Home / Romansa / Kaya Setelah Dibuang / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Kaya Setelah Dibuang : Chapter 101 - Chapter 110

193 Chapters

bayu

"Yang sudah ya sudah, bukan berarti melupakan. Tetapi hidup memang harus saling memaafkan agar tak ada beban jika meninggal nanti, tapi untuk masalah rumah, Abah tetap akan memintanya padamu. Itu hak Agam dan kamu harus berusaha mengembalikannya. Untuk batas akhirnya, sampai Agam yang memintanya lagi. Dan Abah harap, setahun saja sudah cukup bagimu untuk serius mengumpulkan uang untuk menebus rumah itu.""Tapi, kalau rumah itu sudah di jual gimana, Bah?""Mas Bayu jangan khawatir, Arin sudah mengetahui siapa yang menjualnya. Dan Arin sudah memintanya agar tak menjualnya sampai pihak kami membayarnya kembali," sela Arin. Arin sengaja tak memberi tahu bahwa surat rumah itu ada pada Kaisar. Kaisar sengaja mengembalikan uang Pakde Supri dan menjadikan rumah itu sebagai barang berharga Arin. Arin sengaja ingin melihat keseriusan Bayu untuk menebus rumah itu dan Arin sudah sempat merempug dengan Kaisar akan hal ini."Betulkah?" tanya Bayu tak percaya. Arin mengangguk dan Bayu justru merasa
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

perjodohan

*Happy Reading*"Pokoknya Mami nggak mau nunggu lagi. Pulang ke Purwokerto atau Mami jemput ke Cilacap, Oma sudah datang jauh-jauh dari Jakarta demi kamu. Pokoknya kamu harus pulang!" ucap Kanjeng Mami tegas. Kaisar hanya bisa pasrah saat Kanjeng Mami memintanya pulang. Dari bulan yang lalu, keluarga besarnya mendesak Kaisar untuk segera menikah karena umur yang sudah diluar angka tigapuluh. Bukan hal yang aneh memang bagi kaum lelaki, tapi gunjingan tetua membuat Mami mau tak mau harus tegas pada anak lelakinya."Ya, Kaisar pulang."Kaisar langsung menemui Kenzi yang sepertinya masih sibuk di cafe. Kaisar memilih menyusul Kenzi ke sana dan berpamitan.Setelah sampai, Kaisar langsung menemui Kenzi. Tentu saja Kenzi kaget saat Kakaknya tiba-tiba hendak pulang."Bukankah ke Purwokerto lusa? Kenapa jadi dipercepat?" tanya Kenzi."Kakak juga tak tahu. Kali ini Kanjeng Mami yang meminta, Kakak tak bisa menolaknya lagi. Daripada izin buka usaha di Cilacap ditolak? Kamu juga pasti akan kena
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

Kaisar menolak

"Iya, Mi. Oma kemana?" "Tadi lagi di dapur, nggak tahu sekarang. Kamu cek saja nanti."Kaisar masuk ke dalam rumah dan mendapati Oma yang sedang menonton tv. Sepertinya dia tak tahu kalau Kaisar datang."Assalamualaikum, Oma." Oma menengok dan tersenyum melihat kedatangan Kaisar."Waalaikumsalam, loh kapan datang?""Baru saja. Oma sehat?""Alhamdulillah, bocah nakal yang satunya lagi mana? Nggak ikut pulang?" tanya Oma saat tak mendapati Kenzi ikut pulang."Kai, baru sampai toh? Apa kabar?" Kali ini Pakde Diman yang baru keluar kamar. "Alhamdulilah, sae. Dah lama sampai di Purwokerto?""Kemarin kami sampai, Oma meminta agak lama di sini jadi Pakde persiapan packing lumayan menyita waktu. Kamu istirahat dulu, berbincangnya nanti saja. Soalnya akan sedikit membahas hal berat," ungkap Pakde sambil tersenyum."Nggih, Pakde." Kaisar pergi tanpa menjawab pertanyaan Omanya. Dia memang kadang harus sedikit menjaga jarak dengan Oma Lina, Ibu dari Ayahnya ini terkesan suka mendikte para anak
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

