“Malam Ma.” David menyapa Bu Tina usai dipersilakan masuk ke kamarnya. David melihat ibunya sedang duduk di depan meja rias. “Belum tidur, Nak?” tanya Bu Tina menatap putranya dari pantulan cermin sambil mengoleskan krim wajah. “Belum. Papa kemana?” David menjawab sambil memegang kedua pundak ibunya.“Biasa, di ruang kerja.”“Ma, sekali lagi makasih ya, udah mau bujuk Papa buat nunda perjodohan itu.” ucap David tersenyum lalu mencium ujung kepala ibunya. “Iya, sama-sama. Tapi bukan berarti kamu bisa ingkar janji sama kita, ya.” Bu Tina membalasnya dengan mengelus tangan putra kesayangannya itu yang masih memegang bahunya dengan hangat. “Iya, Ma.” David berjalan menuju ranjang yang begitu mewah dan besar lalu duduk di sana. “Ma, makasih juga buat acara makan malam minggu yang lalu.”“Justru Mama yang makasih. Berkat ide kamu, pegawai di rumah yang selama ini kerja sama kita bisa seneng-seneng bareng sama kita.” sahut Bu Tina dengan wajah yang s
Read more