Munculnya Nyai Ratu yang merupakan siluman harimau putih penunggu Hutan Ritual ini tidak membuat iblis neraka menyerah.“Aku tetap akan membawa gadis ini ke dunia kami! Kekuatan gadis ini sangat kami butuhkan untuk bertahan, jadi aku tidak akan menurutimu!” tegas iblis neraka kepada Nyai Ratu.“Lepaskan aku iblis busuk!” teriak Clara yang berusaha meronta-ronta melepaskan diri dari iblis ini.“Ayo Clara, kamu bisa! Keluarkan kemampuan supranaturalmu itu!”Jajang berteriak bagaikan pendukung Clara dalam pertarungan antara dua makhluk gaib ini.Nyai Ratu terus menyerang Iblis Neraka ini dengan gencarnya, tapi Iblis Neraka ini tampaknya sanggup bertahan dari serangan Nyai ratu.“Aku tidak punya urusan denganmu, Nyai Ratu! Biarkan aku membawa gadis ini!” seru Iblis Neraka di tengah pertarungannya dengan Siluman Harimau Putih ini.“Aku punya kepentingan dengan gadis ini, jadi aku tidak bisa membiarkanmu membawanya ke alammu!” sahut Nyai Ratu.“Lepaskan aku iblis busuk!” teriak Clara yang me
Iblis Neraka mengincar Jajang yang berusaha membebaskan Clara yang diletakkannya di bawah pohon.Cakar tajam dengan kuku panjang iblis ini siap dihujamkan iblis neraka ini ke tubuh Jajang yang tidak menyadari bahaya karena sedang berusaha menyadarkan Clara.Saat nyawa Jajang terancam, tiba-tiba tubuh iblis neraka dihempaskan oleh suatu energi besar yang bersumber dari dalam diri Clara.Alam bawah sadar Clara langsung bereaksi saat Jajang dalam bahaya.Clara tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Jajang yang tanpa sadar telah dicintainya ini.DUUUUAAARRR .... BLAAAASSST ....Ledakan besar terjadi saat kekuatan supranatural Clara menghantam iblis neraka tanpa ampun.Bahkan sebagian tubuh iblis neraka ini hancur dan tercabik-cabik oleh kekuatan Clara ini.Jeritan kematian iblis neraka yang sebenarnya sudah mati ini mengiringi kehancuran tubuhnya yang juga meledak tanpa bersisa terkena energi supranatural dari Clara.“Kekuatanmu besar sekali! Ikut denganku dan turuti semua perkataanku m
Hutan Terlarang merupakan hutan yang sangat luas dan rimbun.Apalagi Jajang dan Clara berada di ujung Hutan Terlarang, sehingga perjalanan menembus hutan terasa lama sekali.Nyai Ratu terus mengejar Jajang dan Clara yang berusaha melarikan diri dari Hutan Terlarang yang merupakan wilayah kekuasaannya."Kalian tidak akan lolos!" teriak Nyai Ratu ini yang terus melayang mengejar dan menghujani Clara dan Jajang dengan tembakan sinar.Ki Seto lagi-lagi menghilang, membuat Jajang kadang curiga adanya persekongkolan Ki Seto dengan makhluk gaib termasuk nyai ratu siluman harimau putih ini."Ki Seto kemana Jang? Kok tidak kelihatan sama sekali?" tanya Clara yang terus berlari di tengah hutan bersama Jajang."Aku idak tahu, Ra! Tadi juga dia membiarkanku diserang terus-terusan tanpa berusaha membantu!" ujar Jajang.Blaasst ...Pohon di samping Clara hancur terkena tembakan sinar dari nyai ratu yang terus menerus mengejar mereka."Clara ... kamu kehabisan energi? Tidak bisa keluarin kekuatanmu
