Semua Bab TERPAKSA MENIKAHI KEKASIH PUTRAKU: Bab 11 - Bab 20

99 Bab

BAB 11. RAHASIA TERBONGKAR

“Tega sekali kamu, Marchel!Tak pernah menyangka akan mendengar kalimat menyakitkan yang keluar dari bibir lelaki cinta pertamanya. Bagai dihempaskan dari langit ketujuh ke dasar bumi yang terdalam.Seluruh tulang belulang terasa lepas dari tubuhnya. Tubuhnya lemas seketika.Marchel terdiam. Dia menyesal sudah lepas kontrol. Rasa kesal menutup pola pikir hingga tak sengaja mengatakan hal yang sebenarnya.“Jawab Marchel! Jangan jadi pengecut! Papah tidak pernah mengajarkanmu untuk menjadi pengecut!” Rangga tegas dalam berucap.“Oke! Sorry Rania! Aku tidak pernah mencintaimu! Semua bermula dari taruhan genk aku! Siapapun yang berhasil menidurimu, dia akan mendapat uang lima puluh juta! Aku tidak mungkin mencintai wanita jelek dan miskin sepertimu! Berkacalah, kau sudah tua! Usiamu sudah dua puluh tahun! Sudah tante-tante!”“Cukup Marchel! Jaga perasaan Rania! Papah tidak pernah mengajarkanmu untuk menghina orang lain!”“Keterlaluan kamu Marchel, Aku benci kamu! Tuan juga sama saja! Aku be
Baca selengkapnya

BAB 12. MENGAMBIL ALIH TANGGUNG JAWAB

Rangga melepas dekapannya, lalu membingkai wajah bersimbah airmata itu dengan tangannya.“Kau sudah makan?”Rania menggeleng. Hanya airmata yang mewakili perasaannya.“Mau menemani saya makan malam?” Rangga bertanya dengan lembut. Dia tak sanggup melihat wanita lemah itu tersakiti. Hatinya seperti merasakan penderitaan gadis itu.Rania hanya mampu menggelengkan kepala. Bibir Rania bergetar menahan kesedihan yang luar biasa.Rangga iba. Ingin rasanya menghentikan airmata itu. Tapi bagaimana caranya. Pria itu tak tau. Rangga bukan pria hidung belang yang melalang buana mencari mangsa. Dia pria setia yang tak mengerti cara merayu wanita selain istrinya. Rasa cinta yang telah lama mati membuatnya seolah lupa bagaimana menenangkan hati seorang wanita.“Sekarang, apa yang kau inginkan?”Rania masih menjawab dengan menggelengkan kepala. Dadanya masih kembang kempis menahan tangis.Rangga menghela nafas panjang. “Kita ke kamar. Kau perlu istirahat.”Rangga memapah Rania. Namun gadis itu terja
Baca selengkapnya

BAB 13. BERDAMAI

BAB 13 BERDAMAIPagi hari Rania membuka mata. Kepalanya terasa berputar. Memory tentang kejadian semalam kembali terlintas. Kejadian yang menorehkan sayatan luar biasa dalam hatinya. Hati wanita mana yang tak hancur kala cinta pertama bagai menelan pil pahit. Berharap hanyalah sebuah mimpi buruk Namun saat membuka mata, mimpi itu menjadi kenyataan pahit yang harus dijalaninyaRasanya tak sanggup untuk menatap masa depan. Ia malu dengan kebodohannya, kenapa bisa tertipu oleh rayuan cowok yang bagaikan tingginya langit. Sangat sulit untuk digapai. Tak mengira sang playboy hanya menawarkan kebahagiaan semu yang akan menghancurkan masa depannya. Tanpa terasa airmatanya kembali menetes diiringi isak tangis.Airmata Rania menetes mengenai jemari Rangga dan membangunkannya dari tidur lelap. Rangga terlihat cemas dan menyentuh kening rania. “Kau sudah bangun? Apa kepalamu masih pusing?”Rania menggeleng lalu menghambur kepelukan Rangga. “Marchel jahat, Marchel jahat!”“Aku tahu. Lupakan, aku
Baca selengkapnya

