“Silahkan, Bu Riko! Kemarin Ibu nggak mau menjelaskan, karena mungkin tak enak dengan Riko dan Rasti. Dan berakhir Ibu memilih saya mengundang teman-teman arisan, tolong di jelaskan sejelas-jelasnya, karena saya sangat tidak terima dengan fitnahan ini, saya tak enak dengan Rasti tentunya,” suruh Bu Retno lagi. Video itu masih mengarah ke ibu yang semakin pucat tak karuan.“Loo, kok ke Rasti? Emang kenapa dengan Rasti? Setahuku dia menantu yang baik,” entah siapa yang berkata seperti itu. Hanya terdengar suaranya saja. Karena yang merekam masih fokus ke arah ibu.“Iya? Bingung saya, Bu.”“Iya, sama.”“Ayo dong, Bu Riko jangan diam aja, kita udah bela-belain nyempetin waktu ke sini, dari tadi diem mulu.” Suara video amatir itu semakin riuh berisik. Sungguh aku sebenarnya kasihan dengan mertuaku. Tapi salah sendiri, kenapa sampai bawa-bawa nama orang lain, untuk menjalankan misinya.“Maafkan saya, Bu Retno!” tiba-tiba semua terdiam, memasang telinga untuk mendengarkan penjelasan Ibu.“S
Baca selengkapnya