"Za-zahira!" Ia kaget bukan kepalang, mungkin jika jarak kami tidak terlalu jauh, aku akan mendengar degupan jantungnya. Bahkan wajahnya lebih pucat dari pada saat bertemu di rumah sakit."Iya, ini Zahira, bukan hantu!" sindirku terkikih. Sudah dua kali aku tak sengaja bertemu dengannya, dan dua kali pula ia tampak ketakutan.Ia masih gelagapan dengan ponselnya. Dari benda itu kudengar suara manja seorang wanita yang memanggilnya dengan sebutan sayang. Pastinya, itu bukan suara Masli. Namun, suara itu kedengaran tak asing di telingaku.Lelaki itu lantas memasukkan ponselnya ke dalam saku kemeja, setelah memutus paksa panggilan video yang sedang berlangsung. Sayangnya, layar ponsel itu mengarah ke depan wajahnya sehingga aku tidak dapat melihat siapa lawan bicaranya."Kamu beli pakaian bayi! Untuk siapa?" tanyaku, sebab ada rasa ingin tahu yang begitu membuncah di dalam dada.Kemarin ia datang ke rumah sakit bersalin, dan hari ini ia membeli pakaian bayi. Lelaki itu terlihat gugup den
Terakhir Diperbarui : 2024-01-22 Baca selengkapnya