BAB 14. SO SWEET

PART14_ SO_SWEETRangga terlihat lebih bersemangat. Kemeja warna biru cerah membuatnya terlihat lebih muda. Jenggot tipis yang terbiasa membingkai wajahnya terlihat bersih. Mulai hari ini Rangga berjanji untuk menata masa depan yang telah hancur karena Diana. Walau belum tahu akan berlabuh kepada siapa sisa cinta dalam hati.Mungkinkah masa depan itu ada pada ....Rangga menoleh kearah Rania yang masih sibuk memakai sepatu. ‘Mungkinkah dia masa depanku? Benarkah gadis yang tanpa sengaja kunikahi adalah bidadari pengganti Diana. Wajahnya memang tak secantik Diana. Tubuhnya tak semolek istri pertamanya. Namun menatapnya terasa menyejukan dan menentramkan. Oh Tuhan, apa ini artinya?’ Rangga terus bergulat dengan bathin.“Sudah siap?” tanya Rangga.“Bentar, ini sepatu udah sempit, maklum udah tiga tahun, jadi susah pakainya.” Rania terus memperbaiki tali sepatu.“Sini, aku bantu.” Rangga mendekat dan membantu menali sepatu. Hal yang belum pernah dilakukan seumur hidupnya kepada siapapun, t
Baca selengkapnya

BAB 15

“Gak usah. aku bawa sendiri aja.” Rania menyembunyikan tas di balik punggungnya.“Gak apa-apa, istriku. Biar mereka pikir aku pria yang romatis, istriku.” Rangga mengambil tas Rania dan membawakannya.Rania salah tingkah saat sang suami memanggilnya istriku. Wajahnya bersemu merah. Apalagi saat tadi memasangkan tali sepatu dan saat ini membawakan tasnya. Benar-benar diluar dugaan. Pria yang menurutnya kejam, angkuh dan menyebalkan ternyata berhati bak malaikat. Sangat baik dan mengagumkan.“Ayo jalan, atau mau digendong lagi?” Rangga menyentuh dagu Rania lembut.“I- iya.”Rania dengan ragu menggamit lengan pria yang masih terlihat awet muda. Tak hanya tampan dan tajir, suaminya benar-benar mempesona. Siapapun wanita yang melihatnya pasti jatuh cinta. Teman-teman yang biasa menghinanya karena tak laku pasti akan iri kepadanya. Lisa, Audy kalian pasti tak percaya dengan apa yang akan kalian lihat.Rangga memperhatikan Rania yang terus menatapnya tanpa berkedip. “Kamu kenapa? terpesona m
Baca selengkapnya

BAB 16

BAB 16“Berati kalo bukan di sekolah boleh macam-macam, begitu?” Rangga menggoda Rania.“Iih nakal.” Rania memukul lengan suaminya perlahan lalu memalingkan wajahnya. Godaan itu membuat Rania malu dan wajahnya kembali bersemu merah. Namun haruslah sadar diri siapa dirinya dan juga pria dihadapan.Rangga sangat suka menggoda istrinya hingga tersipu malu dan salah tingkah. Ada sensasi tersendiri saat melihat wajah sang istri merah jambu.“Ayo kita duduk dulu. Makanan favorit disini apa?”“Banyak sih, ada bakso, mie ayam, siomay, pizza banyak deh pokoknya.”“Yang kamu suka apa?”Rangga menggandeng Rania menuju salah satu meja. Mereka lalu duduk berhadapan.“Aku dulu jarang jajan. Paling bantuin ibu yang punya kantin dulu baru bisa dapet bakso semangkok.”“Ya udah, kita pesen bakso aja.”“Iih aku lagi gak pengin makan.” Rania terlihat bete.“Ya udah, pesan satu aja.”“Iih kan tadi Tuan udah sarapan.”“Jangan panggil Tuan.’“Terus apa?”“Sayang juga boleh.”“iih gak lucu tau.” Rania mencub
Baca selengkapnya

BAB 17

BAB 17“Benarkah dia sudah membuka hatinya untukku. Benarkah dalam satu malam dapat menumbuhkan rasa cinta diantara kami. Benarkah satu malam akan menjadi saksi indahnya malam-malam selanjutnya. Akankah gemerlap bintang menemani malam penuh ceria. Akankah purnama bersedia menerangi hati yang tersakiti dan kembali indah dalam rengkuhan tali asmara. Hanya tuhan yang tahu tentang rahasia satu malam.” Rangga bergelut dengan bathin.Rania melangkah ke arah toilet. Belum sampai di sana, langkah Rania dihadang oleh Lisa dan audy. Tak berapa lama Marchel beserta genknya juga muncul. Mereka tertawa dengan tatapan penuh penghinaan.Tatapan liar menjelajahi dari kepala hingga ujung rambut Rania. Tak dapat dipungkiri, ada sedikit perbedaan pada si cupu Rania. Dia terlihat lebih bersih dan terawat. Si cupu terbiasa dengan tampilan yang tak sedap dipandangmata. Kacamata tebal dan rambut kepang yang menjadi ciri khasnya kini tak nampak. Wajahnya terlihat lebih cantik.Walau tak memakai kacamata, bu
Baca selengkapnya