BUUUK ...!!!Terdengar suara pukulan atau tendangan yang cukup keras di depan Clara yang sudah memejamkan matanya.Bahkan Jajng juga tidak kuasa untuk melihat pemandangan mengerikan yang akan terjadi di depannya.Tapi tidak ada apapun yang terjadi.Clara merasakan tubuhnya baik-baik saja tanpa tercabik-cabik oleh cakar tajan siluman harimau putih.Di hadapannya tampak sosok hewan buas yang berwarna hitam yang menutupi pandangannya ke arah siluman harimau putih.*****Ki Seto langsung maju menghadang siluman harimau putih yang hendak menerkam Clara dan Jajang.Nyai ratu benar-benar dibuat tertekan oleh kekuatan Clara yang tidak disangka-sangka akan muncul secara tidak terduga saat ini.Setiap dia berusaha mendekati gadis ini,sebuah energi besar langsung menghempaskan dirinya jauh-jauh dari Clara.Jalan satu-satunya bagi Nyai Ratu adalah kembali ke wujud aslinya yaitu siluman harimau putih agar tidak terpengaruh oleh energi supranatural Clara.Siluman Harimau Putih berhasil lolos dari en
"Ki Seto ... apa benar kalau Clara ini anak dari Ki Seto?" tanya Jajang yang juga penasaran dengan kejadian di hadapannya ini.Ki Seto tampak terdiam mendengar pertanyaan Jajang.BLAAASST ....Tiba-tiba nyai ratu mengambil kesempatan ini untuk menyerang Ki seto."Ki Seto! Awas!" teriak Jajang yang melihat kelicikan dari siluman harimau putih ini.DUUUUAAARR ...Ki Seto secepat kilat melancarkan serangan sinar yang sama yang mengakibatkan ledakan akibat tubrukan sinar ini."Licik sekali kamu, siluman harimau putih!" kata Ki Seto yang langsung menyerang kembali.BLAAASST ...."Hihihihi .... seranganmu tidak berarti bagiku, Seto!" kata nyai ratu yang dengan mudahnya menghindari serangan Ki Seto."Jajang ... kamu bawa Clara keluar dari Hutan Ritual ini secepatnya!" perintah Ki seto yang sedang menahan serangan nai ratu."Aku tidak mau pergi sebelum kamu jawab pertanyaanku, Ki Seto! Apa kamu ini benar-benar ayahku?" tanya Clara.Ki Seto tidak menjawab pertanyaan Clara dan melesat maju meng
Jajang langsung menarik tangan Clara untuk berlari sekencang-kencangnya ke arah luar Hutan Ritual.Pemuda ini tidak akan melepaskan tangan Clara, apalagi gadis ini sudah mengakui dirinya sebagai kekasih.“Pelan-pelan, Jang! Aku masih lemas, kurang bertenaga!” teriak Clara yang kemudian menghentikan lari Jajang.“Kita harus segera keluar dari Hutan Ritual, Ra! Kamu dengar kata Ki Seto tadi! Kalau kita sudah keluar dari hutan, maka nyai ratu tidak bisa mendekati kita lagi, karena dia saat ini tidak bisa keluar dari Hutan Ritual! ujar Jajang.“Aku tahu Jang! Tapi kakiku lelah sekali, lemas tidak bertenaga! Kita istirahat sebentar ya ... lagian Ki Seto kan lagi bertarung dengan nyai ratu.”Jajang tidak tega melihat Clara yang masih kelelahan akibat mengeluarkan energi supranatural.“Ya sudah ... kita istirahat dahulu! Tapi kalau ada tanda-tanda muncul nyai ratu, kita lari cepat ya! Aku tidak mau kamu ditangkap oleh nyai ratu lagi. Ra!” ujar Jajang.“Kamu sayang ya sama aku?’ tanya Clara t
Jajang dan Clara berhasil keluar dari Hutan Ritual dengan selamat. Bahkan mereka juga ketemu Ki Seto yang juga berhasil keluar dari hutan yang dikuasai nyai ratu siluman harimau putih ini. Semula semua berjalan baik-baik saja hingga Jajang ke rumahnya dan menemukan banyak hal aneh yang tidak masuk akal. Jajang mencoba memperhatikan sekeliling dusun Sentani yang juga berbeda. Ternyata mereka keluar dari Hutan Ritual tidak dalam masa mereka berasal. Jajang dan Clara keluar ke Dusun Sentani belasan tahun yang lalu, tapi anehnya Jajang tidak menemukan dirinya di masa kecil juga yang membuatnya semula agak ragu menyimpulkan kalau mereka sedang berada di masa lalu. "Ki Seto atau kupanggil Seto saja! Coba kamu jelaskan situasi sekrang kepada Clara!" kata Jajang kepada Clara. "Kamu sudah gila ya Jang! Kamu tidak ada rasa hormatnya sama Ki Seto!" ujar Clara. "Dia bukan Ki Seto yang kita kenal dan hormati. Bahkan aku rasa dia juga bukan Ki Seto yang membantumu dan mamamu keluar dari Dusun