rindu

Dua minggu sudah Kaisar tak mengabari Arin. Hanya Kenzi yang sesekali berkabar menanyakan percetakan pada Arin. Bukan Kaisar lupa, tapi ia diminta Kenzi agar lebih meyakinkan diri sendiri apakah perasaannya pada Arin hanya dia atau Arin juga merasakannya."Rin, nanti aku ke percetakan. Kamu di sana?" tanya Kenzi lewat pesan yang dikirimkan pada Arin."Ya. Arin mulai kerja minggu kemarin di percetakan dan akan selalu ada di percetakan. Terlebih Mas Kaisar sedang tak ada, harus ada yang mengurus agar tak kacau.""Ok. Makasih."Pagi Arin sudah bersiap ke percetakan. Memakai gamis berwarna navy, Arin pamit pada Narsih."Bu, Arin pergi dulu. Ibu jangan lelah-lelah, kalau bosan ke gudang saja ngobrol sama anak-anak gudang," ucap Arin."Iya, kamu hati-hati kerjanya. Eh, ngomong-ngomong Ibu jarang lihat Nak Kaisar dan Kenzi, lagi pada kemana?" tanya Narsih."Kak Kenzi sibuk ngurus cafe dan percetakan yang lain. Kalau Mas Kaisar lagi pulang ke Purwokerto, ada urusan.""Oh, pantes biasanya wara
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

hadiah

"Ini menyangkut pekerjaan Kakak di Cilacap, apa dia akan bisa di sini lagi atau tidak." "Maksud Kakak?" Arin tampak kaget."Iya itu maksudku. Sepertinya usaha percetakan ini akan Kak Kaisar lepaskan.""Kenapa begitu? Apa Arin melakukan kesalahan? Apa karena Arin banyak merepotkan kalian sehingga Mas Kaisar begini?" tanya Arin sendu."Bukan, ada sebuah tuntutan keluarga yang harus Kak Kaisar penuhi. Baik aku maupun Kakak, rasanya tak bisa menjelaskan lebih detail sekarang. Aku juga nggak paham akan hal itu hanya_""Hanya apa, Kak?" tanya Arin penasaran."Hanya aku ingin mengajukan suatu pertanyaan padamu.""Pertanyaan apa?" "Apa selama bersama kami, kamu nyaman?" tanya Kenzi."Tentu, Arin nyaman dan Arin bahagia dipertemukan dengan para lelaki baik seperti kalian. Kenapa bertanya seperti itu? Apa justru kalian yang tak nyaman dan keberatan selama ini membantu Arin dan Ibu?" tanya Arin dengan wajah murungnya."Enggak lah. Kami bahkan lebih senang membantumu, terlebih Kakakku. Bahkan k
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

Surat cinta

Arin memandangi kotak berwarna merah hati dengan pita pink yang menghiasinya. Kenzi bilang ia boleh membukanya setelah sampai di rumah. Sekarang Arin sangat penasaran dan begitu masuk kamar ia langsung membukanya.Kotak dibuka. Ternyata ada kotak kecil lagi di dalam. Arin membukanya lagi dan lagi-lagi ada kotak kecil lagi."Ish! Apaan sih? Banyak amat kotak misterinya." Kotak berubah menjadi seukuran balok kecil dan ketika Arin membukanya terlihat wadah kaca yang berisi cincin emas putih. Arin tersenyum melihatnya. Ia membukanya dan mengambil cincin itu. Arin memperhatikan dengan jelas cincin pemberian Kaisar."K?" Arin kembali melihat ada sesuatu yang menempel di bagian bawah penutup kotak paling besar, sebuah amplop warna pink dan ia mengambilnya. Tertulis di depan sebuah pantun jadul yang membuat Arin tersenyum.Dear : Arinda wulandariFrom : Den Bagus Kaisar Kesayangan.'4×4 = 12Sempat nggak sempat, harap sabar untuk membalas'Arin tak sabar membukanya. Perasaan yang tak karu
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

dari Kaisar

Arin mengambil ponselnya dan mencari kontak atas nama Kaisar. Ia ingin mengucapkan terimakasih untuk hal mengejutkan ini. Namun Arin sedikit kecewa karena nomor Kaisar masih sama seperti sebelumnya. Di luar jangkauan dan hal itu membuat Arin menyerah menghubungi Kaisar."Rin, ada Faisal datang sama Sekar. Kamu sudah selesai mandi apa belum?" tanya Narsih dari luar pintu.Arin menepuk jidatnya. Hanyut dalam suasana romantis dengan kiriman hadiah Kaisar membuat Arin lupa jika ia baru pulang bekerja dan belum mandi."Iya. Sebentar lagi Arin keluar," sahut Arin dan langsung beranjak ke kamar mandi. Ia menyiramkan air dengan cepat karena tak ingin terlalu lama membuat saudaranya menunggu. Mereka tadi mengajak Arin ke rumah sahabat Faisal yang sedang mengadakan grand opening cafe barunya.Setelah selesai mandi Arin keluar kamar. Sekar yang menunggu sambil rebahan di pangkuan Faisal sampai monyong karena lelah menunggu."Kamu mandi apa semedi sih? Lama amat? Kita udah kesorean ini," protes S
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

Nikah?

