Semua Bab AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR: Bab 21 - Bab 30

118 Bab

Bukti tertuju padaku

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 21.***Tak lama kemudian Tuan Abraham datang. Aku tidak menyangka kalau ia akan balik ke rumah lagi."Kalian," lirihnya menatap kedua Paman dan Bibiku."Hem, Tu--tuan Abraham ... apa kabar?" tanya Paman terdengar ragu-ragu."Saya baik, tapi sekarang menjadi sedikit buruk," jawab Tuan Abraham."Kenapa begitu, Tuan? Kita sudah lama tidak bertemu. Terakhir di hari pernikahanmu dengan Luka," sambung Bibik pula."Ya. Sepertinya ada hal penting yang membuat Paman dan Bibik ke sini.""Benar sekali Tuan Abraham. Kami sedang mengalami kesulitan. Sawah di kampung habis semua. Kami butuh modal," papar Paman tanpa rasa malu."Modal apa? Lagian kenapa mengadu ke sini?" sambung Mama mertua yang muncul dari ambang pintu.Suasana akan semakin riuh nantinya. Aku pasti juga terkena imbas dari kedatangan Bibik dan Paman ini."Bukan maksud hati menyusahkan kalian, tapi kami sekedar bertukar keluh kesah pada keponakan kami, Luka. Itung-itung memberinya kesempatan
Baca selengkapnya

POV Abraham. Otak dari semua masalah

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 22.***POV Abraham.Aku duduk termenung di ujung dermaga yang sepi ini. Rasanya masih tak percaya kalau Luka setega itu.Bukan cuma sekedar ingin melenyapkan Jelita, tapi Luka ternyata juga bermain api di belakangku.Salah aku memang karena telah menjatuhkan hati padanya.Masalah yang satu belum selesai, kini sudah muncul masalah baru. Perusahaan Azel Group sekarang mulai menyaingi perusahaanku.Bahkan data-data penting di perusahaan milikku telah bocor. Itu bukan suatu kebetulan Azel Group memiliki konsep yang sama seperti yang sudah aku rancang.Aku yakin, mereka berbuat curang. Di kantor tentunya ada musuh yang menjadi mata-mata. Argh! Aku semakin tak mengerti dengan situasi apa yang tengah aku hadapi sekarang ini..Setelah cukup lama aku menyendiri, akhirnya aku pulang ke rumah utama. Aku masuk menggunakan kunci rumah yang selalu aku bawa ke mana-mana. Aku dan Jelita memang memegang satu masing-masing kunci rumah ini.Dengan langkah ya
Baca selengkapnya

Kelicikan mulai terbongkar

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 23.***POV Luka.Aku tak mengerti dengan masalah yang aku alami saat ini. Kenapa semua menyudutkan aku, dan memfitnahku?Yang lebih membuat sesak di dada ialah Tuan Abraham menaruh benci karena masalah ini.Aku memaklumi karena semua perkaranya selalu menyeretku. Padahal aku tak tahu apa-apa.Kini aku dan Tuan Abraham sampai di rumah. Ia tak semarah saat di kantor tadi.Entahlah."Kanda, aku mohon jangan terlalu percaya dengan fitnah yang diciptakan untuk merusak rumah tangga kita. Aku tak mungkin melakukan hal yang membuatmu rugi," ujarku memegang tangannya.Ia bergeming dengan tatapan kosong. Aku mengerti, pasti saat ini Tuan Abraham sangat kebingungan."Kanda, tak mengapa jika dirimu ingin marah dan melampiaskan padaku semua rasa sakit hati Kanda. Tapi, satu kupinta. Jangan pernah tinggalkan aku."Tuan Abraham tetap bergeming. Detik berikutnya ia masuk ke dalam kamar.Aku duduk menyenderkan kepala ke badan sofa. Sungguh aku ingin menyerah,
Baca selengkapnya