Karena hari barusan menjelang sore, maka Clara dan jajang bermaksud mencari warung Bu siti yang mungkin saja sudah buka pada masa itu. "Perutku lapar nih Jang! kita cari warung Bu Siti saja yuk! Kan awalnya dari sana juga penyebab aku ditandai sehingga tidak bisa keluar dari Dusun Sentani dan ditemukan oleh Iblis Neraka." Usulan Clara menarik minat Jajang. "Boleh juga idemu, Ra!" katanya. "Kita jalan kaki saja. Warung Bu Siti tidak jauh dari sini, kalau memang ada di masa ini?" Keberuntungan berpihak kepada Jajang dan Clara, karena Bu Siti ternyata sudah buka warung makan sejak masih muda. Warung makan ini masih tampak sama seperti warung yang dijumpai Clara saat bertemu siluman ular. Hanya saja warung ini masih tampak baru di masa itu karena mungkin saja baru buka dan baru dibangun warungnya. Tapi ada satu masalah bagi Jajang dan Clara. Mereka tidak punya uang masa lalu yang bisa mereka gunakan untuk membeli makanan di warung Bu Siti. "Bagaimana nih Ra? Baru ingat kalau ini
Kampus ternama di Jakarta tampak mulai sepi saat seorang gadis cantik melintasi kampus hendak pulang dari kuliah malamnya.Gadis ini berjalan dengan wajah ceria.Tidak tampak kalau sebelumnya gadis ini mengalami kejadian mengerikan yang hampir merenggut nyawanya ini.Gadis ini baru mulai melanjutkan kuliahnya yang tertunda setelah berhasil keluar dari dusun kelahirannya dengan susah payah.Gadis cantik ini bernama Clara.Sudah setahun sejak kejadian di Dusun Sentani.Clara tetap tidak mampu memaafkan Jajang yang telah berdusta kepadanya, walaupun pemuda dusun inilah yang telah menolongnya mati-matian agar terlepas dari pengaruh nyai ratu siluman harimau putih yang menguasai Hutan Ritual di ujung Dusun Sentani.Rendy telah keluar dari rumah sakit jiwa berkat rekomendasi Clara beserta ayah sambungnya, yang menjamin kalau Rendy sebenarnya tidak gila.Hubungan Clara dan Rendy juga sudah berakhir, karena Clara juga tidak bisa memaafkan Rendy yang telah berselingkuh dengan siluman ular saat
DUUAAAR ... DUUAAAR ... DUUAAAR ...!!!Energi supranatural Clara yang meningkat sampai maksimum menghancurkan tubuh nyai ratu siluman harimau putih ini tanpa ampun, saat pukulan dari nyai ratu ini mendekati Clara."TIIDAAAK ...!!!"Teriakan terakhir nyai ratu yang tidak menerima kekalahannya dari seorang gadis bernama Clara, sebelum tubuh nyai ratu ini meledak akibat energi besar yang tidak bisa dibendungnya.Ningsih yang ternyata masih hidup, berusaha melarikan diri, ditarik nyai ratu ikut bersamanya."Tolong aku, Jang!" teeriak Ningsih yang masih mengharapkan bantuan Jajang.Tapi pemuda dusun ini tidak bergeming, dan hanya menyaksikan tubuh Ningsih ikut hancur bersama nyai ratu."Dia pantas menerimanya akibat perbuatannya padamu, Clara!" seru Jajang.Clara hanya terdiam melihat kehancuran nyai ratu yang telah berrkuasa lama di Dusun Sentani, yang membuat semua penduduk dusun takut terhadapnya."Usai sudah! Sekarang penduduk Dusun Sentani dapat hidup normal tanpa takut terhadap nyai