"Kak, uang." Wisnu yang sudah rapi dengan kaos dan tas kuliahnya meminta uang saku pada Bayu."Yang kemarin habis?""Ya habis lah. Pan hanya 200 ribu, masa iya uang segitu buat seminggu.""Kan ini baru dua hari, Nu. Hemat napa, Kakak lagi nggak banyak job ini. Sepi, proyekan kosong.""Wisnu nggak mau tahu, mana duit? Ada nggak?"Akhirnya Bayu menyerah. Dirogohnya saku celana kemarin yang belum sempat ia lepas menyisakan uang berwarna biru."Nih, tinggal segini-gininya. Nggak tahu nanti mau makan apa. Kamu coba kuliah sambil kerja kan bisa," sungut Bayu."Ogah. Kakak kan ada! Kalau nggak punya uang, cari lah. Bini aja nggak punya, uang banyak mau buat apa kalau bukan buat Wisnu? Dah lah, Wisnu mau berangkat. Wassalamualaikum," salam Wisnu lalu beranjak menaiki motornya menuju kampusnya."Waalaikumsalam," lirih Bayu. Ia menghembuskan nafasnya perlahan, merutuki kisah hidupnya sekarang. Wisnu berubah setelah Reni pergi dan sekarang bahkan ia susah di nasehati.Sebuah motor yang ditumpang
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more

Kaget

Iya, tapi bagaimana lagi. Proyek sedang full, semoga saja Pak Bayu dapat pekerjaan di tempat lain yang bayarannya lebih besar daripada kuli proyek seperti ini," sarkas Arman."Aamiin, makasih doanya, Pak Arman.""Sama-sama."Setelah panggilan terputus Bayu mencoba menghubungi beberapa kontak yang lain. Jawaban dari mereka rata-rata sama. Full job atau tidak ada lowongan, membuat Bayu benar-benar frustasi.Bayu teringat Arin. Sebulan sejak kematian Reni, tak ada kabar darinya. Jangankan kabar, pesan atau telepon tak pernah Arin angkat. Sesibuk itukah Arin sekarang? Bayu berandai-andai. Jika ia dulu masih dengan Arin, pasti semua tak akan sesulit ini. Susi juga bisa hilang begitu saja tanpa kabar dan sama sekali tak terlihat batang hidungnya.Bayu memang salah. Ia terlalu meremehkan Arin dan membuangnya dengan memilih Susi sebagai penggantinya. Justru ia sekarang sangat menyesal karena akhirnya ia yang terbuang dan tidak memiliki apa-apa selain rumah peninggalan orang tuanya. Janganka
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more

Hilang

"Bu, tadi ada mantan suami Ibu datang ke sini cariin Ibu." Yuli memberitahu kedatangan Bayu saat Arin baru sampai di rumah setelah dari pesantren menjemput Rani. Kenzi yang mendengarnya tampak melipat keningnya heran."Udah pulang orangnya?" tanya Arin."Belum. Tadi nggak ketemu emangnya di pos? Tadi Yuli minta dia menunggu di pos satpam. Tuh, motornya masih di sana," ucap Yuli menunjuk motor butut Bayu."Oh. Ya sudah, biarkan saja. Nanti kalau kembali, suruh menunggu di teras saja. Nanti kamu panggil saya di dalam.""Siap, Bu bos."Rani yang dibantu turun dari mobil karena kakinya sedikit terkilir tadi saat sedang bersiap kemas. Kenzi ikut membantu membawa koper dan ransel milik Rani. Hari ini Rani diberi libur setelah ujian sekolah selesai. Pak Kyai meminta Rani menunggu pengumuman sekolah sambil mempersiapkan kepergiannya ke Kairo."Biar, Kakak bantu," ucap Kenzi pada Rina yang kesulitan membawa tas gendong ukuran kecilnya."Nggak usah, Om," tolak Rani halus."Om?" Arin terkekeh me
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more
PREV
1
...
910111213
...
20
DMCA.com Protection Status