Home / Romansa / Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam: Chapter 81 - Chapter 90

248 Chapters

81.Menghadapi Kevin Wedler

Mobil yang dikendarai oleh Altherr berhenti di depan rumah Orlena. Tatapan pria itu tertuju pada kaca dalam mobil yang memantulkan bayangan sepasang kekasih yang duduk dengan mesra. Orlena menyandarkan kepalanya di bahu Max. Wanita itu masih ingin menghabiskan waktunya bersama Max, tapi dia tahu jika dia harus membiarkan Max beristirahat.Orlena menegakkan kepalanya kemudian menoleh ke arah Max. “Apakah kamu yakin tidak apa-apa dengan masalah yang ada di Paris. Aku pikir kehilangan klien adalah masalah yang sangat besar.”Max menyunggingkan senyuman. Kemudian pria itu mengulurkan tangannya untuk menyentuh pipi Orlena. “Kamu tidak perlu mencemaskan hal itu, Orly. Aku sudah mengatakannya berulang kali jika aku bisa mengatasinya. Kamu tidak perlu cemas.Orlena menghela nafas berat. “Jika ada ses
last updateLast Updated : 2022-09-05
Read more

82.Bagaimana Jika….

“Apakah kamu baik-baik saja, Max?” tanya Altherr yang sedang mengendarai mobilnya Max yang duduk sembari menoleh ke jendela hanya bisa menghela nafas berat. “Aku baik-baik saja, Altherr. Aku pikir Mr. Wedler akan jauh lebih mengamuk jika tidak ada putrinya.”Altherr menganggukkan kepalanya. “Aku setuju. Aku pikir kamu baru saja diselamatkan oleh istrimu, Max.”Istri? Kata itu membuat Max terdiam. Pria itu bertanya-tanya sebenarnya kehidupan pernikahan apa yang dijalaninya dengan Esmee. Karena dia merasa dia tidak sedang menjalani kehidupan pernikahan dengan wanita itu. Dan ini semua adalah kesalahannya sendiri. Kesalahan Max yang tidak bisa memberikan kehidupan pernikahan yang layak kepada Esmee karena kondisi mentalnya saat ini. Kesalahan Max membuat Esmee tidak bisa memili
last updateLast Updated : 2022-09-05
Read more

83.Sahabat Lama

Esmee memandang ke arah jendela mobil. Melihat pemandangan orang-orang yang berlalu lalang di tengah kota Zürich di jalan khusus untuk para pejalan kaki. Namun pikiran wanita itu sedang tidak berada di tempat itu. Bayangan tampan Romain masih mengganggu pikirannya. Tidak ingin memikirkan pria itu, Esmee menggeleng-gelengkan kepalanya. Kemudian dia menoleh ke arah sang ayah yang duduk di sampingnya.“Kita mau ke mana, Pa?” tanya Esmee penasaran.“Bukankah aku sudah bilang kita akan pergi menemui teman lamaku.”Esmee menghela nafas berat. “Ya, aku masih ingat Papa mengatakan hal itu. Tapi aku ingin tahu siapa teman lama Papa.””Kamu akan mengetahuinya setelah kita sampai."Esmee be
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more

84.Putra Roger

Esmee merasakan gugup. Bahkan ketika Roger mengajak dirinya dan juga ayahnya makan siang bersama, tapi Esmee sama sekali tidak bersemangat. Bahkan meskipun di hadapannya terhidang makanan-makanan yang lezat, tapi Esmee merasa perutnya terlalu mual untuk menikmatinya.Bukan karena Esmee sakit. Tapi karena pria yang duduk di hadapannya. Dia tidak mengerti dari semua orang di dunia ini kenapa harus Romain yang menjadi anak dari sahabat ayahnya. Perasaan takut jika Romain membahas hubungan intim mereka semalam membuat Esmee mual. “Apakah kamu baik-baik saja, Esmee?” tanya Kevin yang mengkhawatirkan putrinya yang pucat.Esmee menyunggingkan senyuman tipis. “Aku baik-baik saja, Pa.”Roger mengamati ayah dan putri itu. “Apakah makanannya tida
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more

85.Romain Yang Berbeda

“Teriak saja, Esmee. Dengan begitu Papa kamu dan juga Papa aku akan mendengar jika semalam kamu tidak pergi ke pesta temanmu, tapi menghabiskan waktumu denganku.”Esmee memicingkan matanya menatap pria itu. “Apakah kamu mengancamku dengan mengatakan jika aku menghabiskan malam panas denganmu?”Bibir Romain menyunggingkan senyuman. “Sebenarnya aku lebih ingin menyebutnya sebagai penawaran, bukan sebagai ancaman.”“Penawaran? Apa maksudmu?” Esmee curiga dengan pria di hadapannya itu. Dia tidak mengerti kenapa Romain tampak berbeda dari semalam. Pria itu memperlakukan dirinya dengan begitu lembut. Dia tidak mau memaksakan kehendak pria itu padanya. Tapi sekarang pria itu tampak sangat berbahaya.“Aku sudah mendengar situ
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more

