***"Kamu yakin, Len?" Bu Nela nampak tidak percaya dengan ucapan Helena. "Dua ... dua minggu lagi, iya?"Helena mengangguk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Boleh ya, Ma?""Bilang apa kamu ini, Len!" jawab Bu Nela cepat. "Ya jelas boleh, Sayang. Sangat boleh, bahkan kalau kalian mau menikah besok, Mama dengan senang hati ....""Ck, Mama pikir menikah gak butuh persiapan matang? Kemarin saja gaun sudah dua kali ganti designer. Kalau tiba-tiba menikah besok, itu para perancang gaun bakalan lupa tidur gara-gara pesanan Mama," gerutu Hazel panjang lebar. "Mama sih enak tinggal bilang, ganti Hazel, jangan gaun yang itu, gak cocok sama Lena." Hazel berbicara mengikuti gaya bicara Bu Nela. Helena dan Bu Nela tertawa lebar mendengar Hazel menggerutu sementara Pak Prabu hanya geleng-geleng melihat keributan kecil yang diciptakan anak dan istrinya."Kalau begitu, mulai besok orang-orang Papa yang akan menyebarkan undangan pernikahan kalian," kata Pak Prabu menengahi. "Kalian berd
Baca selengkapnya