Home / Romansa / AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR: Chapter 31 - Chapter 40

118 Chapters

Berpisah demi kebaikan

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 31.***POV Abraham.Pagi ini ada suasana begitu sunyi. Tidak ada terdengar tangisan Samuel. Aku dan Jelita sama-sama saling menatap dan berjalan menuju kamar Luka.Semalaman Jelita gelisah karena tidur terpisah dengan Samuel. Namun, aku memberinya pengertian kalau Luka butuh Samuel berada di sampingnya. Sebab selama ini tak ada kesempatan bagi Luka menggendong Putranya sendiri.Akan tetapi, saat kami tiba di kamar Luka ruangan itu kosong. Tak ada Luka, tak ada pula Samuel. "Mas, di mana Luka dan Samuel?" tanya Jelita."Mungkin di dapur, atau di taman samping. Coba kita cek," ujarku.Jelita mengangguk. Detik berikutnya kami mencari keberadaan Luka dan Samuel bersama-sama.Sekeliling rumah sudah kami telusuri. Bahkan halaman depan, samping dan belakang pun sudah di datangi. Namun, Luka tak terlihat.Jelita mulai panik. Firasatku juga tak enak saat ini."Mas, Luka pasti sudah kabur membawa Samuel! Saya sudah meminta para pembantu mengecek pakai
Read more

Setelah 17 tahun kemudian

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 32.***POV Abraham.Samuel berada dalam dekapanku. Sementara hatiku semakin cemas mencaritahu keberadaan Luka.Dan aku mendapat sebuah kertas yang tergelatak di atas nakas.Perlahan aku meraihnya dan membaca pesan yang tertulis di sana.MAAFKAN AKU, TUAN. AKU PERGI SEBAB AKU TAHU TUAN AKAN DATANG KE SINI. JAGALAH SAMUEL! JANGAN CARI TENTANGKU LAGI. AKU INGIN HIDUP BEBAS TANPA BEBAN.Aku rasanya tak percaya dengan isi surat dari Luka tersebut. Kenapa ia mendadak mengambil keputusan konyol itu?Sebelumnya Luka sangat antusias memperjuangkan Samuel. Kenapa sekarang ia malah meninggalkan Putranya begitu saja?Ini tidak masuk akal. Aku semakin tak mengerti dengan jalan pikiran Luka..Aku pulang ke rumah dengan membawa Samuel. Jelita yang melihat keberadaan Samuel langsung mengambil alih dari gendonganku."Putra Mama akhirnya kembali ke sini lagi. Senangnya Mama dapat menggendongmu, Nak."Jelita tampak lebih menyayangi Samuel ketimbang Luka. Entahl
Read more

Hadir kembali

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 33.***POV Abraham.Di malam ini, tepat usia pernikahanku yang 22 tahun bersama Jelita, pun sekaligus tanggal pernikahan yang 17 belas tahun bersama Luka walau ia bukan lagi berstatuskan istriku.Jelita merayakan dengan begitu meriah. Semua tamu dari kalangan ternama hadir. Bahkan teman-teman Samuel juga diundang."Selamat ya, Om ... Tante! Saya doakan semoga pernikahan kalian kekal selamanya," ujar Elisa sembari menyerahkan sebuah kado berukuran besar pada Jelita."Terima kasih, sayang. Harusnya tak perlu repot-repot," sahut Jelita.Aku turut tersenyum dan mengaminkan kata-katanya.Sedangkan Zulaikha, ia tampak menunduk dengan langkah yang ragu-ragu."Zulaikha, kemarilah! Kenapa dari tadi hanya berdiri sendirian di sana?" tanyaku menyelidik."A--anu ... sa-sa--ya ... saya tidak memiliki hadiah, Om. Maaf, saya cuma bisa berdoa yang terbaik untuk keluarga Om dan Tante," paparnya gugup."Tak masalah, Zulaikha. Kami tidak mengharapkan hadiah. Keh
Read more

Meyakinkan Samuel.

