"Jangan b*doh, Renita. Bayimu itu manusia, jangan sekali-kali kau lakukan dua tindakan bodoh itu. Jika kau sempat melakukannya, aku tidak akan tinggal diam!" hardikku marah. Bagaimana seorang ibu bisa berpikiran seburuk itu pada anaknya, meskipun tanpa ayah, anak itu berhak hidup seperti bayi lainnya."Kenapa kau yang jadi repot, Zahira? Apa karena kau tidak punya anak laki-laki?" cibirnya padaku. Dalam kondisi seperti sekarang ini, ia masih sempat mengulik tentang kekuranganku.Wanita itu mencebik, ia merasa lebih unggul karena telah melahirkan seorang bayi laki-laki yang sampai detik ini, tidak diketahui siapa ayah biologisnya."Dia mulai kurang ajar, Bu. Ayo katakan padanya tentang keputusan Ibu, agar wanita ini bisa berbicara sedikit sopan," sergah Lula geram. Renita seperti tak sadar dengan apa yang ia terima saat ini, ruangan VIP dan pelayanan baik yang ia terima di rumah sakit ini karena uang kami. "Sudah kubilang, pergilah kalian dari sini. Aku tidak sudi melihat kehadiran k
Last Updated : 2024-01-19 Read more