Semua Bab Rumah Kosong di Dusun Angker: Bab 31 - Bab 40

65 Bab

31. Rumah Lama Clara

Rumah yang baru dimasukinya sehari sebelumnya ini, kini tampak sangat kotor dan berdebu.Clara tidak ingat masa kecilnya di rumah ini. Tapi beruntung baginya, dia sempat bertemu mamanya sewaktu masih gadis di rumah ini.“Rumah ini tidak berubah, Jang! Hanya bedanya dahulu bersih sekali, sekarang kotor tidak terawat!” ujar Clara.“Kan sudah lama Ra, sejak kamu dan mamamu meninggalkan Dusun Sentani ini!” sahut Jajang.“Kita periksa saja tiap sudut rumah ini, mungkin saja ada petunjuk yang kita lewatkan untuk mengungkap misteri masa lalu mamamu ini, Ra!” kata Jajang yang menyemangati Clara.“Kadang aku tidak ingin mengetahui masa lalu mama, Jang! Lagian sekarang kan mamaku juga sudah bahagia hidup denga papa sambungku.”“Semua terserah kamu, Ra! Aku sih ikuti saja apa keinginanmu!” ujar Jajang.“kamu tidak penasaran dengab masa lalu ibumu, Jang?” tanya Clara.“Aku tidak peduli dengan masa lalu ibu! Sekarang dia sudah bahagia dengan hidupnya, itu sudah cukup bagiku Ra!”“Aku ingin seperti
Baca selengkapnya

32. Lorong Hantu

“Kamu kenapa Jang?” tanya Clara melihat Jajang yang berteriak sendiri seperti orang gila.Jajang melihat Clara, kemudian meninggalkannya untuk menjernihkan pikirannya yang kalut.Apa benar Clara adalah anaknya dan Tari dari masa lalu? Pantas ayah Clara tidak pernah ada yang mengetahuinya. Pasti saat itu Tari dituduh hamil tanpa nikah oleh warga dusun. Semua itu karena kesalahan dirinya yang melakukan sesuatu yang tidak terpuji di masa lalu.“Jang! Kamu kenapa sih? Tiba-tiba kayak orang gila teriak-teriak tidak karuan!” sapa Clara yang menyusulnya keluar dari rumah.“Tidak apa-apa, Ra! Sebentar lagi aku masuk! Hanya sakit kepala saja!” elak Jajang yang memutuskan tidak akan memberitahukan Clara tentang apa sebenarnya yang terjadi.“Aku tunggu ya di dalam. Masih banyak yang harus kita cari di rumahku ini!” ujar Clara.“Kamu sudah menemukan apa saja?” tanya Jajang begitu memasuki rumah Tari ini kembali.Jajang memutuskan akan melupakan apa yang diingatnya di masa lalu ini. Belum tentu ju
Baca selengkapnya

33. Rumah Kosong Lain

Jajang dan Clara yang berhasil lolos dari teror hantu di lorong rahasia ini akhirnya tiba di ujung lorong ini.'Aku jalan duluan, Ra ... siapa tahu masih ada kejutan lagi untuk kita!" kata Jajang yang kini harus lebih waspada."Kenapa hantu-hantu itu mengejar kita ya Jang? Kita salah apa ya terhadap mereka?" tanya Clara."Aku tidak tahu, Ra! Sepertinya mereka dendam sekali pada kita, seolah-olah kita yang membunuh mereka semua sehingga menjadi hantu."Jajang kemudian menaiki tangga kayu di ujung lorong rahasia ini dengan hati-hati karena kelihatannya tangga ini sudah tua usianya.Setelah merasa aman, Jajang memberi isyarat kepada Clara untuk mengikutinya ke atas.Mereka sampai ke sebuah kamar yang cukup besar.Lorong rahasia di kamar ini tadinya tertutup lemari yang sudah bergeser. Siapa yang menggeser lemari ini masih menjadi misteri,.Suasana kamar yang kotor dan berdebu menunjukkan kalau mereka tiba di rumah kosong lagi."Kita ada di mana ya, Jang?" tanya Clara."Aku tidak tahu, Ra
Baca selengkapnya

