"Mama?" Aku kaget saat melihat Mama datang dengan Flo. "Tadi, Mama ketemu Flo, di jalan. Jadi, Mama ajak balik aja. Mama, bawa coklat banyak, dapat dibagi sama teman Mama yang baru pulang dari Belgia. Godiva ini coklat terenak lho," jelas Mama dengan penuh semangat. "Sini, Sayang, kita makan bareng-bareng,"Aku yang masih di tangga, turun mengikuti langkah Mama, lalu duduk di sofa.Tak lama suara ponselku yang berada di meja lantai atas berbunyi."Ma, Alina ke atas dulu, ya. Mau ambil ponsel. Mungkin Mas Ubay yang nelpon," aku baru saja hendak beranjak."Biar aku saja!" tawar Flo dan langsung lari ke atas. "Wah, Flo baik banget, kamu, Sayang," puji Mama membuat Flo bersemangat lari ke atas. Aku terpaku, jika Flo yang menuang minyak di tangga, pasti dia akan bisa menghindar."Flo, jangan lari-lari," pekikku saat Flo tak jua mengurangi kecepatan langkahnya. Flo tetap semangat menaikki satu persatu anak tangga itu."Flo!" Teriakku, cemas.Bugh!Hingga tepat berada di anak tangga pali
Read more