Penjara

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 24.***POV Luka.Aku menceritakan semua penyelidikanku pada Tuan Abraham sebab aku tak mau ia kembali salah paham."Saya tidak menyangka kalau Jelita tega berbuat hal selicik itu," ujar Tuan Abraham."Aku pun masih tak percaya, Kanda. Lalu apa keputusan Kanda?" tanyaku menatap matanya yang mulai berkaca-kaca.Aku tahu, pasti Tuan Abraham sangat terpukul dengan kenyataan ini. Biar bagaimana pun, Nyonya Jelita adalah istri dan cinta pertamanya."Saya akan segera mengungkap kebenaran ini, Luka. Akan tetapi, saya tak bisa menceraikan Jelita. Sungguh saya lemah dalam hal ini," paparnya menunduk sedih.Jujur saja, aku jauh lebih sedih melihat Tuan Abraham menjadi begini. Aku cemburu pada Nyonya Jelita. Posisi kami jelas berbeda. Saat Nyonya Jelita bersalah, Tuan Abraham bahkan tak berdaya untuk melepaskannya. Sedangkan saat semua masalah itu mengarah padaku. Ia tanpa ragu meminta aku pergi dan hendak meninggalkanku.Sakit sekali menerima semua ini.
Baca selengkapnya

Hamil

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBURPart: 25.***POV Abraham.Pagi ini aku tak ke kantor, walau dari rumah tadi Luka tahunya aku masuk kerja. Hatiku dilanda kegelisahan. Mama mengancam tak mau makan jika aku tak membebaskan Jelita. Padahal perbuatan yang dilakukan Jelita bukan perkara kecil. Aku sebenarnya ingin memberikan pelajaran padanya. Namun, lagi-lagi aku tak berdaya karena Mama.Sedangkan Luka, aku terpaksa menutupi ini kalau sebenarnya semua adalah perintah Mama. Aku sengaja berkata bahwa aku sendiri yang tak tenang.Aku tak mau Luka semakin merasa tak dianggap menantu oleh Mama. Sedihnya adalah sedihku juga. Perasaan yang tumbuh sungguh sudah terlalu dalam pada Luka.Ia wanita yang baik dan tulus. Aku sangat mencintainya. Sedangkan Jelita, ia adalah cinta pertama. Walau kini getaran itu perlahan goyah di hatiku. Semua karena sikapnya.Kini, aku sampai di kantor polisi. Ternyata Mama serta mertuaku sudah tiba duluan di sana."Syukurlah kamu masih mendengarkan Mama, Abraham.
Baca selengkapnya

Kesepakatan

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 26.POV Luka.***Kehamilanku ini sungguh membuahkan kebahagiaan menjadi berlipat ganda.Mama mertua pun kini sudah mulai bisa menerimaku. Sikapnya tak sekasar dulu. Mungkin karena keinginannya yang teruwujud melalui rahimku.Aku sangat bersyukur. Bahkan Tuan Abraham juga memberikan aku lebih banyak waktu dari sebelumnya. Saat ini aku yakin Nyonya Jelita merasa tersiksa. Walau aku mencoba berdamai dari dendam masa lalu, tapi keadaan sekarang ini cukup membuat aku kembali puas.Namun, tiba-tiba saat aku beristirahat di kamar, ponselku berdering. Sebuah panggilan dari Mama mertua."Halo, Luka! Di mana Abraham? Dari tadi Mama menelepon tapi tak diangkat.""Sepertinya handphone Kanda Abraham sedang tak di tangannya, Ma. Ada apa?" tanyaku."Katakan padanya untuk segera ke rumah sakit! Jelita sedang dirawat karena mencoba bunuh diri."Aku terdiam mendengar penuturan Mama mertua.Detik berikutnya aku bergegas keluar dan memberitahu Tuan Abraham..Se
Baca selengkapnya

Nyonya Jelita tak mau kembali ke rumah

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 27.***Waktu terus berjalan, semakin hari perutku semakin membesar. Sikap Nyonya Jelita berubah total. Ia tak pernah membuat kerusuhan atau pun menyakitiku lagi."Saya sudah tak sabar menunggu buah hati saya itu hadir ke dunia," ucap Nyonya Jelita. "Saya senang sekali melihat kelembutanmu yang sekarang, Jelita. Bahkan kamu mau menganggap Anak Luka sebagai Anakmu juga," sahut Tuan Abraham."Tentu saja, Mas. Saya sangat tidak sabar ingin menggendongnya," lanjut Nyonya Jelita.Aku hanya tersenyum getir. Tiba-tiba saja hatiku merasa sedikit nyeri mendengar kata-kata Nyonya Jelita.Apa iya aku rela menukar bayiku nanti dengan seorang suami?Ah, sudahlah. .Malam harinya, pinggangku sakit. Perutku juga sakit. Sakit sekali."Kanda," lirihku pada Tuan Abraham."Iya, Luka. Kenapa kamu keringatan? Kamu baik-baik saja, bukan?""Aku merasa sakit di bagian perut hingga ke pinggangku, Kanda.""Sepertinya kamu hendak melahirkan. Ayo ke rumah sakit. Saya a
Baca selengkapnya

POV Jelita.

