"Saya tak mau, Om!" Aku berusaha berontak, aku juga butuh harta itu. Setidaknya aku akan mengambil sebagian saja untuk menyambung hidup agar tak kembali ke jalanan seperti dulu."Tak ada kata tak mau, Gun! Kamu itu sudah banyak dosa sama Mbak Tety. Jika semua harta itu diberikan pada kamu, Tante yakin, hanya sekejap mata saja habis ditangan kalian. Lebih baik kami sumbangkan untuk pembangunan mesjid,""Tapi, itu hak saya, Tante!" Aku bersikeras."Tadinya, kami akan menyerahkan padamu. Namun, apa yang kamu lakukan hari ini pada saya. Itu membukakan mata hati saya, jika merawat kamu itu seperti membesarkan anak singa. Setelah besar bukannya balas budi, malah mengigit tuannya,"Aku terdiam penuh penyesalan. Andai tak terburu-buru, andai aku bisa bersabar, andai ... Ah, semua sudah terlambat. Tante dan Om Baskoro sudah tak percaya padaku."Saya janji akan memanfaatkan sebaik-baiknya, Tante, Om," rayuku."Halah, lu mah udah tabiat, Bang. Anggap aja lu menuai apa yang lu tanam. Lagian kan l
Read more