Semua Bab Acara tujuh bulanan di rumah mertua di wa story ipar: Bab 101 - Bab 110

140 Bab

Bab 101

Buk RT yang mendengar itu ikut teriris hatinya dan sedih. Sementara Rista dan Vina hanya duduk tak bersuara. Mereka ingin segera pulang, tapi segan karena Pak RT dan istrinya masih di sini menemani Eca. Tapi mereka sama sekali tidak berniat menenangkan Eca. Meraka hanya menyimak percakapan Eca dan juga Buk RT."Ca, kita pulang, ya? Ini sudah larut malam. Nggak baik diratapi terusan begitu. Itu sama saja kamu mempersulitkan jalan anakmu, Ca. Kelvin akan sangat senang jika kamu iklhas, percayalah, Ca. Saya paham gimana rasanya, kamu pasti terpukul sekali kehilangan seorang anak. Tapi tidak baik berlarut terus menerus. Kirim doa untuk Anak surgamu. Insya Allah Nak Kevin sudah bahagia di sana. Dia nggak sakit lagi. Tinggal kamu yang terus mendoakan untuk memudahkan jalannya, ya." Tutur, Buk RT.Eca hanya diam dalam tangisnya. Perasaan Eca Masih sangat terpukul dengan kejadian ini. Mengingat nasib anaknya bahkan tak di saksikan oleh Papanya. hingga saat ini ridwan masih belum mengetahu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-02
Baca selengkapnya

Bab 102

Kedatangan Eca ke kantor membuat semua karyawan tercengang. Mereka semua saling tanya ada apa Eca sampai datang ke kantor. Begitu juga dengan Rara. Rara tak kalah terkejutnya melihat wanita yang ada di hadapannya saat ini. Tiga tahun sudah berlalu Eca tak pernah ingin tau tentangnya dan juga kabarnya, namun sekarang wanita yang yang tak ingin dia ketahui ada di hadapannya saat ini. Membuat Rara bertanya-tanya apa yang akan dilakukan Eca di tempatnya. "Mau apa kamu datang kemari, Ca?" Rara bertanya dingin. Eca menarik nafasnya berat lalu tertunduk lemas. Kata-kata yang ingin dia lontarkan seolah tercekat di tenggorokan. "Mbak, kedatanganku ke sini ingin meminta maaf pada, Mbak. Aku tau banyak salah selama ini sama Mbak, aku menyesal pernah menyakiti, Mbak dan Hanum. Aku harap, Mbak mau memaafkan aku," lirih sekali suara itu keluar dari bibirnya. Rara yang mendengar itu merasa bingung dan tidak percaya bahwa Eca meminta maaf. Luka yang pernah di torehkan Eca memang sudah sembuh, me
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-03
Baca selengkapnya

Bab 103

"Mas, gawat! Sepertinya hubungan kita sudah mulai tercium di kantor, Mas. Gimana ini, Mas? Kalo atasan kita tau kita bisa di pecat ini. Karena sudah mencoreng nama perusahaan." Ujar Mawar saat mereka tengah makan di kantin.Mawar dan Ridwan memang kerap makan bersama di kantin, selama ini para karyawan staf kantor hanya mengira sebagai rekan kerja dan tidak ada hubungan serius antara Mawar dan Ridwan. Namun, ada yang memergoki mereka tengah jalan berdua saat di kota jambi. Salah satu karyawan staf yang juga kebetulan orang jambi sedang pulang dan tidak sengaja melihat kebersamaan Ridwan dan mawar.Betapa terkejutnya lagi setelah tak sengaja melihat mereka menginap di hotel yang sama. Apa tujuan mereka masuk hotel jika bukan menginap bersama. Mengingat mawar adalah seorang janda, dan Ridwan seorang pria yang berstatus suami dari perempuan lain. Tentu, di perusahaan akan ada sanksi tegas karena mencoreng nama baik tempat mereka bekerja."Kamu tenang aja, nggak akan ada yang terjadi.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-04
Baca selengkapnya

