Share

Bab 83. Siuman

"Nini, mereka belum keluar semua. Lebih baik kita tunggu di sini," usul Sari mengajak Mayang bersembunyi di balik pagar batu bata merah.

Kepala gadis cantik itu menyembul dari persembunyian. Dari dalam bangunan yang dipakai untuk pertemuan, masih terdengar gelak tawa orang-orang kepercayaan ayahnya. Mereka tampak gembira. Entah apa yang mereka bicarakan.

"Sepertinya mereka akan lama di dalam sana. Kita kembali ke rumah." Mayang memutar tubuhnya dan berjalan pulang. Sari menyusulnya.

"Katanya Nini Mayang ingin bertemu ketua?Kita bisa menunggu mereka, Nini." Gadis pelayan itu mengusulkan. Jika mereka berdua masuk ke dalam bangunan pertemuan, dia bisa bertemu dengan lelaki pujaannya. Dia yakin orang yang telah membuatnya tidak bisa tidur itu juga di sana.

Sayang sekali, putri ketuanya justru membatalkan pergi menemui Dewa Jari Maut. Keinginannya untuk bertemu lelaki pujaan pun gagal. Gadis berwajah bundar itu menggigit jarinya dengan kecewa.


Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status