“Udah juga Bulek, udah aku kirimkan pesan, kalau ini nomor Mbak Ria,” jawab Juwariah. akhir nya dia meletakkan gawainya di meja. Duduk di kursi seraya bersandar.“Yaudah, nanti di coba lagi! mungkin dia lagi nggak megang hape. Diakan Bidan, mungkin udah dapat kerjaan lagi di Jogja sana,” Bulek Arum masih terus menyemangati keponankannya. Untuk selalu berpikir postif.“Iya, Bulek, nanti aku coba lagi,” ucap Juwariah.“Kalau Lika sudah jauh dan nggak bisa di hubungi, kamu harusnya minta maaf sama yang dekat sini. Minta maaf sama Rasti dan keluarganya,” saran Bulek Arum. Juwariah mendesah.“Aku malu mau datangi rumah mereka,” jelas Juwariah. Untuk kesekian kalinya, Bulek Arum mendesah.“La, kok, malu. Mau minta maaf nggak usah malu. Hidupmu biar tenang,” Bulek Arum masih terus menasehati keponakannya.“Iya, Bulek. Aku tahu, tapi minta waktu untuk mempersiapkan mental,” jawab Ria. Bulek Arum menata keponakannya dengan tajam.“Nduk, Bulek tahu! Mungkin kamu merasa hancur harga diri jika ke
Read more