut. Sadar dengan kerisauan anak gadisnya, Rista pun meyakinkan Vina agar tidak berpikir yang aneh-aneh. "Udah, nggak usah khawatir kamu, biar Mama yang yang bilang sama Hanum." Tutur Rista lembut. Rista sadar jika Vina sekarang tengah galau atas ancaman cucunya. ****Keadaan butik masih r
last updateHuling Na-update : 2022-07-29
Magbasa pa
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status