Share

38. Berburu Clara

Penulis: Zhu Phi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Keputusan Clara yang tidak ingin segera keluar dari Dusun Sentani, membuatnya menjadi sasaran empuk bagi makhluk-makhluk gaib yang menginginkan kekuatannya.

Tidak hanya Iblis Neraka dan Nyai ratu yang memburu Clara untuk kepentingan makhluk gaib ini.

Salah satunya adalah siluman ular yang pernah menggoda Rendy.

Saat mengetahui Clara adalah pemilik energi gaib terbesar, siluman ular ini langsung menggunakan Rendy dengan mengubah dirinya menjadi Rendy agar lebih mudah mendekati Clara.

Siluman ular ini memiliki keinginan tersendiri untuk menggunakan kekuatan Clara mengalahkan nyai ratu agar dia bisa berkuasa di Hutan Ritual.

Sayangnya penyamarannya ketahuan oleh Clara dan Jajang yang membuatnya harus melarikan diri saat Clara mengeluarkan kekuatan supranaturalnya.

"Kekuatanmu kembali lagi, Ra!" seru Jajang.

"Siluman keparat itu pasti masih hidup! Ayo Jang, kita tidak boleh melepaskannya. Aku ingin tahu siluman apa yang menyaru sebagai Rendy!" ujar Clara sambil menuju ke arah jatuhnya sil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rumah Kosong di Dusun Angker   39. Siapa Sebenarnya Jajang?

    Jajang yang dikerumuni banyaknya Clara dari siluman yang menyamar ini, memutuskan pergi meninggalkan padang rumput ini. "Tidak ada gunanya aku di sini. Clara tidak berada di sini! Mereka hanya makhluk jadi-jadian saja!" "JAJANG MAU KEMANA?"Suara Clara yang awalnya merdu berubah menjadi berat dan kencang yang hampir membuat telinganya tuli mendengar pertanyaan yang diiringi teriakan melengking ini."Sial! Ketemu setan tidak jelas!" gerutunya.Jajang berlari kencang meninggalkan makhluk-makhluk gaib yang terus memburu Clara ini."Aku tunggu saja Clara di rumah! percuma juga mencari Clara sekarang. Banyak makhluk jejadian yang berkeliaran di dusun ini."Jajang tiba di rumahnya, tapi Clara belum kelihatan."Jang! kamu sudah pulang? Clara mana?" tanya ibunya."Ibu kok cepat sekali pulang?" tanya Jajang yang curiga kalau di hadapannya masih makhluk gaib yang bisa menyaru jadi ibunya."Ibu cemas dengan kalian berdua! Ada baiknya ibu ceritakan saja kejadian sebenarnya agar kalian tidak te

  • Rumah Kosong di Dusun Angker   40. Menemukan Clara

    Jajang merasa agak shock mendengar penjelasan ibunya mengenai masa lalu ibunya termasuk juga dirinya.Tidak disaangka-sangka olehnya kalau dirinya adalah pewaris tunggal kekayaan Keluarga Gunawan.Sayangnya tidak dokumen nyata yang menunjukkan kalau dia adalah cucu tidak sah dari Tuan dan Nyonya Gunawan, sehingga penjelasan ibunya tidak bisa digunakannya untuk klaim harta keluarga hartawan tersebut.“Clara!”Tiba-tiba Jajang baru ingat kalau dia sedang menunggu gadis ini.“Kenapa belum kembali juga? Kemana kamu Clara?’ gumam Jajang.“Clara belum balik juga, jang?’ tanya Ambarwati yangsudah habis beristirahat.Tidak terasa jajang sudah menunggu berjam-jam di rumahnya sampai ibunya sudah terbangun, tapi Clara masih belum kelihatan batang hidungnya.“Belum Bu! Jajang cari saja Bu, khawatir ada apa-apa!” ujar Jajang.“Kamu coba saja di rumah lama mamanya, mungkin dia ke sana Jang!” saran ibunya.Benar juga kata ibunya. Seharusnya dia tadi mencari Clara ke rumah Tari. Mungkin Clara rindu de

