Semua Bab Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam: Bab 91 - Bab 100

248 Bab

91.Bersama Dengan Theo

Orlena melongo melihat ouflit yang dipilih oleh Theo. Saat dalam perjalanan menuju pusat perbelanjaan, Orlena berpikir pakaian yang akan ipilih Theo adalah hoodie dan celana jeans. Atau kemeja dengan rompi rajutan. Tapi pilihan pakaian yang ditentukan oleh Theo benar-benar diluar perkiraannya. Pria itu memilih menggunakan kaos hitam dengan jaket kulit hitam, celana jeans hitam sobek-sobek dan juga sepatu boots hitam. “Apakah kamu sedang menjadi gangster atau preman?” tanya Orlena merasa malu karena banyak orang yang melihat ke arah mereka. Terutama tatapan mereka tertuju pada Theo. Mereka tampak ketakutan melihat Theo dengan penampilannya yang garang. “Memang seperti inilah penampilanku.”Orlena menghela nafas berat. Kemudian dia teringat pada psikiater yang menangani Max. Dokter
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-10
Baca selengkapnya

92.Pemandangan Yang Mengejutkan

“Kamu mengatakan hal itu seakan kamu tahu benar seperti apa kami. Kamu tidak tahu bukan betapa kacaunya pria ini. Betapa dia menahan banyak penderitaan yang begitu berat sehingga tidak bisa menanggungnya sendiri. Jangan berkata seolah kamu tahu apa yang kami rasakan.”Perkataan Theo masih terngiang dalam pikiran Orlena. Tentu saja Orlena tidak tahu yang dirasakan oleh Max. Penderitaan seperti apa yang diterima pria itu hingga kepribadiannya terpecah-pecah. Bahkan jika Orlena pernah merasakan penderitaan yang berat, dia merasa apa yang dialami oleh Max jauh lebih berat daripada yang dipikirkan olehnya.Orlena yang masih berdiri di samping meja makan hanya bisa menghela nafas berat. Dia sudah salah langkah menghadapi Theo. Dan sekarang dia yakin kepribadian Max yang baru itu akan menutupi dirinya dari wanita itu. Orlena pun berjalan meninggalkan meja
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-11
Baca selengkapnya

93.Takut Setengah Mati

Orlena yang duduk di sofa dalam kamar Max bisa bernafas lega saat dokter mengatakan jika goresan di pergelangan tangan Max tidak terlalu dalam. Dia juga cepat diselamatkan sehingga Max tidak kehilangan terlalu banyak darah. Namun meskipun begitu, dokter Carlos tetap memberikan transfusi darah pada tubuh Max. Meskipun hanya psikiater bagi Max, tapi dokter Carlos terkadang juga harus menangani hal-hal seperti ini. Tatapan wanita itu tertuju pada Max yang sudah berbaring di atas ranjang dengan mata terpejam. Pakaian pria itu pun juga sudah diganti. Sehingga sekarang dia hanya menantikan pria itu sadarkan diri. Orlena mengusap wajahnya dengan kedua tangannya penuh frustasi. Wanita itu ingat bagaimana rasa takut yang dirasakan olehnya saat melihat nyawa Max terancam. Mengetahui nyawa Max bisa diselamatkan membuat Orlena tidak bisa menahan tangisnya karena dia begitu lega.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-11
Baca selengkapnya

94.Tidak Ingin Kamu Memilih Dia

Max kembali membuka matanya. Kali ini dia tidak berada di sebuah rumah kecil dan kumuh. Dia bisa melihat langit-langit kamarnya. Saat itulah Max menyadari jika tadi adalah sebuah mimpi. Pria itu hendak menegakkan tubuhnya. Namun sesuatu yang berat mengalihkan perhatian pria itu. Dia bisa melihat Orlena berbaring di sampingnya dan memeluk tubuh pria itu. Bibir Max menyunggingkan senyuman melihat wajah cantik Orlena. Pria itu menunduk untuk mencium puncak kepala wanita itu. Kemudian perhatian Max kembali teralihkan pada sesuatu di tangannya. Dia bisa melihat sebuah selang seperti infus menusuk punggung tangannya. Namun selang itu berwarna merah gelap karena mengalihkan darah. Max juga bisa melihat pergelangan tangannya sudah ditutupi oleh kain kasa. Merasakan sakit di bagian tu, Max yakin jika pergelangan tangannya terl
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-12
Baca selengkapnya

95.Pertemuan Dengan Martinez Group

Esmee berdiri di dalam lift dengan memeluk lengan Max. Wanita itu tidak bersemangat seperti sebelumnya. Saat ini mereka berada di gedung perusahaan Martinez Group. Mereka akan bertemu dengan pihak Martinez untuk menandatangani kerjasama. Tentu saja yang membuat Esmee gugup adalah dirinya akan bertemu dengan Romain.“Apakah kamu baik-baik saja, Esmee?” tanya Max yang menyadari ada yang aneh dengan istrinya.Esmee mendongak dan menatap Max. Menyunggingkan senyuman tipis. “Aku baik-baik saja, Max.”Pria itu memicingkan matanya menatap wanita itu. “Kamu yakin? Wajahmu tampak pucat. Apakah kamu sakit?” Wanita itu menggelengkan kepalanya. “Tidak, aku tidak sakit. Aku hanya merasa gugup.”“Apakah kamu mengenal pihak Martinez?”Mengenal? Aku bahkan pernah tidur dengannya. Jawab Esmee dalam hati.“Papa yang mengenal pihak Martinez. Pemilik Martinez Group adalah sahabatnya.”Max mengangguk-anggukkan kepalanya. “Jadi karena itu pihak Martinez mengajukan syarat agar kamu ikut dalam pertemuan ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-12
Baca selengkapnya