Clara berhasil dibebaskan oleh Jajang dengan kemampuannya memanipulasi waktu.Ningsih tertipu dengan ketidak berdayaan Jajang saat dia melakukan ritual pemindahan kepada Clara."Tunggu! Jangan lari kamu, Jang!" kejar Ningsih dari masa lalu ini.BLAASST!Sebuah tembakan sinar hampir saja mengenai tubuh Jajang yang sedang menarik Clara berlari sekencang mungkin untuk keluar dari Hutan Ritual."Jangan harap bisa keluar hidup-hidup dari hutan ini!" seru nyai ratu yang tadi melepaskan tembakan sinar."Biarkan kami pergi, nyai ratu! kami tidak akan menganggu kalian lagi!" sahut Jajang."Tidak semudah itu! Clara harus tetap di sini! Ritual pemindahan Ningsih harus terlaksana! Aku akan membebaskanmu Jajang, atas permintaan Ningsih!" seru nyai ratu yang semakin mendekati Jajang."Jangan mendekat!" teriak Clara yang bersiap mengeluarkan kekuatan supranaturalnya.Nyai Ratu tidak mengubris peringatan Clara dan terus bergerak mendekati Clara.Kekuatan supranatural Clara masih sulit dikendalikan ol
Nasib Clara tidak berjalan dengan baik.Harapan adanya pertolongan makin sirna saat Ningsih mulai mempersiapkan dirinya untuk ritual pemindahan.Jajang yang diharapkannya menjadi dewa penolong baginya tidak kunjung muncul."Tamatlah riwayatku kali ini! Tidak ada bala bantuan sama sekali!" ujar Clara pasrah dalam hatinya."Jangan khawatir gadis cantik! Ritual pemindahan ini akan berlangsung cepat sehingga kamu tidak akan menyadari sudah berpindah ke tubuhku ini. Sayangnya tubuhku akan hancur setelah ritual selesai, sehingga kamu tidak akan lama berada di dalam tubuh utuhku ini!" kata Ningsih yang makin membuat Clara panik."Bagaimana cara melepaskan diri dari segel kekuatan nyai ratu ya?" pikir Clara yang memang harus berpikir cepat menyelamatkan dirinya tanpa bantuan orang lain.Harapan tinggal harapan.Kesempatan Clara untuk lolos semakin kecil saat Ningsih sudah siap memulai ritual pemindahan.Clara hanya pasrah dengan nasibnya, karena tidak ada jalan keluar sama sekali baginya.***
Clara masih terkurung di dalam rumah kosong Ningsih di masa depan.Setelah sadar dan melihat kondisi kamar berdebu tempatnya berada, Clara menyadari kalau dia sudah berada di masa depan."Bagaimana Jajang bisa menolongku sekarang?" pikir Clara mulai putus asa.Tangan dan kakinya terikat, sedangkan mulutnya tersumpal kain membuat Clara tidak bisa berbuat apa-apa.Bahkan kekuatannya disegel oleh Ningsih atas bantuan nyai ratu yang membuat dirinya sama sekali tidak berdaya.Harapan satu-satunya adalah Jajang bisa kembali ke masa depan menolongnya, tapi Clara menyadari kalau harapannya sangat kecil, bahkan mustahil."Kamu sudah bangun, gadis cantik?" tegur Ningsih sambil tersenyum.Clara berteriak dan menggerakkan tubuhnya, tapi tidak ada hasil karena suaranya tersumpal kain yang menutupi mulutnya."Jangan berontak! Sebentar lagi kamu akan menjadi Clara yang baru dengan aku yang berada di dalam tubuhmu, hahaha!"Clara sedikit bergidik membayangkan wanita yang semula dikiranya sangat baik
Clara masih saja tersesat di dalam padang ilalang setelah siluman ular meninggalkan dirinya. "Jang ... kamu ada di mana?" gumam Clara lirih. Tidak terasa air matanya menetes membasahi wajahnya. Clara sudah benar-benar putus asa tersesat selama-lamanya di padang ilalang ini tanpa ada yang bisa menolongnya. Jajang tidak kelihatan sama sekali olehnya. "Neng! Kenapa menangis?" Hati Clara langsung merasa lega begitu mendengar suara wanita yang menegurnya. "Ibu ini siapa?' tanya Clara terhadap wanita yag berada di hadapannya. "Kamu ini mirip sekali dengan Clara kecil! Apa tari punya anak lain selain Clara ya?" ujar wanita ini lagi membuat Clara kebingungan. "Aku ini Clara, Bu! memangnya ibu ini siapa?" tanya Clara penasaran. "Aku Ningsih, yang tinggal samping rumah kosong angker!" jawab wanita ini. "Bu Ningsih! Benarkah ini Bu Ningsih? Maafkan aku yang tidak mengenali wajah ibu!" teriak Clara sambil memeluk Ningsih. "Kamu siapa?' tanya Ningsih yang berpura-pura. "Aku Clara, Bu