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 34.***POV Luka.17 belas tahun yang lalu, aku sedang menidurkan Samuel, tapi tak disangka tiga orang yang sama sekali tidak aku kenali menerobos masuk ke dalam rumah.Ia membekap wajahku dengan sebuah sapu tangan. Setelah itu aku tak sadar lagi.Saat aku membuka mata, ternyata aku sudah berada di suatu tempat yang begitu kumuh.Kakiku sudah terpasung dengan mulut yang disumpal kain. Tak lama kemudian salah satu diantara mereka melepas penutup mulutku."Makan! Kau tak boleh mati begitu saja," ujarnya.Aku masih mengingat semua kalimat yang pernah penjahat itu sebutkan saat pertama menyekapku.Aku menangis memberontak ingin pergi. Namun, aku tak berdaya. Pikiranku saat itu hanya satu, yaitu Samuel.Aku takut Putraku kenapa-napa. Aku sangat mencemaskannya.Siapa sangka aku terkurung begitu lama. Bahkan aku tetap diberi makan agar terus hidup. Namun, tentunya hidup dengan tersiksa.Rasanya aku ingin mengakhiri hidupku saat itu. Akan tetapi, kemba
Read more

Anakku akhirnya percaya

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 35.***POV Luka.Hari terus berganti, Tuan Abraham sering mengunjungiku sekedar ingin tahu keadaanku."Luka, maafkan saya! Sampai hari ini pun saya belum berhasil membuat Samuel mengerti. Saya bingung harus memulai menjelaskan padanya dari mana," papar Tuan Abraham.Aku menarik napas berat. Aku pun sangat paham situasi Tuan Abraham. Ia berada di fase serba salah."Tidak apa-apa, Tuan. Aku sudah terlalu banyak menyusahkanmu dari dulu. Seandainya Samuel mau mengakuiku sebagai seorang Ibu, maka aku akan segera pergi jauh bersamanya dan tak akan merepotkan keluarga Tuan lagi," ujarku."Jangan bicara seperti itu, Luka! Saya senang bisa membantumu. Ini ada kebutuhan sehari-hari untukmu. Saya permisi, dulu!"Aku mengangguk dengan penuh haru. Lelaki terbaik itu adalah cinta pertamaku. Betapa hatiku masih bergetar setiap melihat wajah tampannya, walau sekarang ia tak lagi muda. Namun, wibawa itu masih terpancar penuh pesona.Ya Tuhan, aku benar-benar m
Read more

Bahagiaku

Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 36.***POV Luka.Aku dan Samuel saling menguatkan. Tak ada lagi ketakutan di hidupku setelah bersamanya.17 tahun aku bertahan demi anakku, kini tak sia-sia. Dan aku sungguh tak habis pikir dengan Nyonya Jelita. Bisa-bisa ia melakukan kejahatan berulang-ulang kali. Padahal aku sudah banyak mengalah untuknya."Bu, besok aku tidak usah kuliah, ya. Aku tak mau menyusahkan Ibu," ujar Samuel."Kenapa, Nak? Kau tetap harus belajar agar kelak kau bisa menjadi orang sukses seperti Papamu. Ibu memang sudah tak ada ikatan apa-apa lagi dengan Papamu, tapi dirimu masih punya hak atas tanggung jawabnya," sahutku."Aku tahu, Bu. Tapi, aku malas jika harus berurusan dengan Mama lagi. Eh, maksudku wanita yang melakukan kejahatan itu.""Samuel, Anakku ... Nyonya Jelita memang jahat terhadap Ibu, tapi tidak padamu, bukan? Tetaplah menghormatinya, sayang! Ibu tak mau dirimu tumbuh dengan dendam."Samuel bergeming. Tak lama kemudian bel rumah berbunyi."Siapa ya
Read more

Pergi untuk selamanya.

.Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 37.***POV Samuel.Aku mengantarkan Zulaikha ke rumahnya. Sebenarnya aku malas memaki mobil pemberian Papa.Walau pun aku tahu, Papa sangat baik dan tak berniat membuat susah Ibu. Namun, tetap saja aku kecewa dengan sikap diamnya selama ini."Samuel, Ibumu sangat cantik. Jujur dari awal aku melihatnya di pesta kemarin, hatiku kecilku berkata ia tidak berbohong," ujar Zulaikha memecahkan keheningan."Ya, Zulaikha. Aku terlalu bodoh karena tidak dapat merasakan ketulusannya," sahutku penuh penyesalan."Bukan bodoh. Kau wajar tak percaya, sebab Tante Jelita selama ini sangat menyayangimu.""Jangan sebut nama wanita itu lagi! Aku membencinya. Penderitaan Ibuku terlalu banyak karena ulahnya. Seandainya dia tidak merawatku 17 tahun ini, mungkin aku akan bertindak tegas padanya," paparku."Oke, Samuel. Maaf. Hem, kita bahas yang lain saja.""Sebaiknya diam saja, Zulaikha! Isi kepalaku sekarang sedang tak berfungsi. Lagian kita sudah sampai. Silakan
Read more