96.Sang Kupu-Kupu Malam VS Kecoa

Orlena berjalan menuju lift. Wanita itu hendak menuju kantin untuk menikmati makan siang. Namun sebelum sampai lift, dua orang wanita memegangi kedua lengan Orlena dan menariknya menuju pintu darurat. Awalnya Orlena terkejut dengan tindakan mereka. Tapi detik berikutnya Orlena menyadari apa yang hendak mereka lakukan padanya.Setelah melewati pintu tangga darurat, kedua wanita itu mendorong tubuh Orlena sehingga wanita itu menabrak dinding. Beruntung Orlena menggunakan kedua tangannya untuk menahan agar tubuhnya tidak menabrak dinding dengan begitu keras. Wanita itu menoleh untuk melihat siapa dalang dari tindakan kasar ini. Saat itulah Orlena bisa melihat Diana berdiri dengan kedua tangan dilipat di depan dadanya. Orlena menegakkan tubuhnya dan berdiri dengan tenang menatap Diana. “Ah, jadi kamu masih belum puas mencari masalah denganku, Kecoa?&rdq
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-13
Baca selengkapnya

97.Nama Yang Tidak Asing

“Miss Orly jatuh dari tangga? Bagaimana hal itu bisa terjadi?” terkejut Altherr yang sudah duduk di meja kerjanya dengan smartphone menempel di telinganya.“Seseorang menindas dia. Aku ingin mencari tahu siapa yang sudah membuat Orly terluka. Tapi Orly melarangku melakukannya.” Max mendengus kesal karena tidak bisa menjaga kekasihnya.Altherr memicingkan matanya. “Kenapa Miss Orly melarangmu, Max?”Max menghela nafas berat. “Orly mengatakan jika dia tidak ingin aku mengambil tindakan atas orang-orang yang sudah melukainya. Dia ingin menangani mereka sendiri.”Altherr menyunggingkan senyuman. “Sepertinya itu memang ciri khas Miss Orly. Kamu tidak perlu cemas, Max. Aku pikir Miss Orly bisa menangani mereka sendiri.&rdqu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-13
Baca selengkapnya

98.Tugas Untuk Mereka

Padahal Orlena sudah berencana mencari orang-orang yang yang menjadi kaki tangan Diana. Dia berpikir untuk menghancurkan pion yang kecil lebih dahulu, baru setelah itu dia akan mengurus pion yang besar. Namun sebelum Orlena mencarinya, dua orang wanita yang kemarin menyeretnya sudah datang menemui Orlena di ruangannya. Orlena yang masih duduk di kursinya melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap dua orang wanita yang berdiri di hadapannya. Kedua wanita itu adalah Hana dan juga Chrissy. Orlena ingat jelas bagaimana wajah kedua wanita itu. "Jadi apa yang kalian di sini? Apakah Diana kembali menyuruh kalian untuk membawaku?" tanya Orlena dengan nada dingin. Hana, wanita dengan rambut pirang bergelombang itu menggelengkan kepalanya. "Tidak, Miss Orly. Kami kemari bukan dengan maksud seperti itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-14
Baca selengkapnya

99.Diana Yang Ketakutan

Taksi yang dinaiki oleh Diana berhenti di depan gedung apartemennya. Setelah membayar, dia segera keluar dari mobil itu. Berbeda dengan Orlena yang sudah bisa pulang kemarin, Diana harus pulang hari ini karena kondisinya lebih parah dibandingkan Orlena. Dia mengalami patah tulang di tangan kirinya. Itulah yang membuat Diana benar-benar kesal. Kemudian wanita itu berjalan masuk ke dalam gedung apartemen itu. Tatapannya tertuju pada kantor penjaga di mana tidak ada orang di sana. Padahal biasanya ada orang yang bertugas untuk berjaga. Namun Diana tidak mau mempedulikannya. Karena dia merasa begitu lelah dan ingin segera beristirahat di kamarnya. Dia terus berjalan menuju pintu lift. Wanita itu mengulurkan tangannya untuk menekan tombol lift. Dia menunggu lift turun dan pintu terbuka.Namun tiba-tiba tubuh Diana membeku saat lampu-lampu di atas berkedip deng
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-14
Baca selengkapnya

100.Melampiaskan Rasa Kesal

“Kamu baik-baik saja, Orlena Sayang?” tanya Russel yang mengendarai mobil. Terlihat pria itu masih mengenakan pakaian bernoda darah yang sama seperti zombie yang dilihat oleh Diana.Orlena memang meminta tolong Russel dan Aloody untuk menjadi zombie. Setelah mendapatkan informasi dari Hana dan Chrissy jika Diana sangat takut dengan zombie, Orlena pun langsung membuat skenario menakuti kecoa itu.Namun setelah mendengar siapa yang sudah menyuruh Diana, membuat Orlena terkejut. Seharusnya dia bisa menebak siapa yang melakukan hal itu. Tapi Orlena tidak berpikir sejauh itu. Karena dia berpikir Diana memiliki dendam pribadi dengannya. Mengingat Orlena pernah berurusan dengan wanita itu.Aloody yang duduk di samping Russel menepuk lengan Russel. “Bodoh! Tentu saja Orlena tidak baik-baik saja. Mengetahui
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
25
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status