"Kapan pula Abang selingkuh, ada-ada saja kamu, Dek?" kata Bang Parlin."Selingkuh hati, Bang," jawabku."Ya, Allah, masih itu saja cerita, mulai dari jaman HP masih Nokia sampai Oppo, masih itu saja yang dibahas," kata Bang Parlin."Ada yang terbaru, Bang, di jaman Oppo ini," "Apa pula itu?""Ulurkan aku belalai, aku kadal yang terjebak di lumpur hisap," kataku seraya memonyongkan bibir."Hahaha, berpandangan itu jangan ke belakang, Dek, tatap ke depan, apa yang harus kita lakukan ke depannya, bukan apa yang kulakukan dulu, apa visi misi keluarga kita ke depannya, bagaimana cara kita meredam Butet yang terlalu kritis, bagaimana cara kita memberikan pandangan pada Ucok yang masih labil," kata Bang Parlin."Tambahannya, Bang, bagaimana cara kita menghargai pasangan, bagaimana cara kita melupakan mantan," kataku lagi."Ah, kamu, Dek, kurang menghargai apa lagi aku, Dek? seluruh penghasilan kuberikan padamu. Aku tanya dulu kau, Dek, ada gak laki-laki kek Abang ini, panen sawit tiga pul
Last Updated : 2022-12-31 Read more