34. Mencari Ki Seto

Jajang dan Clara curiga kalau Ki Seto sudah mengetahui tentang lorong rahasia yang menghubungkan kamar Tari dengan Ningsih ini.Ada kemungkinan juga Ki Seto terlibat dengan segala macam kejadian misterius di Dusun Sentani.Tapi Ki Seto juga menghilang sejak terakhir terlihat oleh mereka bertarung dengan nyai ratu.Clara mempunyai ide lain untuk mencari Ki Seto."Kita ke pondokan Ki Seto saja yuk!" ajak Clara."Apa tidak bahaya, Ra? Ingat, kamu masih diburu oleh nyai ratu beserta makhluk gaibnya," kata Jajang berusaha menjelaskannya kepada Clara."Kan kita tidak masuk ke dalam Hutan Ritual, Jang! Hanya di depannya saja.""Aku tetap khawatir nyai ratu menunggu saat yang tepat untuk menangkap dan mengurungmu di dalam Hutan Ritual," ujar Jajang."Kita tetap harus periksa pondok Ki Seto, Jang! Bisa saja Ki Seto terluka dan sedang berbaring di pondoknya," ujar Clara."Apa tidak lebih baik ke makam dahulu?" saran Jajang."Kita ke pondokan Ki Seto saja!" Clara tetap dengan pendiriannya untuk
Baca selengkapnya

35. Penjelasan Ki Seto

Ternyata dugaan Jajang benar adanya.Ki Seto terlihat sedang membersihkan sampah-sampah dedaunan yang mengotori tempat pemakaman ini.Suasana di tempat pemakaman ini sangat sepi dan agak menyeramkan, tapi Ki Seto terlihat biasa saja di tempat ini."Ki Seto!" panggil Jajang sambil menurunkan Clara yang hampir tertidur digendong oleh Jajang.Clara mengucek-ngucek amtanya.Perasaan nyaman yang dirasakan Clara saat bersama Jajang ini membuatnya heran, karena dia baru bertemu Jajang beberapa hari belakangan ini setelah terpisah saat kecil."Ada apa ya? Kok aku rasanya dekat sekali sama Jajang? Seperti anak gadis yang dekat dengan ayahnya sendiri? Tapi masa sih Jajang adalah ayah misterius yang aku cari?" gumam Clara dalam hati.Clara menepis perasaan ragu yang melandanya."Mungkin karena aku pernah berhubungan layaknya suami istri ya dengan Jajang, sehingga aku merasa sangat dekat dengannya? Tapi sama Rendy, kok aku tidak merasa dekat seperti dengan Jajang ya? Ada apa ya?"Clara terus term
Baca selengkapnya

36. Kembalinya Rendy

Clara masih belum memutuskan untuk keluar dari Dusun Sentani seperti keinginannya semula bersama Jajang.Bahkan kejadian yang terus menerus menimpanya tidak membuat Clara berubah pikiran.Ajakan Jajang juga tidak digubrisnya sama sekali untuk meninggalkan Dusun Sentani, setelah mereka mendapat penjelasan dari Ki Seto.Menurutnya tidak ada tempat yang aman selama nyai ratu masih memburunya untuk dijadikan sumber kekuatan bagi siluman harimau putih ini.“Aku belum ingin meninggalkan dusun ini, Jang! Aku harus tahu asal usulku dahulu! Banyak misteri mengenai kehidupanku yang hanya ada jawabannya di Dusun Sentani ini!” ujar Clara.“Tapi Ra ... nyawamu terancam di dusun ini! Kita keluar dahulu dari dusun ini, nanti kita cari jalan keluarnya setelah meninggalkan Dusun Sentani!” bujuk Jajang.“Aku masih ingin di sini Jang! Aku masih belum tahu bagaimana nasib Rendy. Apa kamu benar-benar tidak tahu kalau Rendy menjadi gila, Jang?” tanya Clara lagi.Jajang yang sudah telanjur berbohong, jadi s
Baca selengkapnya

37. Benarkah Rendy Kembali?

“Clara!”Rendy masih terus memanggil Clara seperti radio rusak yang terus-terusan mengulangi perkataan yang sama.“Clara! Kamu ada di mana?” tanyanya.Clara yang barusan keluar dari dalam rumah Jajang terkejut melihat munculnya Rendy.“Rendy? Kamu kemana saja selama ini?” tanya Clara yang agak heran juga dengan munculnya Rendy yang tiba-tiba ini.“Aku berada di rumah sakit jiwa, Clara! Padahal aku normal-normal saja saat penduduk Dusun Sentani memaksa membawaku ke rumah sakit jiwa!” ujar Rendy.Jajang agak kaget juga dengan penuturan Rendy yang mengatakan kalau dia dalam kondisi normal saat dibawa ke rumah sakit jiwa, padahal Jajang yang paling tahu kondisi Rendy saat itu.Rendy meringkuk ketakutan dengan wajah pucat pasi ketakutan dan hilang ingatan.“Kenapa Rendy berbohong? Apa hanya pasang aksi saja di depan Clara?” pikir Jajang.“Kok penduduk dusun tega ya membawamu pergi, Ren! Lagian kok kamu saja di paksa seperti itu!” tanya Clara yang penasaran.“Aku tidak berdaya, Clara! Pendu
Baca selengkapnya

