Home / Urban / Suamiku Jadul / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Suamiku Jadul: Chapter 131 - Chapter 140

528 Chapters

Setengah Hari Tampa HP

Malam itu jadi malam yang mencekam, kucoba lihat berita online siapa tahu ada berita tentang kecelakaan, akan tetapi tidak ada. Sementara itu setiap sepuluh menit kucoba terus hubungi HP Bang Parta dan Kak Sofie. Hasilnya tetap seperti itu, tak ada jawaban.   “Bang kita ke sana, yuk,” Ajakku pada Bang Parlindungan.  “Ke sana mana, Dek?” “Lokasi kecelakaan yang dia katakan itu,” kataku lagi.  “Tunggu dulu dapat berita jelas, Dek, sabar saja,” Kata Bang Parlindungan. Aku tahu Bang Parlindungan juga gelisah, sampai murid mengajinya dipulangkan lebih cepat dari biasanya.   Terdengar suara getaran HP Bang Parlindungan, dengan cepat kuraih, ada panggilan dari nomor tak dikenal.  “Hallo, Assalamu’alaikum,” salam dan sapaku kemudian.  
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more

Kuli Di Tanah Sendiri

Ketika kami sampai di penginapan itu, dua karyawan itu langsung minta maaf dan mengembalikan koper, akan tetapi tiga HP sudah sempat mereka jual.  “Maaf, Pak, bukan kami yang coba menipu itu, Hp-nya kami jual ke konter,” kata salah satu di antara mereka.  “Cepat ambil lagi!” teriak pemilik penginapan. Berkali-kali pria pemilik penginapan itu minta maaf pada kami. Dia berjanji akan memecat dua karyawan tersebut.  Bang Parta dan Kak Sofie datang ke penginapan. Setelah menunggu satu jam lebih akhirnya HP yang tiga itu bisa dapat lagi dua karyawan itu menebusnya kembali ke konter HP.  “Tolong jangan polisikan kami, Pak,” Mohon karyawan itu. Aku baru tahu, ternyata semalaman mereka sudah sakit perut luar biasa. Mereka sudah niat mengembalikan tapi orangnya sudah pergi.  “Ada saja kendalanya yang mau jalan-jalan ini,&rd
last updateLast Updated : 2022-09-07
Read more

Kembali Ke Asal

Mobil milik Dame juga ternyata sudah tak ada lagi, kendaraan miliknya kini motor besar yang dimodifikasi jadi becak bermotor. Semua karena dia tergiur dengan keuntungan bisnis alat berat, bekerja sama dengan seorang pria chinesse. Tiga tahun berjalan, bisnis itu justru tak jalan. Sementara kebun sudah digadaikan.  “Aku malu cerita sama Abang,” kata Dame seraya menundukkan kepala.  “Jadi utangmu di Bank sudah lunas?” tanya Bang Parlin.  “Sudah, Bang, setelah kebun kujual, utang kubayar lunas semua, jadi kami kembali miskin, tinggal rumah ini harta kami,” kata Dame.  “Ketika aku bangkrut, kalian semua datang membantu, kenapa kau tak cerita Dame?” kata Bang Parlin, suaranya bergetar.  “Aku malu, Bang, Abang bangkrut karena ditipu orang, aku bangkrut karena kebodohan sendiri, yang kurang bersyukur dengan n
last updateLast Updated : 2022-09-08
Read more

Ditinggal Kawin

Cerita ini adalah cerita pemuda bernama Torkis, anak angkat Bang Parlin yang sudah sukses punya sawit dan sapi yang banyak. Dengan PoV Ayu. Menantu Dari DesaKarya: Bintang Kejora Ditinggal kawin itu sangat menyakitkan, dia pacarku yang sudah tiga tahun kini menikah dengan sahabatku sendiri, sedih memang. Aku hampir depresi. Dalam kegalauan, kubuat video tiktok dengan isi yang norak, ya begitu kata teman-temanku. Komen para teman dumaiku kebanyakan menghina. Akan tetapi ada satu komentar dari akun seorang pria. (Cantik, maukah jadi istriku) Kurang ajar memang, belum apa-apa sudah bertanya begitu, tentu saja aku marah. (Woi, ngaca woi) balasku kemudian. Coba kuperiksa akun Facebook-nya, hanya ada satu foto orang, selain itu foto pemandangan, foto sawah, sungai dan rumah berdinding papan di desa. Eh, dia malah inbox, dimulai dengan salam yang disingkat-singkat. (Ass, boleh kenalan)(Ass itu pantat, ya) balasku dengan cepat. (Wah, maaf, maksudnya assalamualaikum) (Waalaiku
last updateLast Updated : 2022-09-09
Read more

