Sampai tempat tujuan. Ramai banget kalah pasar pagi di buatnya. Tapi, telat datangnya. Polisinya sudah pergi. Entah siapa yang di bawa polisi itu. Karena, aku masih melihat Mbak Juwariah meronta-ronta dan banyak yang menenangkannya.“Kenapa, sih, Mak?” tanyaku kepada Mak Rida.“Nggak ngerti juga,” spontan Mak Rida jawabnya. Jelas dia juga nggak tahu. Ah, manusiawi, udah tahu kalau dia juga nggak tahu, masih aja bertanya. Jelas-jelas datang berdua barengan.“Mak, ada apa ya? Kok, Mbak Juwariah meronta-ronta?” tanyaku kepada orang asal saja, yang menurutku dia tahu.“Itu, Mbka, pacarnya dibawa polisi karena buronan,” jawab ibu-ibu paruh baya. “Pacar?” tanyaku mengulang kata itu. “Entah pacar atau bukan nggak tahu deh, Mbak, yang jelas dia meronta-ronta kayak gitu, ada seorang cowok yang di masukin ke mobil polisi,” jawab Mak-Mak itu lagi.“Owh, cowok itu siapa namanya, Mak?” tanyaku balik.“Nggak tahu, Mbak,” jawab Mak itu singkat. Aku hanya mengangguk saja.“Tirta, Mbak,” sahut Emak
Read more