  • Rumah Kosong di Dusun Angker   41. Masa Kelam

    Jajang yang sedang kebingungan dan penuh rasa cemas akan keselamatan Clara ini duduk di pojokan rumah, tertunduk lesu sambil membenamkan kepalanya di antara kedua kakinya.“Maafin aku, Ra! Aku tidak tahu cara ke masa lalu!” gumam Jajang yang hendak menangis rasanya.Saat kepalanya diangkat, ada yang aneh dengan ruangan tempatnya berada.Rumah ini sudah tidak berdebu lagi dan tampak bersih.“Aku ada di mana?” tanya Jajang dalam hatinya.Tampak ruangan yang sama sekali tidak asing baginya.“Aku berada di rumah Clara? Tapi mana Clara?”Jajang tanpa sengaja kembali ke masa lalu lagi, tapi dia tidak menemukan Clara yang sebelumnya ada di rumah ini.“Apa aku ada di jaman yang berbeda ya? Kok Clara tidak kelihatan?” Jajang terus mencari ke seluruh pelosok rumah ini, tapi dia tetap tidak menemukan Clara.Rumah Tari ini tampak kosong.Walaupun kelihatan rapi tapi adasedikt debu pada perabotan yang menunjukkan sudah beberapa hari ini, rumah ini idak ditempati.“Ada kejadian apa yang membuat Ta

  • Rumah Kosong di Dusun Angker   42. Jalan Rahasia

    Rasa khawatir yang besar terhadap keselamatan Clara mengalahkan rasa takutnya melalui jalan rahasia ini.Jajang akhirnya membuka palka kayu yang mirip pintu kecil ini untuk melihat lubang sempit yang hanya bisa dilalui satu orang.“Aku harus memastikan apakah Clara benar-benar melewati jalan rahasia ini atau tidak. Terlepas keanehan yang terjadi di sini, waktuku juga terbatas. Jadi aku harus segera menemukan Clara, sebelum aku kembali lagi ke masa kini,” gumam Jajang.Jajang langsung memasuki lubang di lantai ini yang memiliki tangga kayu untuk turun ke bawah.Bau lembab dan debu tercium sangat menyengat hidung Jajang begitu dia turun ke jalan rahasia ini.“Mengarah kemana jalan ini? Aku harap jalan ini menuju ke dalam rumah kosong yang besar itu. Kemungkinan besar juga Clara berada di sana.”Belum lama dia berjalan, terdengar olehnya ada langkah kai di belakangnya yang sepertinya tergesa-gesa.Jajang cepat bersembunyi di dekat celah sempit yang berada di samping jalan rahasia ini unt

  • Rumah Kosong di Dusun Angker   43, Rahasia Tari dan Jajang

    Jajang makin dibuat bingung saat bertemu Tari dan Jajang.Ternyata yang selama ini melarikan diri dari Dusun Sentani dengan membawa Clara bukanlah Tari yang asli, melainkan siluman yang menyaru jadi Tari atas persetujuan Seto.Seto juga masih belum diketahui berpihak ke siapa, karena kadang tindak tanduk Seto sangat mencurigakan.Tari yang asli ternyata sangat jahat dan tidak peduli dengan anaknya sendiri.Bahkan saat tahu Clara berhasil lolos dan sudah dewasa, Tari tetap akan menyerahkan anknya ini kepada Nyai Ratu untuk diambil kekuatan supranaturalnya.Sekarang Jajang bersama dua manusia yang misterius ini menyusuri jalan rahasia yang diduga akan berakhir di dalam Erumah Kosong.“Aku masih tidak mengerti tentangmu, Tari!” ujar Jajang yang penasaran dengan semua kejadian ini.“Apa yang tidak akmu mengerti? Clara adalah anakmu, itu sudah jelas! Apalagi yang tidak =jelas bagimu?” ujar Tari seenaknya.“Kamu ternyata jahat banget ya! Apa kamu sudah sejahat ini saat kamu membuatku memasuk

