"Kau tidak mengalami kendala?" tanyanya pada lelaki yang baru datang. Tangan orang itu melepaskan tali pedang pada punggungnya. Bibir tipis sedikit kemerahan itu tertarik cepat ke samping. Sinar matanya jelas menunjukkan kepuasan atas kerja orang kepercayaannya itu."Elang Gunung, kerjamu bagus sekali. Berikan Pedang Sulur Naga itu padaku." Dengan suara menahan rasa senang, pemuda itu mengulurkan tangannya. Elang Gunung memberikan pedang itu pada Paksi Jingga.Dengan masih tidak percaya, Paksi Jingga menimang-nimang pedang itu. Saat itu juga terlintas bayangan di benaknya, bagaimana dia menghabisi musuh-musuhnya. Terutama musuh besar keluarganya."Tuan, seperti perintahmu aku telah mengambil pedang ini dari Sekar Pandan, tapi maaf, Tuan. Aku juga telah ...." Elang Gunung menghentikan kalimatnya. Kedua matanya bergerak gelisah. Melihat gelagat aneh dari anak buahnya, Paksi Jingga menegurnya."Kau tidak mencelakai gadis itu, kan?" Kedua mata lelaki
Last Updated : 2023-03-13 Read more