Kemesraan mereka baru terjadi beberapa detik yang lalu. Wira Bahkan merasa belum menyampaikan maksudnya dengan benar. Tapi Sully sudah berjalan melewatinya dan pergi menuju langit yang merangkak gelap. Setelah meneriakkan nama Sully, Wira membeku. Lupa akan kehadiran orang lain di rumah itu. Bapaknya sendiri. Dan pikirannya itu pun belum usai saat terdengar seruan dari belakang tubuhnya.“Sulis kenapa?”“Enggak apa-apa. Mungkin ke rumah Pretty,” jawab Wira, kembali masuk ke kamar dan mengambil selembar kaus oblong untuk ia kenakan.“Kok, mungkin? Yang barusan teriak manggil Sulis itu kamu, kan?”“Aku enggak teriak, Pak. Cuma kaget karena Sullu langsung keluar. Aku keluar nyusul Sulis.” Wira meninggalkan Pak Gagah menuju pintu depan.“Memangnya Sulis ngambek kenapa, Gus?” tanya pak Gagah.“Enggak ngambek, Pak. Cuma ada keperluan ke rumah Pretty, tapi enggak sabar nunggu aku selesai mandi. Ya, udah. Ini aku susulin, kok. Bapak tenang aja.” Saat memutar tubuhnya membelakangi Pak Gagah, W
Last Updated : 2022-09-06 Read more