  • Rumah Kosong di Dusun Angker   44. Hantu Rumah Kosong

    Jajang yang mencari Clara di masa lalu, akhirnya bertemu juga dengan Tari dan Seto. Rahasia masa lalu yang melibatkan dirinya dan Clara akhirnya terkuak juga berkat penjelkasan Tari yang sebenarnya sudah meninggal di masa depan.Tari yang Clara kenal sebagai mamanya sekarang adalah siluman yang diutus Seto untuk membawa keluar Clara dari Dusun Sentani agar tidak dimanfaatkan oleh Nyai Ratu."Kita sudah sampai!" kata Seto begitu mereka tiba di ujung jalan rahasia yang buntu, yang menyediakan tangga panjat besi menuju ke permukaan.Seto kemudian memanjat tangga besi ini terlebih dahulu utuk memeriksa keadaan, sementara Jajang dan Tari menunggu di bawahnya."Jalan rahasia ini berakhir di atas lantai sebuah rumah kosong!" ujar Seto yang membuka penutup lantai ini."Apakah aman, Seto?" tanya Tari."Aman! Kalian cepat naik, aku akan masuk ke rumah kosong ini!" seru Seto.Tari langsung memanjat tangga besi ini menyusul Seto diikuti oleh Jajang di belakangnya."Aku percaya padamu! Aku tidak a

  • Rumah Kosong di Dusun Angker   45. Hantu Gaun Merah

    Jajang yang sedari kecil takut dengan hantu gaun merah, kali ini bertemu dengan sosok gadis yang wajahnya pucat pasi dan memakai gaun merah."Siapa kamu?" tanya JajangGadis ini diam saja dan tidak menjawab pertanyaan Jajang."Kamu hantu atau bukan?" tanya Jajang memberanikan diri.Korek api yang menyala padam lagi, meninggalkan Jajang dalam kegelapan bersama sosok bergaun merah ini."Aduh! Kenapa pakai mati lagi ini korek api!" ujar Jajang.Hihihi ....!Jajang yang gemetaran berusaha menyalakan korek apinya tapi korek apinya malahan terjatuh."Aduh! Kenapa jatuh lagi! Suara tertawa apa tadi!" ujar Jajang yang gemetaran.Susah payah akhirnya Jajang berhasil menyalakan korek apinya.Masih tampak olehnya sosok gadis bergaun merah yang duduk di atas tempat tidur, tapi kali ini wajahnya tertutup rambut seluruhnya."Apa aku panggil Tari dan Seto saja ya ke sini? serem banget gadis gaun merah ini. Nanti aku dicekik lagi kalau memaksa mendekatinya," gumam Jajang.Bulu kuduk Jajang merinding,

  • Rumah Kosong di Dusun Angker   46. Kisah Hantu Gaun Merah - I

    Jajang yang mengira telah lepas dari Hantu Gaun Merah, ternyata tidak semudah itu.“Aku dan Tari akan mencari di lantai bawah, sedangkan kamu cari lagi di lantai atas ini ya, Jang!” ujar Seto meminta bantuan Jajang memeriksa seluruh kamar sekali lagi. Mungkin saja ada yang luput dari perhatian Seto dan Tari yang bisa menunjukkan jalan rahasia menuju tempat Clara.“Kenapa kamu tidak sendirian saja ke bawah, sedangkan aku dan Tari menelusuri lagi lantai atas!” tegur Jajang yang merasa pembagian tugas dari seto ini tidak adil.Lagian, dia tidak ingin sendirian lagi mengingat gangguan dari hantu gaun merah.“Karena apa? Karena aku tidak mau sendirian ... hahaha!” tawa Seto sambil pergi ke lantai bawah bersama Tari.“Kenapa Seto muda ini sangat menyebalkan?” ujar Jajang dalam hati.Korek apinya hanya tinggal beberapa batang, sedangkan senter dipegang Seto yang tidak mau bertukar dengannya,“Padahal mereka berdua, dan aku sendiri!” gerutu Jajang. “Sungguh tidak adil!”Jajang mulai memeriksa

