Judul: AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR.Part: 14.***Suasana mendadak terasa begitu tegang. Ruang tengah ini pun seakan sangat dingin. Kedua kakiku gemetar. Sedangkan Tuan Abraham masih menatapku dalam."Apa maksud ucapanmu tadi, Luka?" tanya-nya.Aku terdiam seribu bahasa. Sisa air mata terjatuh sekali lagi. Aku mengusap dengan cepat."Luka," lirihnya.Aku akhirnya kembali terisak. Perasaan ini memang tak mampu aku bendung lagi."Maafkan aku, Tuan. Tapi, aku benar-benar mencintaimu," paparku dengan suara bergetar.Mata Tuan Abraham membesar mendengar pengakuanku. "Sejak kapan?" tanya-nya lagi."Sejak saat pertama kali Tuan menyelamatkan hidupku. Namun, aku tak menyangka kalau sekarang takdir justru menyatukan kita. Aku sadar, pernikahan kita hanya sebuah keterpaksaan bagi Tuan. Akan tetapi, bagiku ini adalah yang terindah."Tuan Abraham bergeming. Padahal aku berharap ia memelukku dan menerima cinta ini dengan bahagia."Saya masih belum mempercayai ini, Luka. Kamu tidak sedang bercanda,
Read more