"Aku bisa membantumu." Angel terdiam. Perempuan itu sedikit menundukkan kepala dan tetap tidak memberi jawaban, meski beberapa waktu telah berlalu. "Angel," ujar Adam lagi, kali ini dia bahkan menggenggam tangan sekretarisnya. "Aku bisa membantumu." Angel masih saja terdiam. Dia beberapa kali menarik napas dalam, sebelum kemudian memaksakan segaris senyuman. "Lalu, apa?" tanyanya sembari menoleh dan memandang Adam. Saat ini mereka sedang berada dalam mobil Adam. Atasannya itu duduk di bangku pengemudi, sementara Angel mengambil tempat di sebelahnya. Sebenarnya, mereka berdua sudah sampai di area parkiran apartemen. Namun baik Angel maupun Adam, masih tetap berada di dalam mobil. Rasanya aneh apabila dipikirkan, sebab mereka seolah tidak ingin untuk berpisah satu sama lain. "Anda belum menjawab pertanyaan saya, Pak," ujar Angel. Suaranya terdengar begitu pelan, seakan dia sendiri pun sudah merasa lelah. "Sebab aku tidak mengerti." Adam menyahutinya. "Apa maksud pertanyaan
Read more