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 28.***POV Jelita.Setelah Luka pulang dari rumah baruku, Mas Abraham pula yang datang."Jelita, ayo kembali ke rumah kita. Saya tak sanggup jauh darimu," ujar Mas Abraham.Aku tersenyum miris. Andai kata-kata itu diucapkannya lebih awal, mungkin hatiku akan tersentuh. Namun, tidak lagi sekarang. Aku tak mau bermadu. "Tidak, Mas. Saya lebih merasa tenang di sini. Mas pulanglah! Saya tak mau Luka menganggap saya telah mengingkari kesepakatan. Oya, satu lagi ... tolong urus perpisahan kita secepatnya!" paparku.Wajah Mas Abraham terlihat sedih. Ia membuang napas yang terdengar begitu berat. Aku iba, walau tak seberapa. Sejujurnya cintaku masih lagi untuknya. Namun, aku sudah bulat pada keputusanku untuk tak mau hidup dimadu. "Sampai kapan pun saya tidak akan melepaskanmu, Jelita. Hentikan perjanjian konyolmu bersama Luka! Kita bisa hidup bersama-sama. Saya mampu berlaku adil."Laki-laki memang egois. Kaum mereka tak mengerti betapa sakitnya h
Baca selengkapnya

Mengalah.

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 29.***POV Luka.Sebulan sudah berlalu, aku merasa sikap Tuan Abraham semakin dingin padaku. Walau ia mencoba untuk bicara dengan intonasi suara seperti biasa, tapi tetap saja terasa berbeda.Setiap hari ia pulang terlambat. Aku tak tahu ia ke mana. Mungkin saja Tuan Abraham mendatangi Nyonya Jelita.Dan malam ini ketika hujan lebat diiringi dengan petir, Tuan Abraham nekad keluar hanya sekedar ingin melihat kondisi Nyonya Jelita."Kanda jangan pergi! Tidak aman menyetir dalam keadaan hujan deras begini," ujarku."Saya hanya sebentar, ingin memastikan kondisi Samuel dan Jelita baik-baik saja," sahutnya.Aku menelan ludah getir. Nyonya Jelita tak ada di sini, tapi Tuan Abraham tetap memikirkannya.Rasanya aku menyesal telah menyepakati perjanjian itu. Harusnya Samuel saat ini bersamaku.Tak lama kemudian Tuan Abraham pergi..Waktu berjalan, Tuan Abraham belum juga pulang. Padahal tadi katanya hanya pergi sebentar. Aku resah dan gelisah sebab
Baca selengkapnya

Pergi

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 30.***POV Luka.Tuan Abraham menatapku cukup lama setelah mendengar kalimatku barusan."Apa maksudmu dengan ini semua, Luka?" tanya-nya datar.Air mataku selalu saja tertumpah. Memang pertahananku semakin goyah sejak melihat sikap Tuan Abraham satu bulan terakhir ini."Kanda, aku mengalah. Biarlah aku pulang ke desa dan menerima takdirku sebagai wanita kampung yang tak pantas berada di istana ini," ujarku.Lalu, tiba-tiba saja Tuan Abraham meraih kedua tanganku dan menggenggam dengan begitu hangat."Jangan pernah berpikir untuk pergi, Luka. Saya minta maaf. Saya tahu, di posisi ini saya yang paling egois karena tak bisa memilih satu diantara kalian berdua. Saya benar-benar tak ingin kehilangan kamu atau pun Jelita," paparnya.Kalimat itu terdengar menjengkelkan. Namun, sepertinya keputusanku kali ini adalah yang paling tepat."Aku tak mau membuat Nyonya Jelita semakin merasa tersakiti. Biarlah sementara waktu aku yang keluar dari sini. Tolong
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status