Home / Pendekar / Pendekar Golok Melasa Kepappang / Kabanata 1 - Kabanata 10

Lahat ng Kabanata ng Pendekar Golok Melasa Kepappang : Kabanata 1 - Kabanata 10

140 Kabanata

Di Tepi Sungai Musi

Di Tepi Sungai MusiTahun 605 Saka. Bendera merah putih memenuhi tanah lapang di sebuah perkampungan yang terletak di tepi Sungai Musi. Kampung tersebut dikenal dengan nama Mukha Upang[1]. Semua sudut tanah lapang banjir darah. Mulai dari tepi sungai hingga hutan berawa-rawa dipenuhi ribuan prajurit kedua belah pihak. Baik yang tewas atau terluka. Pertempuran sendiri hampir usai. Pasukan Sriwijaya berhasil mengalahkan pasukan Mukha Upang.Penyerbuan yang dilakukan Sriwijaya terhadap Mukha Upang dilakukan setelah beberapa saat sebelumnya Sriwijaya berhasil mengalahkan Kedatuan Melayu dan merebut kutaraja Minanga Tamwan[2].Pertempuran terakhir yang tersisa adalah pertarungan antara Tumenggung Mukha Upang, Balin, melawan Senapati Utama Buntala dari pasukan Sriwijaya. Pertempuran keduanya berlangsung seimbang. Pasukan Sriwijaya yang telah memenangkan pertempuran kemudian bergerombol membentuk lingkaran. Mengitari keduanya.Dalam pertempuran Balin melawan Buntala, berkali-kali senjata ked
last updateHuling Na-update : 2022-06-11
Magbasa pa

Golok Melasa Kepappang

Kekuatan utama Balin ada di Golok Melasa Kepappang, Sadnya menyadarinya. Golok itu mengandung racun yang mampu membunuh manusia dalam waktu singkat. Tak sampai sehela nafas! Dalam pertempuran di Mukha Upang ini, Sadnya sudah melihat sendiri kebuasan Golok Belasa Kepampang.Dengan golok pusaka itu, Balin berhasil membunuh puluhan prajurit. Begitu kulit mereka tergores Golok Belasa Kepampang, mereka lalu kejang-kejang, muntah darah, dan tewas dengan mulut berbusa!Bergidik tubuh Sadnya melihat korban-korban keganasan Golok Melasa Kepappang.Golok Melasa Kepappang kebanggaan Balin memang bukan pusaka sembarangan. Golok Melasa Kepappang diwariskan turun temurun oleh moyang Balin yang berasal dari Kerajaan Sekala Bghak. Sebuah kerajaan tua yang merupakan muasal pohon bertuah, Melasa Kepappang.Pohon Melasa Kepappang merupakan sebuah pohon bercabang dua. Kedua cabang itu memiliki perbedaan yang aneh. Satu cabang adalah nangka dan satunya lagi merupakan kayu sebukau.Kayu sebukau merupakan s
last updateHuling Na-update : 2022-06-11
Magbasa pa

Anak Harimau

Senapati Utama Buntala telah kembali ke kemahnya. Ia perlu beristirahat untuk memulihkan tenaga setelah pertarungan tadi.Setelah Buntala pergi, Sadnya memilih beristirahat di bawah pohon tembesu yang rindang. Beberapa orang prajurit menemaninya.Sambil beristirahat, Sandya ingat, hari ini adalah tanggal tujuh Jesta.Hari ini tepat 27 hari setelah berangkat dari Kutaraja Sriwijaya, Minanga Tamwan, yang terletak di Sungai Komering.Sadnya adalah salah satu dari 20.000 prajurit yang ikut dalam rombongan bala tentara yang mengawal Dapunta Hyang melalui jalur sungai. Selain itu, 1312 prajurit berjalan kaki mengiringi di sepanjang Sungai Komering hingga Sungai Musi.Tujuan perjalanan Sang Dapunta Hyang Sri Jayanasa adalah melakukan siddhayatra atau perjalanan suci. Sang Dapunta Hyang Sri Jayanasa melakukannya setelah mendapat firasat baik.Di sisi lain, perjalanan besar ini akan merebut Mukha Upang dari tangan Tumenggung Balin. Jika semua rencana itu lancar, maka kehendak Sang Dapunta Hyang
last updateHuling Na-update : 2022-06-11
Magbasa pa

