Share

Manis sekali

***

"E-- eh, Mas, kamu bisa tunggu aku sebentar saja? Ak-- aku ada urusan sama teman lama."

"Urusan apa sampai-sampai Mas harus nunggu kamu lebih lama lagi, hem? Din, makanan kita bahkan sudah datang, ayo!"

Sudut bibir Helena terangkat. Geli sekali ketika mendengar perempuan yang usianya setara dengannya harus memanggil seorang pria yang lebih tua dengan sebutan 'Mas'.

"Mas ...." Adinda merengek. "Sebentar saja, please!"

Pria yang rambutnya sedikit dihiasi uban itu terdengar menghela napas panjang. "Baiklah. Lima menit, kalau lebih dari itu Mas gak akan menunggu kamu lagi."

"Terima kasih," ucap Adinda senang. Sebuah kecupan mendarat di pipi Adinda membuat Helena segera memalingkan muka. Geli, juga mual. Adinda berdiri kikuk, setelah kepergian kekasihnya, dia mencekal bahu Helena dan berbisik. "Kalau sampai kejadian hari ini tersebar, aku gak akan maafkan kamu, Len!"

"Kalau begitu kita impas," sahut Helena asal. "Kamu gak akan memaafkan aku, dan aku juga menolak untuk memaafkan semua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status