Bab terbaru

  • Rumah Kosong di Dusun Angker   Ending

    Kampus ternama di Jakarta tampak mulai sepi saat seorang gadis cantik melintasi kampus hendak pulang dari kuliah malamnya.Gadis ini berjalan dengan wajah ceria.Tidak tampak kalau sebelumnya gadis ini mengalami kejadian mengerikan yang hampir merenggut nyawanya ini.Gadis ini baru mulai melanjutkan kuliahnya yang tertunda setelah berhasil keluar dari dusun kelahirannya dengan susah payah.Gadis cantik ini bernama Clara.Sudah setahun sejak kejadian di Dusun Sentani.Clara tetap tidak mampu memaafkan Jajang yang telah berdusta kepadanya, walaupun pemuda dusun inilah yang telah menolongnya mati-matian agar terlepas dari pengaruh nyai ratu siluman harimau putih yang menguasai Hutan Ritual di ujung Dusun Sentani.Rendy telah keluar dari rumah sakit jiwa berkat rekomendasi Clara beserta ayah sambungnya, yang menjamin kalau Rendy sebenarnya tidak gila.Hubungan Clara dan Rendy juga sudah berakhir, karena Clara juga tidak bisa memaafkan Rendy yang telah berselingkuh dengan siluman ular saat

  • Rumah Kosong di Dusun Angker   64. Dusun Kenangan

    DUUAAAR ... DUUAAAR ... DUUAAAR ...!!!Energi supranatural Clara yang meningkat sampai maksimum menghancurkan tubuh nyai ratu siluman harimau putih ini tanpa ampun, saat pukulan dari nyai ratu ini mendekati Clara."TIIDAAAK ...!!!"Teriakan terakhir nyai ratu yang tidak menerima kekalahannya dari seorang gadis bernama Clara, sebelum tubuh nyai ratu ini meledak akibat energi besar yang tidak bisa dibendungnya.Ningsih yang ternyata masih hidup, berusaha melarikan diri, ditarik nyai ratu ikut bersamanya."Tolong aku, Jang!" teeriak Ningsih yang masih mengharapkan bantuan Jajang.Tapi pemuda dusun ini tidak bergeming, dan hanya menyaksikan tubuh Ningsih ikut hancur bersama nyai ratu."Dia pantas menerimanya akibat perbuatannya padamu, Clara!" seru Jajang.Clara hanya terdiam melihat kehancuran nyai ratu yang telah berrkuasa lama di Dusun Sentani, yang membuat semua penduduk dusun takut terhadapnya."Usai sudah! Sekarang penduduk Dusun Sentani dapat hidup normal tanpa takut terhadap nyai

  • Rumah Kosong di Dusun Angker   63. Pertarungan Terakhir

    Clara berhasil dibebaskan oleh Jajang dengan kemampuannya memanipulasi waktu.Ningsih tertipu dengan ketidak berdayaan Jajang saat dia melakukan ritual pemindahan kepada Clara."Tunggu! Jangan lari kamu, Jang!" kejar Ningsih dari masa lalu ini.BLAASST!Sebuah tembakan sinar hampir saja mengenai tubuh Jajang yang sedang menarik Clara berlari sekencang mungkin untuk keluar dari Hutan Ritual."Jangan harap bisa keluar hidup-hidup dari hutan ini!" seru nyai ratu yang tadi melepaskan tembakan sinar."Biarkan kami pergi, nyai ratu! kami tidak akan menganggu kalian lagi!" sahut Jajang."Tidak semudah itu! Clara harus tetap di sini! Ritual pemindahan Ningsih harus terlaksana! Aku akan membebaskanmu Jajang, atas permintaan Ningsih!" seru nyai ratu yang semakin mendekati Jajang."Jangan mendekat!" teriak Clara yang bersiap mengeluarkan kekuatan supranaturalnya.Nyai Ratu tidak mengubris peringatan Clara dan terus bergerak mendekati Clara.Kekuatan supranatural Clara masih sulit dikendalikan ol

