"Marta," Ia terhenyak, Tiba-tiba suara pria itu ada di depan pintu kamarnya. "Aku masuk, ya," Pinta suara itu lagi. "Ada apa?" Tanya Marta tak tau harus bertanya apa. Wajahnya mulai panik, kenapa lagi Bagas harus kemari. "Cuma mau tanya." Bagas masuk begitu saja, setelah membuka pintu kamar Marta. Tak peduli pada pemiliknya yang menatap aneh. "Tanya apa? Kenapa kau malah kemari?" Cecar Marta tak sabar. "Kau akan berangkat jam berapa, nanti? Agar aku bisa mempersiapkan diri.""Nanti siang saja. Oh, iya. Kenapa kau mau mengantarkan aku pulang? Aku bisa sendiri, dan ini tidak akan lama.""Memang tidak boleh, ya? Aku hanya ingin memastikan, kau akan baik-baik saja nantinya.""Aku bisa menjaga diri," Ujar Marta memalingkan wajahnya, masih kesal akan kegagalan kemarin, yang disebabkan oleh pria ini. Sekarang malah ditambah lagi. "Aku percaya. Tapi aku akan lebih tenang jika bisa memastikannya sendiri," Jawab Bagas. Serius, dan tampak tak ingin dibantah. Maka Marta tak bisa menjawab
Read more