Pagi-pagi sekali, Clara sudah terbangun. Suasana yang masih gelap membuatnya hanya duduk-duduk saja di teras rumah Jajang, menunggu tuan rumah bangun.Titik lampu kecil yang dilihatnya semalam, kali ini dilihatnya lagi tapi semakin lama titik lampunya semakin besar menunjukkan kalau orang yang pergi ke Hutan Keramat saat tengah malam itu sudah kembali di pagi harinya.Menuruti nasehat Jajang, Clara hanya duduk saja dan tidak begitu memperhatikan orang yang membawa lampu ini lewat di depan rumah Jajang menuju ke arah dusun.Jajang bangun saat hari mulai terang disusul Ambarwati juga bangun sesudahnya.“Pagi Clara ... tumben sudah bangun pagi-pagi?” sapa Jajang.“Iya Jang ... kurang bisa tidur, jadi ya duduk-duduk saja di teras ini!” jawab Clara santai.“Kamu mau sarapan tidak? Aku bikinin mi instan, mau?” tanya Jajang.Clara mengangukan kepalanya. “Kalau boleh minta teh manis panas ya Jang,” ujarnya.“Siap ... Tuan Putri!” kata Jajang sambil tersenyum.Tidak seberapa lama, Jajang kelua
Read more