"Terima kasih ya, Dok. Sudah mau bantu saya. Kalau begitu, saya turun di depan saja. Takut mengganggu perjalanan Dokter," ucap Amira saat sudah duduk di samping dokter Gani yang hendak mengemudi."Kenapa turun di depan? Biar kuantar saja, gak pa-pa. Aku gak sibuk, kok." Dokter Gani menoleh sembari melengkungkan senyum di bibirnya."Tapi, Dok, saya gak bermaksud--" Amira tak melanjutkan kata-katanya, karena dipotong dokter Gani."Sudah, tak apa. Lagian, aku sudah janji pada anakmu, jika aku akan mampir ke rumahmu. Apa boleh?""Om Doktel, mau main ke lumah aku?" tanya Gemilang, saat mendengar ucapan dokter Gani."Ya, kalau boleh," jawab dokter Gani."Bolehlah, Om Doktel. Aku malah seneng kalo Om Doktel main ke lumah. Ya kan, Ma?"Gemilang berucap polos, ia menoleh pada Amira seakan meminta persetujuan ibunya. Amira pun mengangguk, ia tersenyum sembari berucap, "Boleh, kok.""Yeaay!" Gemilang bersorak kegirangan.Mobil pun mulai melaju membelah jalanan kota Jakarta yang ramai. Sesekali
Last Updated : 2022-11-20 Read more