Panjar Mahar

Menantu Dari DesaKarya: Bintang KejoraPart 2Aku baru ingat chat terakhirku tadi, kalau dia masih chat blokir bertindak, ternyata dia selugu itu, dia gak berani chat biarpun sudah transfer sepuluh juta. Aku jadi penasaran dengan si Torkis ini, nama yang aneh menurutku, akun Facebook justru Bang TH, entah apa TH ini. Dia sama sekali tak mengirim inbok lagi, apapun kubilang dia balas di kolom komentar, orang yang unik. Masih ada orang sebodoh ini, dengan mudahnya dia kirim uang sepuluh juta. Tak bisa kubayangkan dia akan jadi korban empuk para penipu di dunia maya. (Aku akan datang besok melamarmu, Ayu) tulisnya lagi di kolom komentar, kali ini dia komentari foto profilku. (Seserius itukah) balasku. (Ya, saya tak pernah main-main jika urusan perempuan) tulisnya lagi. Ya, Allah, ada apa denganku, apa yang akan kukatakan pada Emak jika Torkis ini datang melamarku. (Cie cie, yang dilamar) Doli membalas komentar kami. (Hei, jangan macam-macam, kublokir nanti,) ancamku. (Suka
last updateLast Updated : 2022-09-09
Read more

Wawancara Calon Menantu

Menantu Dari DesaKarya: Bintang KejoraPart 3Ayah jatuh pingsan demi mendengar perkataanku, ini memang diluar nalar, masa ada cewek terima panjar mahar untuk dirinya sendiri, orang yang tak kenal lagi. Akan tetapi Torkis ini lebih aneh masa ada orang yang begitu mudahnya transfer uang sepuluh juta untuk panjar mahar, jika aku mau berbuat jahat, tinggal blokir, selesai. Akan tetapi entah kenapa ada rasa lain di hati ini, mungkin rasa kasihan melihat keluguan Torkis. "Kamu terima panjar mahar tanpa bicara dengan ayah?" tanya ayah setelah beliau siuman. "Iya, Ayah," jawabku seraya menundukkan wajah. "Kamu itu melangkahi wewenang Ayah, yang terima lamaran untuk kamu seharusnya ayah, ini kamu terlalu laju, bukan hanya terima lamaran, bahkan terima panjar," kata Bang Wisnu-abangku yang tertua. "Maaf, Bang, tadinya aku hanya bercanda, ternyata dia serius," jawabku. "Apa pernah kau dengar orang bercanda tentang lamaran?" kata Bang Bayu-abangku yang nomor dua. "Ada, itu si Doli sudah
last updateLast Updated : 2022-09-09
Read more

Belanja Mobil

Menantu Dari DesaPart 4Padahal niatku hanya menguji, akan tetapi dia menyanggupi dan akan mengusahakan dalam satu minggu. Tentu saja hal ini membuat aku makin terkejut. Ayah dan Ibu kembali berkumpul. "Maaf, Torkis, ini terlalu mendadak bagi kami, jadi kami belum bisa memberikan jawaban," kata Ayah seraya menyeruput kopi yang kuhidangkan. "Tapi, Pak, anak bapak sudah setuju, dia minta panjar, aku kasih, panjar itu tanda jadi, Pak," kata Bang Torkis. "Benar sekali, maafkan putri kami, otaknya lagi miring," kata Ibu seraya menempelkan jari di kening. Ah, malah aku yang dibilang otak miring, padahal jelas sekali Bang Torkis yang terlalu lugu, masa dia kasih panjar. "Biarpun otaknya miring, saya bersedia mengimaminya, menuntunnya menuju keluarga sakinah," kata Bang TorkisDuh, aku jadi meleleh, ini jenis gombalan yang tak biasa, apakah Bang Torkis ini tidak tahu kalimat perumpamaan, ibuku bilang otakku miring bukan berarti betulan. Dan perkataan Bang Torkis itu sangat romantis bagi
last updateLast Updated : 2022-09-09
Read more

