"Waaah, buahnya seger- seger banget, makan disini boleh, ya Mas?" Rajukku. Entah kenapa benar-benar sudah tak sabar ingin memakan rujak itu sekarang."Lama ga? Takutnya Mama khawatir, aku ga bawa ponsel soalnya,""Engga lama, kok. Sebentar aja," pintaku memelas.Mas Ubay akhirnya mengabulkan permintaanku. Usai makan rujak kami pun berniat hendak pulang."Mas, mau burger!" Cicitku."Burger? Tumben! kamu kan ga suka burger?"."Bukan, aku. Tapi, anak kita," ujarku sambil mengusap perutku yang masih rata."Oke, yuk kita cari,"Sesampainya di sebuah restoran Mas Ubay berhenti."Aku ga mau beli disini. Maunya di Abang-abang yang pake gerobak!""Emang ada?""Ada!" sahutku penuh semangat."Tapi, kan ga bersih, Sayang. Ga steril,""Aku pokoknya mau itu, ga mau yang lain,"rasanya ingin nangis saja. Apa begini perasaan wanita hamil? Kenapa aku tiba-tiba jadi cengeng begini."Iya, yaa ... Yuk kita cari,"Kami pun berkeliling mencari tukang burger. Sampai berkali-kali bertanya pada warga yang lewa
Last Updated : 2022-07-13 Read more