Semua Bab Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam: Bab 101 - Bab 110

248 Bab

101.Pengakuan Max

Max merasa kesal karena harus membatalkan janjinya dengan Orlena. Padahal kemarin pria itu tidak bisa menepati janjinya karena Esmee mengajaknya makan malam dengan ayahnya. Dan sekarang, lagi-lagi Max harus membatalkan janjinya dengan sang kekasih gelapnya karena harus menemani Esmee menghadiri sebuah pesta. Ini adalah pesta yang diadakan oleh Roger Martinez untuk merayakan ulang tahunnya. Meskipun banyak orang yang dikenal Max karena bisnis, tapi tetap saja pria itu merasa tidak nyaman dengan pesta ini. Dia ingin sekali pergi dari kediaman keluarga Martinez dan pergi ke rumah Orlena.Hati Max semakin tidak tenang. Pasalnya setelah mengirimkan pesan kepada Orlena jika dia tidak bisa menepati janjinya kembali, wanita itu tidak kunjung membalas pesannya. Dia sangat khawatir pada wanita itu. Dan terlebih lagi pria itu takut jika Orlena membencinya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-15
Baca selengkapnya

102.Si Cengeng

Saat tubuh Orlena menubruk seseorang setelah ditarik, wanita itu meringis sakit. Kemudian dia mendongak untuk melihat siapa yang sudah berani melakukan hal itu. Saat itulah nafas Orlena tercekat saat mengetahui siapa yang sedang memeluknya.“Daddy Bruno?” panggil Orlena tidak percaya.Bibir pria berusia lima puluhan itu melengkung lebar. “Sudah lama tidak bertemu, Orly. Aku merindukanmu.”“Senang mendengarnya, Daddy Bruno.” Orlena membalas senyuman pria itu.“Jadi kapan kamu akan kembali, Orly? Aku ingin menghabiskan waktu denganmu.” “Sepertinya aku tidak akan kembali, Daddy Bruno,” jawab Orlena dengan begitu santai.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-16
Baca selengkapnya

103.Lebih Liar Daripada Biasanya

Mobil yang dikendarai oleh Altherr berhenti di depan klub malam Rigel. Max yang duduk di belakang mengamati nama klub malam itu dari jendela mobil. Dia bisa melihat orang-orang keluar masuk ke dalam klub malam itu. “Kamu yakin ini adalah klub malamnya, Altherr?” tanya Max masih ragu dengan tempat itu.Altherr yang duduk di belakang kemudi itu menganggukkan kepalanya. “Ini adalah satu-satunya klub malam bernama Rigel, Max. Jadi aku tidak mungkin salah. Kamu bisa melihat sendiri namanya.”Max menghela nafas berat. Beberapa saat yang lalu karena tidak menemukan Orlena di rumahnya, dia menghubungi nomor Orlena. Namun  yang mengangkat panggilan itu bukanlah sang kekasih. Melainkan wanita bernama Feyrin. Dia mengatakan jika dia adalah pemilik klub malam itu. Tidak lain dia adalah bos dar
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-16
Baca selengkapnya

104.Tak Bisa Menahannya Lagi 

Max tidak bisa menahan erangannya ketika Orlena mencumbu kejantanannya dengan mulutnya. Pria itu merasakan bagian tubuhnya yang menegang seperti dipijat. Max tidak bisa menahan dirinya lagi. Sampai akhirnya pria itu mengeluarkan spermanya ke dalam mulut Orlena. Max segera melepaskan kejantanannya dari mulut Orlena. “Maafkan aku, Orlena. Sebaiknya kamu memuntahkannya. Cairan itu pasti menjijikkan.”Pria itu mengulurkan kedua tangan dan menyatukannya ke hadapan Orlena. Berharap wanita itu akan memuntahkan spermanya yang masuk dalam mulutnya ke atas tangannya. Namun alih-alih melakukan apa yang diinginkan oleh Max, Orlena justru menelannya membuat pria itu terkejut.“Kenapa kamu menelannya, Orlena? Bukankah itu sangat kotor dan menjijikkan?” heran Max.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-17
Baca selengkapnya

105.Tidak Bisakah Kamu Menyerah?

Romain yang duduk di tepi ranjang dalam apartemennya tampak sedang mengamati Esmee yang sudah berbaring di ranjang dengan mata tertutup. Wanita itu tidak berhenti menangis sampai akhirnya dia kelelehan dan jatuh dalam tidur. Bahkan bekas air mata di pipinya masih terlihat jelas. Dan juga bahunya masih bergetar akibat efek dari menangis. Roman mengulurkan tangannya mengelus pipi Esmee dengan begitu lembut. “Jika saja kamu mencintaiku, Esmee. Aku pasti tidak akan bersikap kasar seperti yang sudah suamimu lakukan padamu. Tidak bisakah kamu menyerah padanya dan berpaling padaku, Esmee?”Sayangnya Romain tahu jika tidak semua orang bisa memiliki apa yang diinginkan. Seperti Esmee yang menginginkan cinta suaminya. Meskipun wanita itu sudah berusaha keras menunjukkan cintanya, tapi hal itu masih saja belum cukup. Sedangkan dirinya sendiri yang mengin
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-18
Baca selengkapnya

106.Bagaimana jika aku mengingatkanmu lagi, Orlena?