86.Menyukai Dengan Tulus

“Nona, apakah Anda baik-baik saja?” tanya suara seorang wanita. Esmee ingat suara itu adalah suara pelayan yang memberitahunya letak toilet. Seketika tubuhnya menegang mendengar suara itu. Dia berusaha membuat akal sehatnya bekerja. Namun sentuhan Romain di tubuhnya membuat Esmee menjadi kehilangan akal. Saat wanita itu hendak membuka mulutnya, Romain membekap mulutnya. Wanita itu menoleh ke arah Romain. Pria itu menunduk untuk berbisik di telinga wanita itu.“Jika kamu berbicara dengannya, dia akan tahu jika kamu berada di dalam bersamaku, Esmee. Apakah itu yang kamu mau?” tanya Romain dengan suara yang lirih sehingga pelayan yang berada di luar pintu tidak bisa mendengarnya.Esmee menggelengkan kepalanya dengan tangan Romain yang masih membekap mulutnya. 
last updateLast Updated : 2022-09-07
Read more

87.Pilihan Tepat Atau Salah? 

“Apakah kamu baik-baik saja, Mr. Martinez? Kamu tampak sering melamun beberapa hari ini.” Seorang wanita berusia empat puluhan itu meletakkan secangkir kopi di atas meja.Romain menoleh menatap sekretarisnya. Bibirnya menyunggingkan senyuman ke arah wanita yang sudah lama dikenalnya. “Aku baik-baik saja, Ruth. Bagaimana dengan Alain? Kudengar dia sakit.” Ruth Blocher adalah ibu tunggal dengan satu anak bernama Alain. Suaminya meninggal lima tahun yang lalu. Sehingga demi memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga anaknya, Ruth pun melamar pekerjaan. Dia adalah sekretaris yang handal dan penuh keibuan. Sehingga Romain tidak pernah mau mengganti Ruth dengan sekretaris manapun.“Hanya flu biasa. Tapi sekarang dia sudah sembuh. Sekarang katakan padaku apa yang sedang memenuhi pikiranmu, Mr.
last updateLast Updated : 2022-09-08
Read more

88.Sahabat Selalu Ada Untukmu

Informasi rahasia bocor, saham perusahaan Bassman turun drastis. Itulah judul artikel yang dibaca oleh Orlena. Tentu saja hal itu membuat wanita itu terkejut. Kemudian Orlena keluar dari website itu. Lalu segera menghubungi Aloody. Hanya butuh waktu sebentar sebelum Orlena mendengar suara sahabatnya.“Apakah kamu yang melakukannya, Aloody?” tanya Orlena.“Tentu saja. Siapa lagi yang bisa melakukannya jika bukan aku?” Aloody tampak menyombongkan dirinya sendiri.Orlena tersenyum mendengar sahabatnya itu membanggakan dirinya sendiri. “Kamu memang yang terbaik, Loody. Tapi bagaimana jika pria itu tahu kamu yang melakukannya?”“Orlena Sayang, kamu sudah mengenalku begitu lam
last updateLast Updated : 2022-09-08
Read more

89.Rencana Esmee Dijalankan

“Jadi apa yang akan kamu lakukan, Esmee?” tanya Judith Heberlein setelah mendengar cerita perselingkuhan suami Esmee.Saat ini Esmee bersama dua temannya, Judith dan juga Liliane Mayer, sedang berada di rumahnya. Esmee sengaja mengundang kedua sahabatnya itu untuk meminta nasihat ataupun saran apa yang harus dilakukannya.Esmee menggelengkan kepalanya. “Aku tidak tahu, Judith. Aku tidak tahu harus bagaimana. Karena itu aku mengundang kalian kemari untuk memberitahu aku apa yang harus aku lakukan.”Liliane yang terlihat paling tenang itu meletakkan cangkir teh yang baru saja diminumnya. “Esmee, aku ingin bertanya padamu lebih dahulu. Apakah selama menikah denganmu suamimu pernah berselingkuh seperti ini?”Esmee kembali menggelengkan kep
last updateLast Updated : 2022-09-09
Read more

90.Kembali Lagi

Orlena menghela nafas untuk kesekian kalinya. Altherr yang duduk di hadapan wanita itu bisa menyadari apa yang membuat wanita itu menghela nafas. Seperti yang dikatakan oleh Max, saat ini Orlena menghabiskan waktu makan siang bersama dengan Altherr. Pria itu mengajak Orlena makan siang di restoran yang dekat dengan perusahaan.“Jadi kamu merasa bosan karena tidak bisa makan siang bersama dengan Max, Orly?” tanya Altherr mengalihkan perhatian wanita itu.“Apakah terlihat begitu jelas?” terkejut Orlena.Altherr menganggukkan kepalanya. “Sangat jelas. Kamu menghela nafas terus sejak tadi kita pergi keluar untuk makan. Dan juga wajahmu begitu murung.”Orlena tidak bisa menahan tawanya karena Altherr bisa menjelaskannya dengan begitu detail
last updateLast Updated : 2022-09-09
Read more
PREV
1
...
7891011
...
25
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status