  • Rumah Kosong di Dusun Angker   62. Menolong Clara

    Nasib Clara tidak berjalan dengan baik.Harapan adanya pertolongan makin sirna saat Ningsih mulai mempersiapkan dirinya untuk ritual pemindahan.Jajang yang diharapkannya menjadi dewa penolong baginya tidak kunjung muncul."Tamatlah riwayatku kali ini! Tidak ada bala bantuan sama sekali!" ujar Clara pasrah dalam hatinya."Jangan khawatir gadis cantik! Ritual pemindahan ini akan berlangsung cepat sehingga kamu tidak akan menyadari sudah berpindah ke tubuhku ini. Sayangnya tubuhku akan hancur setelah ritual selesai, sehingga kamu tidak akan lama berada di dalam tubuh utuhku ini!" kata Ningsih yang makin membuat Clara panik."Bagaimana cara melepaskan diri dari segel kekuatan nyai ratu ya?" pikir Clara yang memang harus berpikir cepat menyelamatkan dirinya tanpa bantuan orang lain.Harapan tinggal harapan.Kesempatan Clara untuk lolos semakin kecil saat Ningsih sudah siap memulai ritual pemindahan.Clara hanya pasrah dengan nasibnya, karena tidak ada jalan keluar sama sekali baginya.***

  • Rumah Kosong di Dusun Angker   61. Ritual Pemindahan

    Clara masih terkurung di dalam rumah kosong Ningsih di masa depan.Setelah sadar dan melihat kondisi kamar berdebu tempatnya berada, Clara menyadari kalau dia sudah berada di masa depan."Bagaimana Jajang bisa menolongku sekarang?" pikir Clara mulai putus asa.Tangan dan kakinya terikat, sedangkan mulutnya tersumpal kain membuat Clara tidak bisa berbuat apa-apa.Bahkan kekuatannya disegel oleh Ningsih atas bantuan nyai ratu yang membuat dirinya sama sekali tidak berdaya.Harapan satu-satunya adalah Jajang bisa kembali ke masa depan menolongnya, tapi Clara menyadari kalau harapannya sangat kecil, bahkan mustahil."Kamu sudah bangun, gadis cantik?" tegur Ningsih sambil tersenyum.Clara berteriak dan menggerakkan tubuhnya, tapi tidak ada hasil karena suaranya tersumpal kain yang menutupi mulutnya."Jangan berontak! Sebentar lagi kamu akan menjadi Clara yang baru dengan aku yang berada di dalam tubuhmu, hahaha!"Clara sedikit bergidik membayangkan wanita yang semula dikiranya sangat baik

  • Rumah Kosong di Dusun Angker   60. Muslihat Ningsih

    Clara masih saja tersesat di dalam padang ilalang setelah siluman ular meninggalkan dirinya. "Jang ... kamu ada di mana?" gumam Clara lirih. Tidak terasa air matanya menetes membasahi wajahnya. Clara sudah benar-benar putus asa tersesat selama-lamanya di padang ilalang ini tanpa ada yang bisa menolongnya. Jajang tidak kelihatan sama sekali olehnya. "Neng! Kenapa menangis?" Hati Clara langsung merasa lega begitu mendengar suara wanita yang menegurnya. "Ibu ini siapa?' tanya Clara terhadap wanita yag berada di hadapannya. "Kamu ini mirip sekali dengan Clara kecil! Apa tari punya anak lain selain Clara ya?" ujar wanita ini lagi membuat Clara kebingungan. "Aku ini Clara, Bu! memangnya ibu ini siapa?" tanya Clara penasaran. "Aku Ningsih, yang tinggal samping rumah kosong angker!" jawab wanita ini. "Bu Ningsih! Benarkah ini Bu Ningsih? Maafkan aku yang tidak mengenali wajah ibu!" teriak Clara sambil memeluk Ningsih. "Kamu siapa?' tanya Ningsih yang berpura-pura. "Aku Clara, Bu