“Dia masih berada di rumah. Lebih tepatnya dia berada di ruang ganti.”Tatapan Orlena langsung tertuju pada pintu ruang ganti milik Max setelah mendengar ucapan Altherr. Segera wanita itu berjalan menghampiri pintu itu. Langkahnya terhenti saat sampai di hadapan pintu itu. Dia mengulurkan tangannya untuk meraih gagangnya. Perlahan membuka dan mendorong pintu itu.Saat itulah tatapan Orlena tertuju pada sosok Max yang berdiri di tengah ruang ganti. Pria itu sudah mengenakan celana jeans hitam robek-robek dengan kaos abu-abu dan jaket hitam. Orlena yakin itu adalah Rey.“Kamu sudah bangun?” tanya pia itu.Orlena menganggukkan kepalanya. “Ya, aku baru saja bangun dan tidak melihatmu. Apakah kamu mau pergi, Rey?”Pria itu berjalan menghampiri Orlena. Langkahnya terhenti saat jarak mereka hanya beberapa jengkal. “Jadi kamu tahu aku adalah Rey?” tanya pria itu.Orlena menganggukkan kepalanya. “Ya, aku tahu. Setelah mengenal semua kepribadian Max, aku tahu bagaimana cara mengenali kalian.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-19
Baca selengkapnya

107.Mencari Rey

Pintu lift apartemen Max terbuka. Segera Altherr berjalan keluar dan masuk ke dalam apartemen Max. Langkah pria itu terhenti saat dia melihat Orlena duduk di tangga mendekati lantai bawah. Terlihat kepala wanita itu menunduk ke bawah seakan sedang memikirkan sesuatu. “Orly, di mana Max?” tanya Altherr membuat Orlena mendongak menatap pria itu.“Rey membawanya pergi. Apakah kamu bisa melacaknya, Altherr?” Pria itu mengeluarkan ponselnya dari saku jas. Dia mengotak-atik sejenak benda itu untuk membuka aplikasi yang digunakan untuk melacak keberadaan Max.“Dia berada di sebuah bar yang letaknya lumayan jauh dari sini.” Altherr menunjukkan layar smartphone-nya ke arah Orlena sehingga wanita itu bisa melihat titik di mana Max berada.“Aku akan ikut denganmu ke sana.”Orlena berdiri dan hendak menuruni tangga. Namun keseimbangannya seketika oleng sehingga Altherr mengulurkan tangannya untuk menahan tubuh wanita itu.“Apakah kamu baik-baik saja, Orly?” tanya Altherr.Orlena menegakkan tubu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-28
Baca selengkapnya

108.Dua Pria Mencurigakan

Beberapa saat sebelumnya. Rey membuka pintu bar dan berjalan masuk. Karena sudah pagi maka pengunjung bar itu tidaklah banyak. Orang-orang pasti sudah pulang setelah semalaman menikmati keindahan yang liar. Dia berjalan menghampiri meja bartender. Rey bisa merasakan tatapan beberapa orang yang tertuju padanya. Tapi pria itu tidak mempedulikannya. Asalkan mereka tidak mengusiknya, maka Rey tidak akan bertindak apapun pada mereka.“Segelas bir satu,” Rey memesan minuman untuknya.Pria muda yang mengenakan seragam bartender itu menganggukkan kepalanya dan segera menyiapkan minuman yang dipesan oleh Rey. Pria bernama Owen itu mengambil gelas bir kosong dan bersih. Kemudian menuangkan bir ke dalam gelas berukuran besar itu. cairan berwarna kuning dan berbuih itu langsung memenuhi glas i
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-28
Baca selengkapnya

109.Identitas Sang Penculik

“Bagaimana ini, Altherr? Max diculik,” panik Orlena setelah mereka keluar dari bar itu.Altherr menghentikan langkah mereka saat berada di gang. Kemudian dia mengulurkan kedua tangannya dan menepuk bahu wanita itu untuk menenangkannya.“Kita pasti bisa menemukannya, Orly. Kamu tidak usah takut. Aku yakin Rey atau Max saat ini baik-baik saja. Yang kita perlu lakukan sekarang adalah mencari keberadaan Max. Jika kita panik dan takut, kita hanya akan menghambat pencarian. Ingat saat Max pernah hilang dan nyaris bunuh diri? Kamu adalah orang paling tenang dan berhasil menyelamatkannya.” Altherr berusaha menenangkan wanita itu.Aku bersikap tenang karena aku tidak terlalu peduli pada Max saat itu. Tapi sekarang keadaan berbeda. Aku mencintai Max dan tidak ingin kehilangan pria itu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-28
Baca selengkapnya

110.Kamu Akan Menyesalinya

“Kenapa kamu tiba-tiba mendorongku, Rey?” tanya Max yang kebingungan melihat Rey tiba-tiba saja mendorong tubuhnya menuju pintu yang pernah dilewatinya.“Kamu ingat apa yang aku katakan tadi mengenai dua pria yang ingin membawamu?” tanya Rey.Max menganggukkan kepalanya. “Ya, aku ingat. Kamu mengatakan jika kamu memiliki firasat yang buruk tentang hal itu.”“Benar sekali. Karena itu kamu harus sadar sekarang. Jika tidak, aku pikir kamu akan menyesalinya.”“Menyesalinya?” bingung Max.Langkah mereka berhenti tepat di depan pintu yang menghubungkan alam pikiran Rey dengan alam pikiran Max.“Tidak perlu banyak tanya. S
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
25
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status