Home / Horor / Rumah Kosong di Dusun Angker / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Rumah Kosong di Dusun Angker: Chapter 21 - Chapter 30

65 Chapters

21. Nyai Ratu

Munculnya Nyai Ratu yang merupakan siluman harimau putih penunggu Hutan Ritual ini tidak membuat iblis neraka menyerah.“Aku tetap akan membawa gadis ini ke dunia kami! Kekuatan gadis ini sangat kami butuhkan untuk bertahan, jadi aku tidak akan menurutimu!” tegas iblis neraka kepada Nyai Ratu.“Lepaskan aku iblis busuk!” teriak Clara yang berusaha meronta-ronta melepaskan diri dari iblis ini.“Ayo Clara, kamu bisa! Keluarkan kemampuan supranaturalmu itu!”Jajang berteriak bagaikan pendukung Clara dalam pertarungan antara dua makhluk gaib ini.Nyai Ratu terus menyerang Iblis Neraka ini dengan gencarnya, tapi Iblis Neraka ini tampaknya sanggup bertahan dari serangan Nyai ratu.“Aku tidak punya urusan denganmu, Nyai Ratu! Biarkan aku membawa gadis ini!” seru Iblis Neraka di tengah pertarungannya dengan Siluman Harimau Putih ini.“Aku punya kepentingan dengan gadis ini, jadi aku tidak bisa membiarkanmu membawanya ke alammu!” sahut Nyai Ratu.“Lepaskan aku iblis busuk!” teriak Clara yang me
Read more

22. Kekuatan Clara

Iblis Neraka mengincar Jajang yang berusaha membebaskan Clara yang diletakkannya di bawah pohon.Cakar tajam dengan kuku panjang iblis ini siap dihujamkan iblis neraka ini ke tubuh Jajang yang tidak menyadari bahaya karena sedang berusaha menyadarkan Clara.Saat nyawa Jajang terancam, tiba-tiba tubuh iblis neraka dihempaskan oleh suatu energi besar yang bersumber dari dalam diri Clara.Alam bawah sadar Clara langsung bereaksi saat Jajang dalam bahaya.Clara tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Jajang yang tanpa sadar telah dicintainya ini.DUUUUAAARRR .... BLAAAASSST ....Ledakan besar terjadi saat kekuatan supranatural Clara menghantam iblis neraka tanpa ampun.Bahkan sebagian tubuh iblis neraka ini hancur dan tercabik-cabik oleh kekuatan Clara ini.Jeritan kematian iblis neraka yang sebenarnya sudah mati ini mengiringi kehancuran tubuhnya yang juga meledak tanpa bersisa terkena energi supranatural dari Clara.“Kekuatanmu besar sekali! Ikut denganku dan turuti semua perkataanku m
Read more

23. Melarikan Diri

Hutan Terlarang merupakan hutan yang sangat luas dan rimbun.Apalagi Jajang dan Clara berada di ujung Hutan Terlarang, sehingga perjalanan menembus hutan terasa lama sekali.Nyai Ratu terus mengejar Jajang dan Clara yang berusaha melarikan diri dari Hutan Terlarang yang merupakan wilayah kekuasaannya."Kalian tidak akan lolos!" teriak Nyai Ratu ini yang terus melayang mengejar dan menghujani Clara dan Jajang dengan tembakan sinar.Ki Seto lagi-lagi menghilang, membuat Jajang kadang curiga adanya persekongkolan Ki Seto dengan makhluk gaib termasuk nyai ratu siluman harimau putih ini."Ki Seto kemana Jang? Kok tidak kelihatan sama sekali?" tanya Clara yang terus berlari di tengah hutan bersama Jajang."Aku idak tahu, Ra! Tadi juga dia membiarkanku diserang terus-terusan tanpa berusaha membantu!" ujar Jajang.Blaasst ...Pohon di samping Clara hancur terkena tembakan sinar dari nyai ratu yang terus menerus mengejar mereka."Clara ... kamu kehabisan energi? Tidak bisa keluarin kekuatanmu
Read more