  • Rumah Kosong di Dusun Angker   59. Kelicikan Siluman Ular

    Sebenarnya apa yang terjadi pada Clara?Kenapa gadis ini bisa tiba-tiba menghilang saat mengejar siluman ular yang menyerupai Rendy?Untuk itu kita perlu kembali ke saat kejadian Rendy palsu ini menemui Clara di rumah Jajang.*****"Kemana kamu, siluman ular! Aku tidak akan melepaskanmu begitu saja!" teriak Clara dengan penuh kemarahan dan emosi yang tinggi.Panggilan Jajang juga tidak didengarnya lagi sama sekali.Setelah beberapa lama menerobos rumput ilalang yang tinggi, barulah Clara sadar kalau dia tersesat akibat penuh emosi mengejar siluman ular.Clara tanpa sadar masuk ke dalam jebakan siluman ular yang sengaja memancingnya menjauh dari Jajang, agar lebih mudah menangkapnya."Kemana kamu, siluman teng*k!" teriak Clara yang kesal karena terpancing oleh siluman ular yang licik ini."Hihihi! Aku sangka kamu perempuan yang cerdas ... ternyata kamu hanyalah perempuan bodoh yang mudah terpancing emosi! Tidak salah kalau aku menyamar jadi Rendy! Hihihi!""Keluar kamu siluman ular! Ha

  • Rumah Kosong di Dusun Angker   58. Di Mana Clara?

    Jajang mengikuti Siti yang membawanya keluar dari Hutan Ritual, kembali menuju jalan rahasia di rumah kosong.“Clara sudah tidak ada di alammu! Dia dibawa Ningsih ke masa depan, tempatmu berasal untuk menukar jasadnya di masa depan dengan tubuh Clara!” jelas Siti.“Kamu bisa membawaku ke masa depan?” tanya Jajang.“Menurutmu, apa aku akan mengajakmu mencari jalan ke masa depan apabila aku tidak tahu cara Ningsih membawa Clara ke masa depan?” tanya Siti dengan kesal.“Tapi ... kenapa kamu membantuku, Siti? Aku sudah jahat terhadapmu!” kata Jajang meminta penjelasan.“Aku bukan membantumu! Aku harus mencegah Ningsih bangkit kembali dari kematian di masa depan! Ningsih sangat berbahaya apabila berhasil mengambil alih tubuh Clara, jadi kamu harus segera pergi sebelum terlambat!” ujar Siti.“Kamu tidak ikut?” tanya Jajang.“Aku tidak bisa pergi, karena aku hanya berupa roh! Tubuhku akan hancur apabila melewati ruang waktu!” jelas Siti.Siti membawa Jajang melalui lorong rahasia dari rumah

  • Rumah Kosong di Dusun Angker   57. Misteri Kuburan Tua

    Jajang, Tari, dan Seto akhirnya berhasil menemukan kuburan rahasia yang disebut oleh Ningsih sebagai tempat disekapnya Clara.Kuburan tua di tengah hutan ritual ini tidak terbaca lagi tulisan di batu nisannya.Sepertinya kuburan ini dahulunya adalah kuburan orang kaya di dusun atau mungkin bukan kuburan penduduk asli dusun.Kuburan tua ini sangat luas. Bahkan ada beberapa kuburan khusus yang mempunyai ruangan di dalamnya.Tidak kelihatan adanya Clara di kuburan tua ini,Suasana masih berkabut yang menambah seramnya kuburan tua ini.“Tidak ada apa-apa di sini, Jang!” seru Seto.“Kamu yakin kalau kuburan tua ini yang disebut oleh Bu Ningsih?” tanya Tari.Jajang termenung dan tidak habis pikir, kenapa Clara tidak berada di kuburan tua ini.“Jang!” panggil Tari lagi.Jajang baru tersadar setelah dipanggil lagi oleh Tari.“Aku juga tidak tahu, Tari! Coba kita telusuri saja kuburan tua ini!” seru Jajang.“Mungkin saja Clara ada di balik beberapa kuburan besar di ujung tempat pemakaman ini!”

DMCA.com Protection Status