Beli Pajero

Menantu Dari DesaPart 5Naomi mungkin ada benarnya, aku tidak akan sanggup menghadiri pesta pernikahan sahabat sendiri. Sahabat yang menikungku, yang menyakitkan dia bilang aku yang tidak bisa membuat Doli nyaman. Dia juga bilang Doli menyatakan cintanya pada Naomi setelah kami putus. Padahal kami putus tanpa sebab berarti, dan sebulan setelah kami putus dia sudah tunangan. Dua bulan kemudian sudah mau pesta pernikahan. Aku lalu teringat utang Naomi padaku, dia pernah pinjam uangku tiga ratus ribu, sudah tiga tahun tidak dia bayar. Entah kenapa aku jadi ingin menagih. Kuambil HP, langsung ke aplikasi whatsapp. (Mi, aku minta kau bayar utangmu?) pesanku langsung saja. (Utang apa?) (Lupa kau ya, kau pinjam tiga ratus ribu betulin HP-mu yang pecah layarnya.) (Oh, iya, ya, nanti setelah aku jadi nyonya Doli kubayar berikut bunganya) (Aku gak mau nanti, bayar sekarang!) (Galak amat, sih) (BAYARRRR) Lama baru datang balasannya lagi, ternyata dia mengetik panjang sekali. (Ayu, jo
last updateLast Updated : 2022-09-09
Read more

Cinta Mengubah Segalanya

Karena ibuku pingsan kami gagal atau lebih jelasnya tertunda pergi beli mobil, aku ambil minyak kayu putih, oleskan ke hidung ibu. Akhirnya Ibuku siuman juga. "Aduh, Ayu, ayu, yang kau pikirnya beli mobil itu kayak beli sepatu," kata Ibu seraya memegang kepalanya. "Bang Torkis yang mau beli mobil, aku cuma menemani, Mak," jawabku. "Ya, udah, pergilah, hati-hati," kata ibuku kemudian, aku tahu apa kira-kira yang Ibu pikirkan, mungkin dia mengira kami hanya bercanda atau apa.Becak motor pun dipanggil, kami naik berdua, Bang Torkis tidak mau duduk di sampingku, dia justru duduk di belakang Abang betor. Tempat duduk becak memang sempit, jika duduk berdua akan dempet, apakah Bang Torkis sesopan itu, tidak mau duduk berdampingan sebelum sah? Becak bukannya ke pasar, akan tetapi ke sebuah rumah yang agak jauh di pinggir kota. Rumah yang cukup besar. "Kita mau ngapain kemari?" tanyaku curiga. "Mau ngambil duitnya," jawab Bang Torkis seraya membayar ongkos becak. "Ngambil duit di rumah
last updateLast Updated : 2022-09-10
Read more

Ilmu Pisahkan Lebih

Uang satu kresek masih di tangan Bang Torkis, belum juga dia serahkan ke kasir, sementara itu karyawan dealer itu terus merayu kami. Bicaranya terus membicarakan keunggulan mobil Pajero sport tersebut. "Tes drive dulu, Pak, biar Bapak rasakan kelebihan mobil ini," kata karyawan itu lagi. "Maaf, Bu, saya gak bisa bawa mobil,""Saya juga gak bisa," Kataku ketika karyawan itu melihat ke arahku. Karyawan itu tampak bingung ya, memang kami juga bingung, masa mau beli mobil bawa mobil pun tak bisa. "Oke kami bisa suruh pegawai kami yang tes drive, Bapak Ibu bisa ikut," "Bagaimana, Ayu?" Bang Torkis malah bertanya padaku. "Ya, bagaimana lagi, Bang,""Jadi gak belinya? kalau jadi biar kita bayar, gak usah tes segala, kalau gak jadi ya kita bawa pulang uang ini," kata Bang Torkis. "Gak usah jadi, Bang," kataku akhirnya. Aku merasa tertampar dengan perkataan Bang Torkis tadi, yang katanya ajaran guruny
last updateLast Updated : 2022-09-11
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
53
DMCA.com Protection Status