Back to Alina "Kamu merasa ga sih, pembantu Tante Tety itu aneh." ujar Lea, saat kami baru saja pulang dari rumah Mama Tety. Sejak Mama pulang dari rumah sakit, aku menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumahnya walau sekali seminggu. Itupun ditemani Lea juga Ubay, ada rasa sungkan juga bertamu ke rumah mantan. Padahal niatnya hanya untuk bertemu Mama. Tapi, takut nanti justru jadi fitnah. "Aneh, gimana?" "Kayak bukan pembantu gitu. Kalau Asisten rumah tangga biasanya terlihat dari pembawaannya. Lebih sopan, nurut, dan suka bersih-bersih." "Ga semua juga, Lele! Kadang ada yang jadi ART karena terpaksa. Padahal ga ada bakat dan kemauan. Cuma butuh uang." sahut Ubay yang tengah menyetir. "Tapi, ini beda lho. Kayak ga ada aura seorang pembantu." "Hahaha, ada-ada aja lu! Segala pembantu ada auranya." Ubay malah tertawa ngakak. "Ih, gw serius tau!" rajuk Lea. "Ini juga serius!" Ubay tak mau kalah. "Rese' emang lu, Bang!"Sungutnya. "Eh, btw lu udah jadian kan? Traktir dong."cetus L
Baca selengkapnya