24. Siapa Sebenarnya Ki Seto?

BUUUK ...!!!Terdengar suara pukulan atau tendangan yang cukup keras di depan Clara yang sudah memejamkan matanya.Bahkan Jajng juga tidak kuasa untuk melihat pemandangan mengerikan yang akan terjadi di depannya.Tapi tidak ada apapun yang terjadi.Clara merasakan tubuhnya baik-baik saja tanpa tercabik-cabik oleh cakar tajan siluman harimau putih.Di hadapannya tampak sosok hewan buas yang berwarna hitam yang menutupi pandangannya ke arah siluman harimau putih.*****Ki Seto langsung maju menghadang siluman harimau putih yang hendak menerkam Clara dan Jajang.Nyai ratu benar-benar dibuat tertekan oleh kekuatan Clara yang tidak disangka-sangka akan muncul secara tidak terduga saat ini.Setiap dia berusaha mendekati gadis ini,sebuah energi besar langsung menghempaskan dirinya jauh-jauh dari Clara.Jalan satu-satunya bagi Nyai Ratu adalah kembali ke wujud aslinya yaitu siluman harimau putih agar tidak terpengaruh oleh energi supranatural Clara.Siluman Harimau Putih berhasil lolos dari en
Read more

25. Ingatan Mulai Terbuka

"Ki Seto ... apa benar kalau Clara ini anak dari Ki Seto?" tanya Jajang yang juga penasaran dengan kejadian di hadapannya ini.Ki Seto tampak terdiam mendengar pertanyaan Jajang.BLAAASST ....Tiba-tiba nyai ratu mengambil kesempatan ini untuk menyerang Ki seto."Ki Seto! Awas!" teriak Jajang yang melihat kelicikan dari siluman harimau putih ini.DUUUUAAARR ...Ki Seto secepat kilat melancarkan serangan sinar yang sama yang mengakibatkan ledakan akibat tubrukan sinar ini."Licik sekali kamu, siluman harimau putih!" kata Ki Seto yang langsung menyerang kembali.BLAAASST ...."Hihihihi .... seranganmu tidak berarti bagiku, Seto!" kata nyai ratu yang dengan mudahnya menghindari serangan Ki Seto."Jajang ... kamu bawa Clara keluar dari Hutan Ritual ini secepatnya!" perintah Ki seto yang sedang menahan serangan nai ratu."Aku tidak mau pergi sebelum kamu jawab pertanyaanku, Ki Seto! Apa kamu ini benar-benar ayahku?" tanya Clara.Ki Seto tidak menjawab pertanyaan Clara dan melesat maju meng
Read more

26. Terjebak

Jajang langsung menarik tangan Clara untuk berlari sekencang-kencangnya ke arah luar Hutan Ritual.Pemuda ini tidak akan melepaskan tangan Clara, apalagi gadis ini sudah mengakui dirinya sebagai kekasih.“Pelan-pelan, Jang! Aku masih lemas, kurang bertenaga!” teriak Clara yang kemudian menghentikan lari Jajang.“Kita harus segera keluar dari Hutan Ritual, Ra! Kamu dengar kata Ki Seto tadi! Kalau kita sudah keluar dari hutan, maka nyai ratu tidak bisa mendekati kita lagi, karena dia saat ini tidak bisa keluar dari Hutan Ritual! ujar Jajang.“Aku tahu Jang! Tapi kakiku lelah sekali, lemas tidak bertenaga! Kita istirahat sebentar ya ... lagian Ki Seto kan lagi bertarung dengan nyai ratu.”Jajang tidak tega melihat Clara yang masih kelelahan akibat mengeluarkan energi supranatural.“Ya sudah ... kita istirahat dahulu! Tapi kalau ada tanda-tanda muncul nyai ratu, kita lari cepat ya! Aku tidak mau kamu ditangkap oleh nyai ratu lagi. Ra!” ujar Jajang.“Kamu sayang ya sama aku?’ tanya Clara t
Read more

27. Masa Lalu

Jajang dan Clara berhasil keluar dari Hutan Ritual dengan selamat. Bahkan mereka juga ketemu Ki Seto yang juga berhasil keluar dari hutan yang dikuasai nyai ratu siluman harimau putih ini. Semula semua berjalan baik-baik saja hingga Jajang ke rumahnya dan menemukan banyak hal aneh yang tidak masuk akal. Jajang mencoba memperhatikan sekeliling dusun Sentani yang juga berbeda. Ternyata mereka keluar dari Hutan Ritual tidak dalam masa mereka berasal. Jajang dan Clara keluar ke Dusun Sentani belasan tahun yang lalu, tapi anehnya Jajang tidak menemukan dirinya di masa kecil juga yang membuatnya semula agak ragu menyimpulkan kalau mereka sedang berada di masa lalu. "Ki Seto atau kupanggil Seto saja! Coba kamu jelaskan situasi sekrang kepada Clara!" kata Jajang kepada Clara. "Kamu sudah gila ya Jang! Kamu tidak ada rasa hormatnya sama Ki Seto!" ujar Clara. "Dia bukan Ki Seto yang kita kenal dan hormati. Bahkan aku rasa dia juga bukan Ki Seto yang membantumu dan mamamu keluar dari Dusun
Read more