Bab 104

"Sebenarnya begini, Pak, karena perusahaan sudah ada, aturan-aturan yang harus kita Jaga, karena bapak Ridwan telah mencoreng nama perusahaan jadi bapak kita kasih pilihan mau mengundurkan diri atau kita pecat secara tidak hormat?""Pak, apakah tidak ada pilihan lain, Pak? Saya mohon, Pak. Saya masih butuh pekerjaan ini, pak. Saya butuh biaya untuk pengobatan anak saya, Pak. Saya mohon jangan pecat Saya." Ridwan memohon agar tidak di pecat dari kerjanya."Maaf, pak Ridwan. Ini adalah kebijakan dari perusahaan yang harus di jalankan. Jadi sekarang silahkan bapak pilih. Kita beri pilihan bapak dalam waktu empat hari ke depan."Rapat di tutup. Semua petinggi dan para staf kantor keluar dari ruang meeting dan hanya meninggalkan Ridwan dan Mawar."War, kok kamu nggak di bahas di sini, tadi? Kenapa seolah hanya aku yang salah di sini? Apa kamu mencurangi-ku Mawar?" tanya Ridwan."Nggak, Mas. Aku nggak tau soal itu. Aku harap hubungan kita cukup sampai di sini, ya, Mas. Aku sudah tidak ingin
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-04
Baca selengkapnya

Bab 105

"Mas! Gimana keadaan, Mama? Di mana, Mama sekarang, Mas?" tanya Vina yang baru saja sampai di rumah sakit."Mama masih di tangani sama dokter. Kita belum tau gimana keadaan, Mama. Tunggu aja," ujar Anton sambil memijat-mijat pundaknya pelan."Mama kenapa bisa pingsan di kamar mandi, Mas?""Mana, Mas tau, orang tadi kita datang mama nggak kelihatan di dalam rumah, pas ketemu Mama di kamar mandi sudah dalam keadaan pingsan." Kata Anton lagi.Ridwan masih mondar mandir di ruang tunggu, Ridwan benar-benar khawatir dengan keadaan Rista. Rasanya tidak sabar sekali menunggu dokter yang menangani Rista itu keluar. Ridwan ingin segera tau keadaan Mamanya.Tak berselang lama, Dokter yang di tunggu-tunggu pun keluar. "Dok, gimana keadaan, Mama saya, Dok? Apa Mama saya baik-baik saja, Dok?" tanya Vina beruntung dengan wajah paniknya.Kelihatan sekali jika Vina Panik, dan khawatir jika terjadi apa-apa pada Rista.Dokter itu menarik napasnya dalam, terlihat jelas sekali jika dokter itu sedang mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-05
Baca selengkapnya

Bab 106

Ridwan masih belum menyadari kemana arah tujuan Anton akan membawanya. "Kita kenapa berhenti di sini, Nton?" Ridwan bertanya dengan wajah yang sangat bingung. Bagaimana tidak, Anton adiknya membawanya ke pemakaman umum dekat rumahnya. Sementara Ridwan masih belum tahu menahu apa yang terjadi. Hubungannya bersama Mawar membuatnya lupa akan keluarga kecilnya. Semua masih banyak pertanyaan di benaknya. Apa dan kenapa?"Di sini ada jawaban semuanya, Mas," Anton berkata lirih.Deg! Jantung Ridwan berpacu lebih cepat. Pikiran Ridwan sudah mulai melalang buana. Apa benar maksud dari tujuan yang di ucapkan adiknya adalah?Ridwan segera turun dari mobil dan masuk ke kawan pemakaman. Tampak dari jauh saat Ridwan baru memasuki area pemakaman sosok seseorang yang sangat Ridwan kenal sedang nyekar di makam yang masih terlihat tahan merah dan bunga masih segar. Dada Ridwan semakin berdebar untuk mengetahui kenyataan yang akan dia Terima. Ridwan mendekati sosok itu dengan langkah cepat, unt
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-05
Baca selengkapnya

Bab 107

Ridwan mendatangi kampung di mana Eca tinggal. Sudah satu bulan lamanya Ridwan sampai setelah kepulangannya dari tempat kerja akibat di pecat. Kesibukan mengurus Rista membuatnya tidak punya waktu untuk mendatangi Eca. Waktu Ridwan tersita untuk membawa Rista berobat kemana-mana. Bahkan pasongan yang tidak seberapa pun sudah habis untuk biaya pengobatan Rista. Hari ini Ridwan menyempatkan waktunya untuk menjemput Eca, Ridwan ingin memperbaiki semuanya, Ridwan ingin menebus kesalahan yang pernah dia lakukan pada anak istrinya. Ridwan ingin memulai kembali dari nol. Sebuah mobil sampai di depan rumah kecil, rumah yang sederhana namun terlihat sangat nyaman dan asri. Lingkungan bersih, banyak tanaman hias di halaman menambah kesan indah dan damainya rumah itu.Ridwan membawa langkahnya menuju rumah itu. Rumah yang menjadi saksi pernikahan mereka dulu. Pernikahan yang sangat sederhana. Kembali Ridwan mengingat kembali saat dulu meminta Eca untuk menjadi istri kedua dari Ridwan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-06
Baca selengkapnya

