"Aahh ...." Suara desahan lolos dari bibir Keke. Kedua pipinya memerah, rambutnya berantakan, dan tubuhnya tidak tertutup sehelai benang pun. Air melimpah dan tertumpah keluar bathtub ketika perempuan itu menyandarkan punggungnya lebih dalam. Dengan bibir yang cemberut, dia lantas memandang kesal ke arah lelaki yang kini sedang duduk di sebelah bathtub. "Kukira kita akan bercinta," gerutunya. "Tapi ternyata ...." "Bukankah tadi kamu sendiri yang mengatakan, agar aku membantumu membersihkan bekas lelaki itu di tubuhmu?" sahut Keynan dengan tersenyum, seolah tidak berdosa. Dia lalu meraih sebelah tangan Keke dan mulai menyabuninya. "Kalau soal mandi, aku juga sudah langsung mandi setelah lelaki itu tadi pergi, Key," omel Keke lagi. Meski terlihat kesal, tapi dia tidak menarik tangannya dari Keynan. "Jadi, seharusnya aku tidak perlu mandi lagi. Toh, tidak ada bedanya." "Ada dong, Ke." "Memang, apa bedanya?" "Bedanya, aku yang memandikanmu. Jadi sekarang, kamu diam dan nikmati s
Baca selengkapnya