Judul: Undangan pernikahan suamiku.Part: 17.***POV Nia.Kepalaku masih terasa sakit gara-gara wanita tak tahu malu itu. Namun, yang lebih menyakitkan adalah, kenyataan bahwa Mas Arifin bermain-main lagi di belakangku.Bahkan, kedua orang tuaku sudah tahu. Kini semua ATM, mobil bahkan asisten rumah tangga pun sudah disita Ayahku.Kejam?Bagiku lebih kejam lagi Mas Arifin. Setelah kejadian kemarin, katanya berjanji akan meninggalkan wanita murahan yang bernama Melda itu. Aku memberikan kesempatan satu kali lagi."Mas, dari mana?" tanyaku saat Mas Arifin pulang malam-malam."Dari acara temen, sayang.""Aku ada kabar buruk," ucapku pula."Kabar buruk apa?" Mas Arifin bertanya sambil menggenggam tanganku lembut.Hal itu yang selalu membuat aku luluh. Sikap Mas Arifin sangat manis, ditambah ketampanannya yang memikat wanita mana saja yang melihat.Jadi wajar, kalau Melda itu tergila-gila padanya. Namun, aku tak mau kalah darinya."Semua tabunganku, ATM, mobil yang baru kemarin kubeli, s
Read more