Undangan

Judul: Undangan pernikahan suamiku.Part: 1."Bu, ada undangan!" teriak Salman, putra semata wayangku.Aku pun langsung keluar menghampiri Salman. "Siapa yang ngantar, Nak?" tanyaku sambil meraih undangan itu."Gak tahu, Bu. Tadi Salman dapat di bawah pintu."Aku bergeming mendengar penjelasan Salman. Perlahan kubuka, dan kubaca. Tertulis dua nama mempelai pengantin.Nia Surtia dan Arifin Ilham."Namanya sama seperti nama Bapak ya, Bu." Lagi-lagi aku terdiam. Entah kenapa bisa kebetulan begini. Tiba-tiba perasaanku jadi tak enak. Terlebih lagi, aku tidak mengenal nama mempelai wanita itu, dan Arifin Ilham, aku juga tak punya kenalan dengan nama itu selain suamiku.Penasaran aku dengan undangan misterius yang putraku temukan di balik pintu.Aku berniat menghadiri acara itu besok. Mungkin saja salah satu temanku memakai nama baru. Ya, mungkin saja.Akan tetapi besok aku tak bisa pergi bersama Mas Arifin. Karena suamiku itu sedang ke luar kota untuk beberapa hari.***Hari berganti ..
Read more

Mempelai pengganti

Judul: Undangan pernikahan suamiku.Part: 2.***"Mas, usir mereka! Jangan membuat malu diacara kita ini," ucap wanita berkebaya merah muda itu.Mas Arifin berdiri, kemudian mendekat ke arahku dan Salman.Ditariknya tanganku agar segera keluar. "Lepas, Mas! Kau keterlaluan!" hardikku.Mas Arifin tak peduli, aku tetap ditarik paksa hingga sampai di luar ruangan. Putraku Salman berlari mengejar langkahku."Nanti Mas akan jelaskan di rumah. Sekarang pulanglah! Bawa Salman, dan jangan sampai putra tampan kita mendengar hal yang seharusnya tak ia dengar."Aku membuang nafas kasar menerima perintah suamiku. Tanpa membantah, akhirnya aku membawa Salman berlalu.Hatiku remuk, pengabdianku sudah dikhianati. Mas Arifin yang 12 tahun silam mengucap janji sakral di hadapan kedua orang tuaku, kini telah mendua. Sekuat tenaga aku menahan air mata agar tak terjatuh lagi. Aku tak mau Salman turut merasa sedih.Taksi yang kami tumpangi melaju dengan cepat. Sepanjang perjalanan aku bergeming. Bahkan
Read more

Perkara rumah tangga mengacaukan pekerjaanku

Judul: Undangan pernikahan suamiku.Part: 3.***Malam pun tiba, Mas Arifin benar-benar tidak tidur dengan Nia. Karena saat ini ia sudah mendengkur di dalam kamarku.Ada perasaan lega di hatiku. Namun, tetap saja aku tak bisa tenang. Biar bagaimanapun Nia juga istri Mas Arifin. Lama kelamaan, tentunya Nia menuntut haknya..Pagi harinya, aku bangun seperti biasa. Lebih awal dari Mas Arifin dan Salman. Semua sarapan sudah kusediakan. Bahkan Nia belum terlihat batang hidungnya. "Dasar anak orang kaya yang manja. Bisa-bisanya masih molor di rumah orang," gumaku."Siapa yang molor, Mbak?" Aku berlonjak kaget saat menoleh ke arah suara. Ternyata Nia sudah berdiri di belakangku.Matanya melototiku, berbeda saat ada Mas Arifin. Nia bahkan tak berani mengangkat wajahnya. Lalu pagi ini?"Mbak aku lapar," ucap Nia melengos ingin mengambil makanan yang sudah aku siapkan."Hus! Gak sopan kamu! Tunggu sampai Mas Arifin bangun. Pantas saja calon suamimu pergi kabur, mungkin dia ilfeel dengan si
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status