Sang Dapunta Hyang Sri Jayanasa

Sepeninggal Sadnya, suasana tenda Sang Dapunta Hyang kembali sunyi. Sang Dapunta Hyang terlihat meneguk air minum dari sebuah cangkir Tiongkok yang terletak di sebelah kursi yang ia duduki. Senapati Utama Buntala yang duduk di hadapannya sama sekali tak bergeser.Di awal kemunculannya, asal usul lelaki bertubuh tinggi tegap dengan wajah tampan itu seperti misteri. Misteri yang tidak bisa dijawab hingga hari ini. Sampai akhir hayat, rakyat Sriwijaya percaya sepenuhnya bahwa Datu pertama Sriwijaya itu merupakan titisan Sang Hyang Adi Buddha.Rakyat Sriwijaya mengenal Sang Dapunta Hyang Sri Jayanasa sebagai seorang sakti yang mampu menguasai ilmu alam, bahasa hewan, dan perubahan cuaca. Datu pendiri Kedatuan Sriwijaya itu juga dikenal memiliki sifat arif. Karena kesaktian dan sifatnya itu, semua rakyat Sriwijaya mempercayai jika Sang Dapunta Hyang adalah titisan Sang Hyang Adi Buddha.Kesaktian dan sifat welas Sang Dapunta Hyang makin lengkap dengan kehadiran Putri Sobakencana sebagai pe
last updateHuling Na-update : 2022-06-11
Magbasa pa

Rajaputra Aruna

Abad ke-7 Masehi. Minanga Tamwan merupakan sebuah kota yang sibuk, tertib, dan bersih. Letak di pinggir Sungai Komering, menyebabkan Minanga Tamwan dilayari kapal-kapal berukuran sedang dan kecil. Selain menjadi transportasi manusia, kapal-kapal tersebut juga mengangkut hasil hutan, rempah-rempah, dan hasil tambang. Di antara sekian banyak kapal itu terlihat satu dua kapal-kapal dagang asing yang berasal dari India dan Tiongkok.Hampir semua kapal asing itu mengangkut pinang. Pinang memang menjadi salah satu komoditi perdagangan penting dunia saat itu. Beberapa kapal dan perahu juga mengangkut damar, gaharu, gading gajah, emas, dan lainnya.Pinang yang diperjualbelikan kebanyakan berasal dari daerah sepanjang sungai Komering dan anak-anak sungainya. Banyak juga yang didatangkan dari daerah Danau Ranau yang diangkut melalui Sungai Selabung.Waktu memasuki seperempat malam. Saat itu, di pinggir Minanga Tamwan, dua sosok tubuh manusia berjalan di antara rumah-rumah panggung. Keduanya tamp
last updateHuling Na-update : 2022-06-11
Magbasa pa

Wangsa Pemberontak

Bagi Rajaputra Aruna, persekutuannya dengan Balin selama ini tak lepas dari sebuah siasat licik belaka. Rajaputra memerlukan Balin sebagai sekutu hanya untuk meruntuhkan ayahnya semata. Tak lebih. Jika ayahnya berhasil diruntuhkan, maka sesegera mungkin ia juga akan menumpas Balin. Ia harus jadi penguasa tunggal di Kedatuan Sriwijaya.Pengaruh arak enau malam ini membuat Rajaputra Aruna cukup liar. Ia tak lagi peduli posisinya sebagai seorang anak Datu Sriwijaya.Sarpa mampu dengan cepat menangkap kegembiraan hati Rajaputra Aruna itu. Ia juga harus memanfaatkan situasi dan mendapatkan keuntungan besar untuk dirinya sendiri. Maka, saat Rajaputra Aruna menanyakan persiapan prajurit dan persenjataan yang diperlukan untuk memberontak nanti, Sarpa harus membuat hati Rajaputra Aruna semakin gembira dengan semua ucapannya."Sarpa. Bagaimana persiapan dan latihan pasukan kita?" kali ini Rajaputra Aruna bertanya pada Sarpa dengan mimik serius."Amba Tuanku. Semua berjalan sesuai rencana.""Bag
last updateHuling Na-update : 2022-06-11
Magbasa pa

Ruh Arutala dan Leena

Hampir tengah malam Sadnya kembali ketendanya. Setibanya di tenda, Sadnya langsung tertidur pulas. Tak sempat lagi ia berganti pakaian. Golok Melasa Kepappang tergeletak sampingnya. Menjelang dini hari, saat ayam hutan jantan berkokok, Sadnya bermimpi. Dalam mimpinya, Sadnya didatangi oleh sepasang bujang gadis berkebat pakaian putih. Keduanya mendatangi Sadnya sambil menangis. Si Bujang yang berbadan tegap dan tampan, mengaku bernama Arutala. Sedang Si Gadis yang berwajah rupawan bernama Leena. Yang mengherankan, keduanya mendatangi Sadnya sambil menangis. "Sadnya. Aku bernama Arutala. Kekasihku ini bernama Leena. Kami berdua adalah ruh penghuni Golok Melasa Kepappang yang kini kau miliki" "Apa maksud kalian berdua datang padaku?" "Kami mohon kau bisa membantu kami Sadnya." "Aku? Aku tak kenal siapa kalian berdua? Terus kenapa aku harus membantu kalian berdua?" "Sadnya. Jika kau tak mau menolong kami, kami akan selalu jadi arwah penasaran yang menghuni golok haus darag ini. Ruh
last updateHuling Na-update : 2022-06-11
Magbasa pa

