“Kita gak usah nyari kerja di orang, Bu! Kita buat pekerjaan saja sendiri! Ibu bantu Sumi mewujudkannya! Kita akan sukses sama-sama, Bu! Biarkan lelaki yang sudah mencampakkan ibu itu nangis darah dan menyesal nantinya! Sumi berjanji akan bantu Ibu untuk bangkit. Kita akan sukses sama-sama, Bu!” tukas Sumi meyakinkan sang ibu.Ibu menatap Sumi. Ada rasa takjub dalam hatinya, bagaimana mungkin seorang putrinya yang lemah kini memiliki pemikiran semaju itu. Ibu sadar, jika Sumi dulu banyak mewarisi sikapnya yang lebih sering pasrah pada keadaan dan lamban bertindak juga. Namun kini, Ibu melihat ada sisi lain dari seorang Sumi.“Kamu banyak berubah, Sum? Maafin Ibu … bahkan Ibu tak pernah jadi contoh yang baik untuk kamu tiru!” tukas Ibu.“Iya, Bu … rupanya pergaulan juga bisa mempengaruhi kita mau jadi seperti apa? Dulu aku hampir tak punya teman, gak ngerti bertukar pikiran. Cuma lihat Ibu dan Bapak saja setiap hari yang pasti akan berdebat setiap kali bahas aku yang belum kerja juga.
Read more