BAB 18

BAB 18Saat sedang membutuhkan pertolongannya, pria angkuh itu tak menampakkan batang hidungnya. Rania tak akan percaya lagi kepada pria pembohong itu. Jangankan melindungi, menolong saja dia tidak melakukannya.“Dengar cupu! Marchel dan gue sudah jadian. Dan nanti malam, kami akan mengadakan party di puncak untuk merayakan kemenangan Marchel dan hari jadi kami!” Audy merangkul bahu Marchel dan mengecup pipinya.Hal itu membuat Rania muak dan membuang ludah. “Ciih ... menjijikkan!”“Hei, apa maksud Lo!” Audy mendekat kearah Rania dan mencengkeram dagu Rania kuat, hingga Rania meringis kesakitan. “Dasar cewek murahan ...” Audy mengangkat tangan hendak menampar Rania. Namun tangan kekar menahan dengan memegang pergelangan tangan Audy. “Jangan berani menyentuh istriku, atau aku patahkan tanganmu cantik!” suara merdu tapi penuh ancaman.“Aw,” Audy memegangi tangannya. Dia mengaduh kesakitan. “Lepasin, sakit Om.” Audy meringis kesakitan. Cengkeraman tangan kekar itu membuat lengannya seper
Baca selengkapnya

BAB 19

Tiba-tiba Lisa mendekat kearah Rangga dan berusaha merayunya. “Om, kalau Om butuh apa-apa. Saya bisa kok membantu.”“Tidak usah menggodaku. Aku akan memberikan peran yang terindah hanya kepada Rania, istriku.” Rangga merangkul bahu Rania dan menatap gadis itu. Namun tak ada respon dari rania. Istrinya justru membuang muka dan melepas pelukannya.“Maksud Om, Rania mau dijadiin artis gitu? Om kan punya production House. Wah enak banget dong.aku juga mau Om jadi artisnya.”“Saya tidak akan membiarkan istriku menjadi artis dan dimiliki semua orang. Aku hanya akan menjadikan dia ratu yang hanya milikku seorang. Perannya sangat penting dalam hidupku.” Rangga mengecup ujung jari Rania mesra.Hal itu membuat lisa dan juga audy mencubit pipi mereka masing-masing dan mengaduh kesakitan. Tak menyangka semua ini nyata, bukan mimpi. Si cupu jadi cinderella. Mungkinkah ini hanya akan jadi judul film dan pemerannya adalah Rania. Oh my God, alangkah beruntungnya kau Rania. Lisa dan Audy merasa gila
Baca selengkapnya

BAB 2O

Rania menatap kearah wali kelasnya. Netra itu tak menatap kearahnya. Bola mata Rania mengikuti arah tatapan wanita paruh baya itu. Dan berhenti kepada jemarinya yang masih saling menggenggam. Lebih tepatnya, suaminya yang menggenggam begitu erat. Rania segera sadar dan melepas jemarinya.Rangga menoleh dan menatap mesra sang istri mudanya. “Kenapa yank?”Rania tak merespon. Dia hanya menunduk ketakutan. Wali kelasnya terkenal tegas. Dia akan mengambil tindakan tegas jika ada murid yang melanggar peraturan.“Maaf pak Rangga. Anda ayah dari Marchel’kan? bukan ayah dari Rania?” Bu siska berbicara dengan penekanan saat menyebut nama Rania. Dia mulai risih dengan pemandangan di hadapan.“Iya betul.”“Baik, saya akan berbicara dengan anda. Dan kamu Rania, bisa keluar sebentar?” pinta Bu siska.“Maaf tidak bisa ibu. “ Rangga menoleh kearah Rania yang terus menunduk. Rangga kembali menggenggam jemari Rania erat. Walau sang istri menolak, tapi Rangga tetap menggenggamnya.“Kenapa pak?”“Kare
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status