Seorang Bajak Laut

Sebenarnya, waktu Sadnya lebih banyak dihabiskan dengan bersantai di tendanya. Tak banyak yang bisa ia lakukan karena Mukha Upang telah ditaklukan. Oleh sebab itu, dia hanya tidur dan berputar-putar di sekitar perkemahan saja. Pertemuannya dengan Ruh Arutala dan Leena seakan membangkitkan gairah hidupnya. Namun, itu tidak bertahan lama karena Sadnya akhirnya menyerah untuk mencari jawaban mimpinya. Namun, sejak saat itu, dari hanya mengelilingi perkemahan, Sadnya memutuskan untuk pergi berkeliling Mukha Upang. Ia pergi sendiri, tanpa siapapun menemaninya. Mukha Upang pada Abad Tujuh Masehi, adalah kota yang dibangun sebagian besar di atas rawa-rawa yang dikeringkan. Apabila dilihat sekilas, Mukha Upang adalah sebuah kota yang semrawut. Hampir seluruh rumah di Mukha Upang mengapung di sepanjang tepi aliran Sungai Musi. Rumah-rumah itu sengaja dibuat terapung agar bisa menyesuaikan diri dengan pasang surut air sungai. Dengan begitu rumah-rumah apung itu tak akan tenggelam atau hanyut
last updateHuling Na-update : 2022-06-11
Magbasa pa

Mimpi Seorang Dukun

"Senapati, aku berasal dari Bintan. Salah satu pulau di antara beribu pula di Selat Malaka. Aku yakin kau belum pernah ke sana. Aku adalah anak dari Suku Laut. Kami, Suku Laut, adalah penguasa laut sesungguhnya. Kami orang-orang merdeka yang selalu dipersekutu oleh Datu-Datu dari Melayu, Tarumanegara, dan Sriwijaya. Bahkan panglima perang dan pedagang dari negeri jauh seperti India dan Tiongkok juga mempersekutu kami. Mereka sadar apa yang akan terjadi jika menganggap kami angin lalu. Kami hapal setiap teluk dan tanjung di sepanjang Pantai Timur Swarnadwipa beserta hantu dan peri penunggunya." Rampog benar. Leluhur sukunya, suku laut adalah orang-orang pemberani penguasa lautan. Desas-desus mengatakan bahwa leluhur mereka adalah sisa dari orang-orang purba yang telah hidup di dunia sejak tiga ribu dua ratus sebelum Sadnya dilahirkan. Sekitar tahun dua ribu lima ratus sebelum Masehi. Walaupun pengetahuan Sadnya belum sejauh itu, ia yakin bahwa leluhur Rampog digjaya di samudera. Setah
last updateHuling Na-update : 2022-06-11
Magbasa pa

Persiapan Pemberontakan

Di sisi lain ....Pada siang hari, kesibukan tengah terjadi di sebuah tempat rahasia di Gunung Batu. Daerah yang terletak agak jauh dari Minanga Tamwan itu tampak menggeliat dalam beberapa hari terakhir. Ratusan laki-laki hilir mudik membawa tombak dan pedang. Tanah lapang di tengah perkampungan prajurit ramai oleh prajurit yang berlatih. "Trang...! Trang...!" Suara tombak dan pedang yang beradu, makin membuat hari semakin panas. Semua prajurit tampak tak mengenakan pakaian bagian atas. Memamerkan otot-otot yang kekar dan menonjol keluar. Peluh mengalir deras di dada dan punggung mereka. Berkilau-kilau tertimpa sinar matahari. Tidak hanya berlatih silat, mereka juga berlatih membentuk formasi tempur. Formasi bertahan atau menyerang. Formasi tempur yang terus menerus mereka latih dengan disiplin adalah cakrabyuha. Cakrabyuha merupakan salah satu bentuk formasi tempur yang berasal dari formasi tempur India kuno. Cakrabyuha bermakna formasi lingkaran dan pertama kali dipelajari dari K
last updateHuling Na-update : 2022-06-20
Magbasa pa
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status