Sebenarnya apa yang terjadi pada Clara?Kenapa gadis ini bisa tiba-tiba menghilang saat mengejar siluman ular yang menyerupai Rendy?Untuk itu kita perlu kembali ke saat kejadian Rendy palsu ini menemui Clara di rumah Jajang.*****"Kemana kamu, siluman ular! Aku tidak akan melepaskanmu begitu saja!" teriak Clara dengan penuh kemarahan dan emosi yang tinggi.Panggilan Jajang juga tidak didengarnya lagi sama sekali.Setelah beberapa lama menerobos rumput ilalang yang tinggi, barulah Clara sadar kalau dia tersesat akibat penuh emosi mengejar siluman ular.Clara tanpa sadar masuk ke dalam jebakan siluman ular yang sengaja memancingnya menjauh dari Jajang, agar lebih mudah menangkapnya."Kemana kamu, siluman teng*k!" teriak Clara yang kesal karena terpancing oleh siluman ular yang licik ini."Hihihi! Aku sangka kamu perempuan yang cerdas ... ternyata kamu hanyalah perempuan bodoh yang mudah terpancing emosi! Tidak salah kalau aku menyamar jadi Rendy! Hihihi!""Keluar kamu siluman ular! Ha
Jajang mengikuti Siti yang membawanya keluar dari Hutan Ritual, kembali menuju jalan rahasia di rumah kosong.“Clara sudah tidak ada di alammu! Dia dibawa Ningsih ke masa depan, tempatmu berasal untuk menukar jasadnya di masa depan dengan tubuh Clara!” jelas Siti.“Kamu bisa membawaku ke masa depan?” tanya Jajang.“Menurutmu, apa aku akan mengajakmu mencari jalan ke masa depan apabila aku tidak tahu cara Ningsih membawa Clara ke masa depan?” tanya Siti dengan kesal.“Tapi ... kenapa kamu membantuku, Siti? Aku sudah jahat terhadapmu!” kata Jajang meminta penjelasan.“Aku bukan membantumu! Aku harus mencegah Ningsih bangkit kembali dari kematian di masa depan! Ningsih sangat berbahaya apabila berhasil mengambil alih tubuh Clara, jadi kamu harus segera pergi sebelum terlambat!” ujar Siti.“Kamu tidak ikut?” tanya Jajang.“Aku tidak bisa pergi, karena aku hanya berupa roh! Tubuhku akan hancur apabila melewati ruang waktu!” jelas Siti.Siti membawa Jajang melalui lorong rahasia dari rumah
Jajang, Tari, dan Seto akhirnya berhasil menemukan kuburan rahasia yang disebut oleh Ningsih sebagai tempat disekapnya Clara.Kuburan tua di tengah hutan ritual ini tidak terbaca lagi tulisan di batu nisannya.Sepertinya kuburan ini dahulunya adalah kuburan orang kaya di dusun atau mungkin bukan kuburan penduduk asli dusun.Kuburan tua ini sangat luas. Bahkan ada beberapa kuburan khusus yang mempunyai ruangan di dalamnya.Tidak kelihatan adanya Clara di kuburan tua ini,Suasana masih berkabut yang menambah seramnya kuburan tua ini.“Tidak ada apa-apa di sini, Jang!” seru Seto.“Kamu yakin kalau kuburan tua ini yang disebut oleh Bu Ningsih?” tanya Tari.Jajang termenung dan tidak habis pikir, kenapa Clara tidak berada di kuburan tua ini.“Jang!” panggil Tari lagi.Jajang baru tersadar setelah dipanggil lagi oleh Tari.“Aku juga tidak tahu, Tari! Coba kita telusuri saja kuburan tua ini!” seru Jajang.“Mungkin saja Clara ada di balik beberapa kuburan besar di ujung tempat pemakaman ini!”