28. Rahasia Dusun Sentani

Karena hari barusan menjelang sore, maka Clara dan jajang bermaksud mencari warung Bu siti yang mungkin saja sudah buka pada masa itu. "Perutku lapar nih Jang! kita cari warung Bu Siti saja yuk! Kan awalnya dari sana juga penyebab aku ditandai sehingga tidak bisa keluar dari Dusun Sentani dan ditemukan oleh Iblis Neraka." Usulan Clara menarik minat Jajang. "Boleh juga idemu, Ra!" katanya. "Kita jalan kaki saja. Warung Bu Siti tidak jauh dari sini, kalau memang ada di masa ini?" Keberuntungan berpihak kepada Jajang dan Clara, karena Bu Siti ternyata sudah buka warung makan sejak masih muda. Warung makan ini masih tampak sama seperti warung yang dijumpai Clara saat bertemu siluman ular. Hanya saja warung ini masih tampak baru di masa itu karena mungkin saja baru buka dan baru dibangun warungnya. Tapi ada satu masalah bagi Jajang dan Clara. Mereka tidak punya uang masa lalu yang bisa mereka gunakan untuk membeli makanan di warung Bu Siti. "Bagaimana nih Ra? Baru ingat kalau ini
Read more

29. Kisah Tari

Jajang dan Clara beruntung Tari tidak terlalu marah kepada mereka, sehingga mereka bisa menginap di rumah Tari untuk malam ini.Bahkan Tari menawarkan untuk mengisahkan cerita mengenai orang tuanya serta dirinya kepada Clara dan Jajang untuk klarifikasi dari cerita warga dusun Sentani mengenai orang tuanya.“Apa yang hendak kalian tanyakan?” tanya Tari membuka pembicaraan.“Apa benar cerita Siti kalau orang tuamu ini adalah pengikut nyai ratu?” tanya Jajang.“Antara ya dan tidak. Orang tuaku sebenarnya bekerja pada Tuan dan Nyonya Gunawan sejak mereka masih muda. Bahkan ayah dan ibu bertemu saat mereka masing-masing bekerja pada Tuan Gunawan. Ayah menjadi sopir pribadi Tuan Gunawan, sedangkan ibu menjadi pengurus rumah tangga rumah besar itu.”‘Tapi kok warga dusun menganggap oarng tua Tari menjadi pengikut nyai ratu?” tanya Clara.“Sebagai pekerja di rumah Tuan Gunawan, mau tidak mau ayah juga harus membantu Tuan Gunawan tiap Tuan Gunawan hendak masuk ke Hutan Keramat, untuk membawak
Read more

30. Masa Kini

Jajang terbangun saat sinar matahari pagi meberpa wajahnya. Cahaya matahari pagi yang cukup menyilaukan matanya membuat Jajang tersadar dari tidurnya,Dilihatnya ada Clara yang juga sedang tertidur di sampingnya dengan wajah tersenyum bahagia.Samar-samar Jajang mengingat kejadian semalam dengan Clara. Saat bibir mereka saling bertautan menjalin kasih.Setelah itu tidak ada lagi yang diingatnya. Bahkan sekarang dia dan Clara tidak berada di kamar dalam rumah Tari.Mereka berdua berad di padang rumput depan Hutan Ritual.“Kenapa aku dan Clara tiba-tiba ada di sini?” pikir Jajajng.Jajang mulai mengingat saat Clara mengajaknya masuk ke kamar Clara untuk menemaninya.“Apa yang telah kulakukan? Kenapa aku bisa lupa?”Jajang terus mengucek-ngucek matanya utuk memastikan kalau dia benar-benar berada di luar dan bukan di kamr Clara, yang terakhir diingatnya.Clara juga mulai terbangun dengan menguap lebar sambil merentangkan kedua tangannya.“Kita ada di mana, Jang?’ seru Clara begitu menyad
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status