38. Berburu Clara

Keputusan Clara yang tidak ingin segera keluar dari Dusun Sentani, membuatnya menjadi sasaran empuk bagi makhluk-makhluk gaib yang menginginkan kekuatannya.Tidak hanya Iblis Neraka dan Nyai ratu yang memburu Clara untuk kepentingan makhluk gaib ini.Salah satunya adalah siluman ular yang pernah menggoda Rendy.Saat mengetahui Clara adalah pemilik energi gaib terbesar, siluman ular ini langsung menggunakan Rendy dengan mengubah dirinya menjadi Rendy agar lebih mudah mendekati Clara.Siluman ular ini memiliki keinginan tersendiri untuk menggunakan kekuatan Clara mengalahkan nyai ratu agar dia bisa berkuasa di Hutan Ritual.Sayangnya penyamarannya ketahuan oleh Clara dan Jajang yang membuatnya harus melarikan diri saat Clara mengeluarkan kekuatan supranaturalnya."Kekuatanmu kembali lagi, Ra!" seru Jajang."Siluman keparat itu pasti masih hidup! Ayo Jang, kita tidak boleh melepaskannya. Aku ingin tahu siluman apa yang menyaru sebagai Rendy!" ujar Clara sambil menuju ke arah jatuhnya sil
Baca selengkapnya

39. Siapa Sebenarnya Jajang?

Jajang yang dikerumuni banyaknya Clara dari siluman yang menyamar ini, memutuskan pergi meninggalkan padang rumput ini. "Tidak ada gunanya aku di sini. Clara tidak berada di sini! Mereka hanya makhluk jadi-jadian saja!" "JAJANG MAU KEMANA?"Suara Clara yang awalnya merdu berubah menjadi berat dan kencang yang hampir membuat telinganya tuli mendengar pertanyaan yang diiringi teriakan melengking ini."Sial! Ketemu setan tidak jelas!" gerutunya.Jajang berlari kencang meninggalkan makhluk-makhluk gaib yang terus memburu Clara ini."Aku tunggu saja Clara di rumah! percuma juga mencari Clara sekarang. Banyak makhluk jejadian yang berkeliaran di dusun ini."Jajang tiba di rumahnya, tapi Clara belum kelihatan."Jang! kamu sudah pulang? Clara mana?" tanya ibunya."Ibu kok cepat sekali pulang?" tanya Jajang yang curiga kalau di hadapannya masih makhluk gaib yang bisa menyaru jadi ibunya."Ibu cemas dengan kalian berdua! Ada baiknya ibu ceritakan saja kejadian sebenarnya agar kalian tidak te
Baca selengkapnya

40. Menemukan Clara

Jajang merasa agak shock mendengar penjelasan ibunya mengenai masa lalu ibunya termasuk juga dirinya.Tidak disaangka-sangka olehnya kalau dirinya adalah pewaris tunggal kekayaan Keluarga Gunawan.Sayangnya tidak dokumen nyata yang menunjukkan kalau dia adalah cucu tidak sah dari Tuan dan Nyonya Gunawan, sehingga penjelasan ibunya tidak bisa digunakannya untuk klaim harta keluarga hartawan tersebut.“Clara!”Tiba-tiba Jajang baru ingat kalau dia sedang menunggu gadis ini.“Kenapa belum kembali juga? Kemana kamu Clara?’ gumam Jajang.“Clara belum balik juga, jang?’ tanya Ambarwati yangsudah habis beristirahat.Tidak terasa jajang sudah menunggu berjam-jam di rumahnya sampai ibunya sudah terbangun, tapi Clara masih belum kelihatan batang hidungnya.“Belum Bu! Jajang cari saja Bu, khawatir ada apa-apa!” ujar Jajang.“Kamu coba saja di rumah lama mamanya, mungkin dia ke sana Jang!” saran ibunya.Benar juga kata ibunya. Seharusnya dia tadi mencari Clara ke rumah Tari. Mungkin Clara rindu de
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status