“Mohon maaf sebelumnya, Pak Samsul dan Bu Santi. Saya mengundang Bapak dan Ibu, bukan ke rumah saya,” ucap ibu seakan nggak enak hati sama besan. Pak Samsul dan Bu Santi mengangguk tanda mengerti. Lika masih terisak di pelukkan mamanya. Entahlah, dia menangis karena takut, atau menangis karena pura-pura merasa terdzolimi.“Iya, Bu. kami bisa mengerti dan kami juga sudah sedikit tahu apa masalahnya, Maafkan anak saya,” sahut Pak Samsul, seakan sama merasa tak enak dengan besannya.“Itu bohong, Pa! Itu nggak benar, Lika di jebak,” bantah Lika melepas pelukkan mamanya. Memandang Papanya penuh percaya diri. Papa dan Mamanya saling memandanginya. Entahlah, aku tak bisa mengartikan tatapan itu.“Lika, Papa dari tadi mendengar percecokkan kalian lewat telpon, makanya Papa dan Mama memutuskan mau ke sini, karena ingin mendengar semuanya secara langsung,” ucap Papa nya masih terdengar pelan, tapi sangat terasa nada kekecewaan.“Ibu kamu licik!!” bentak Lika kepada mertua. Plaaaaakkkkkkk, “yan
Read more