Bab 108

Assalamu'alaikum,""Waalaikumsalam," Semua menjawab dengan serentak Erima dan Ridwan. Ridwan benar-benar terperangah dan pangling melihat Eca. Eca yang datang dengan balutan hijab syar'i serba hitam. Menandakan suasana hatinya yang masih diselimuti duka. Di dalam tangannya memeluk al-Qur'an. Eca benar-benar berubah. Ridwan benar-benar speechless melihat perubahan Eca."Ca, Mas minta maaf, maaf telah mengabaikanmu dan Kelvin. Mas ... Mas salah, Mas minta maaf.""Pulang lah, Mas. Aku sudah tidak ingin lagi melihat mukamu. Aku mau kita berpisah!" Eca berkata lantang dan yakin."Ca, Mas ke sini mau jemput kamu, Mas nggak mau kita pisah, Ca. Beri, Mas kesempatan, Mas mohon ... izinkan Mas menebus kesalahan, Mas."Ridwan memohon. "Cara kamu menebus kesalahanmu hanya satu, Mas. Ceraikan aku. Hanya itu." Ucap Eca yakin. "Mas nggak mau kita pisah, Ca. Mas, sayang bangat sama kamu. Mas mau kita mulai lagi dari nol.""Nggak, Mas! Aku sudah tidak ingin lagi kembali ke lubang yang sama. Jika
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-06
Baca selengkapnya

Bab 109

"Terimakasih, Pak, semoga Ibuknya lekas sembuh, ya.""Aamiin. Terima kasih banyak, Pak." Balas Ridwan pula.Setelah penuh basa basi kecil, Ridwan, Rista, Vina, pergi meninggalkan halaman rumah yang penuh kenangan itu. Rumah di mana mereka dilahirkan dan dibesarkan. Sekarang rumah ini tinggal hanya kenangan. Rumah ini menjadi harta terakhir yang di jual untuk biaya pengobatan Rista. Enam bulan sudah berlalu, Rista masih belum sembuh, dokter menyarankan terus melakukan pengobatan rutin. Kemungkinan untuk sembuh itu ada, tapi entah sampai kapan. Ridwan yang sangat menyayanginya Rista melakukan apapun untuk pengobatan Mamanya. Sampai pada akhirnya rumah peninggalan Almarhum Papanya pun di jual.Rumah itu tidak lain adalah warisan satu-satunya yang ditinggalkan oleh Almarhum papanya. Sekarang semua sudah tiada, semua sudah habis, Ridwan hanya terfokus mengurus Rista, dengan sisa uang yang tiap hari menipis karena kebutuhan hidup. Namun Rista tidak juga menunjukkan tanda-tanda untuk se
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-06
Baca selengkapnya

Bab 110

"Kiri kiri! op! Op! Maju lagi, mundur!"Wajah yang sudah terlihat menua. Uban yang sudah mulai tumbuh satu persatu, tubuh yang tak lagi terawat, kerutan yang yang mulai terlihat jelas di sudut mata. Sesekali menyeka keringatnya dengan handuk yang menjuntai di pundaknya.Kini, Ridwan menjadi tukang parkir untuk menyambung hidup keluarganya. Semua telah habis tak tersisa. Duduk di ujung jalan di pinggiran cafe, sambil meratapi nasib yang saat ini sangat memprihatinkan. Tuhan sudah memberinya teguran dan balasan atas apa yang dia perbuat. Hingga sekarang Ridwan malu untuk menemui anak semata wayangnya. Hanum.Hanum sekarang telah menjadi calon dokter. Seorang Wanita yang hebat telah mampu menghidupinya dan mengantarnya menjadi seperti saat ini. Rara kuat, karena Hanum sumber kekuatannya. Hari-hari Rara penuh dengan kebahagian, Bisnis yang di bangun semakin berkembang pesat hingga memiliki beberapa cabang butik.Tidak ada yang membuat Rara bahagia, selain dari pada kebahagiaan Hanum.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status