Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 27.***Waktu terus berjalan, semakin hari perutku semakin membesar. Sikap Nyonya Jelita berubah total. Ia tak pernah membuat kerusuhan atau pun menyakitiku lagi."Saya sudah tak sabar menunggu buah hati saya itu hadir ke dunia," ucap Nyonya Jelita. "Saya senang sekali melihat kelembutanmu yang sekarang, Jelita. Bahkan kamu mau menganggap Anak Luka sebagai Anakmu juga," sahut Tuan Abraham."Tentu saja, Mas. Saya sangat tidak sabar ingin menggendongnya," lanjut Nyonya Jelita.Aku hanya tersenyum getir. Tiba-tiba saja hatiku merasa sedikit nyeri mendengar kata-kata Nyonya Jelita.Apa iya aku rela menukar bayiku nanti dengan seorang suami?Ah, sudahlah. .Malam harinya, pinggangku sakit. Perutku juga sakit. Sakit sekali."Kanda," lirihku pada Tuan Abraham."Iya, Luka. Kenapa kamu keringatan? Kamu baik-baik saja, bukan?""Aku merasa sakit di bagian perut hingga ke pinggangku, Kanda.""Sepertinya kamu hendak melahirkan. Ayo ke rumah sakit. Saya a
Baca selengkapnya